Aslina Asnawi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DAGING SAPI LOKAL DI KOTA MAKASSAR B H Ardans; Muh Ridwan; Aslina Asnawi
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan Vol 2 No 3 (2016): JUNI
Publisher : State Islamic University (UIN) Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.419 KB) | DOI: 10.24252/jiip.v2i3.3909

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh dari produksi daging sapi lokal, konsumsi daging sapi lokal, dan harga daging sapi lokal pada bulan sebelumnya terhadap harga daging sapi di Kota Makassar. Penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dan dilakukan di Kota Makassar. Kota Makassar dijadikan sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa Ibu kota provinsi Sulawesi selatan ini juga terjadi fluktuasi harga daging sapi lokal bahkan cenderung mengalami kenaikan (/Kg) tiap tahunnya. Apalagi diketahui konsumsi rata-rata daging sapi lokal di kota Makassar sebesar 15 ribu ton perhari yang merupakan konsumsi terbesar di Provinsi sulsel. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series bulanan dari tahun 2009-2014. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2015 di Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak produksi daging sapi, konsumsi daging sapi lokal dan harga daging sapi bulan sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap harga daging sapi lokal di Kota Makassar. Sedangkan secara parsial harga daging sapi lokal bulan sebelumnya memiliki pengaruh signifikan terhadap harga daging sapi lokal di Kota Makassar. Sedangkan produksi daging sapi lokal dan konsumsi daging sapi lokal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap  harga daging sapi lokal di Kota Makassar.
PENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN BIAYA INSEMINASI BUATAN TERHADAP ADOPSI TEKNOLOGI IB PETERNAK SAPI POTONG DI DESA WAJI KECAMATAN TELLU SIATTINGE KABUPATEN BONE Ulfa Syatra; Sofyan Nurdin Kasim; Aslina Asnawi
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan Vol 2 No 3 (2016): JUNI
Publisher : State Islamic University (UIN) Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.376 KB) | DOI: 10.24252/jiip.v2i3.3912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui gambaran pengetahuan, motivasi, biaya IB dan adopsi teknologi inseminasi buatan peternak sapi potong di Desa Waji, (2) mengetahui pengaruh pengetahuan, motivasi dan biaya IB terhadap adopsi teknologi inseminasi buatan peternak sapi potong di Desa Waji. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey. Jenis data kualitatif.  Sumber data yaitu primer dan data sekunder. Metode pengumpulan yaitu data observasi dan wawancara. Populasi penelitian adalah seluruh peternak yang mengadopsi teknologi inseminasi buatan sebanyak 150 peternak dan jumlah sampel sebanyak 34 peternak dengan menggunakan rumus slovin dan teknik penarikan sampel yaitu simple random sampling. Analisis data yang digunakan untuk rumusan masalah pertama yaitu statistik deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan rumusan masalah kedua yaitu statistik inferensial dengan menggunakan regresi linear berganda dengan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan peternak di Desa Waji mengenai teknologi inseminasi buatan tergolong tinggi karena peternak telah mengetahui manfaat teknologi inseminasi buatan dan telah menerapkan teknologi inseminasi buatan, motivasi peternak berada pada kategori sedang karena dipengaruhi oleh minat dan harapan peternak terhadap teknologi inseminasi buatan, biaya IB berada pada kategori sedang karena rata-rata peternak menganggap biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan IB cukup besar termasuk biaya sarana dan prasarana untuk IB serta kesiapan tenaga inseminator, dan adopsi teknologi inseminasi buatan di Desa Waji berada pada kategori sedang karena rata-rata peternak tergolong cukup lama mengadopsi teknologi IB yaitu rata-rata 45-64 bulan tetapi peternak tidak mampu melakukan inseminasi buatan secara langsung, sehingga terdapat peternak yang kurang bertahan lama mengadopsi teknologi inseminasi buatan. (2) pengetahuan, motivasi dan biaya IB berpengaruh terhadap adopsi teknologi inseminasi buatan.