Teguh Yudi Cahyono
Universitas Negeri Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Library 4.0: Eco-Blended Library and Library Inclusion Rozikin Mochammad; Rindi Ardika MS; Teguh Yudi Cahyono
Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Vol 8 No 2 (2020): December
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kah.v8i2a2

Abstract

The role of libraries in education today is directed at implementing digitization, called library 4.0. There is a need for service innovation that is able to reach the needs of the digital natives. This study describes and analyzes the innovation of Library Services 4.0: Eco-Blended Libraries and Inclusion-Based Library at Universitas Negeri Malang’s Library. This research uses descriptive qualitative method. The data were obtained through interviews with librarians, observation and documentation. The results showed that in an effort to create a library ecosystem 4.0, the library has succeeded in implementing innovations. These innovations are in the form of an Eco-Blended Library program such as an e-book garden, Beringin Baca, a children's play ground, a library café, art performances, movie talk, and discussion booths. In addition, inclusion-based library is also developed with the Integrated Library Information System (SIPADU) facility digitizing collections in collaboration with Indonesia OneSearch, chat reference services, online loan and extension library collections, as well as information literacy. As a suggestion, the library needs to increase the number of human resources who might more focus on digital library services, further encouraging human resources to conduct online scientific publications and participate in online training forums or groups.
Implementasi manajemen akreditasi perpustakaan perguruan tinggi berstandar nasional di Universitas Negeri Malang Teguh Yudi Cahyono; Umi Masruroh; Sarwono Sarwono
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 9, No 1 (2021): Accredited by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Repub
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkip.v9i1.28527

Abstract

University library accreditation aims to improve library quality. In order to get formal recognition from the state, university libraries apply for accreditation to the National Library to assess whether they have met national standards. This study aimed to determine implementation the management of university library accreditation with national standards at the University of Malang (UM). The research method used the descriptive qualitative method, which described management functions performed by UM library in the university library accreditation. The results research showed that library accreditation management carries out planning, organizing, implementing, and monitoring processes. Management functions are described in accreditation ranging from planning to supervisory functions. The planning process is to design accreditation activities structurally and organizationally to achieve the expected conditions through team planning, physical evidence, and accreditation performance. Organizing processes are forming an organizational structure and detailing the duties of accreditation team members to play an effective role by classifying accreditation instruments, organizing teamwork, and accreditation documents. General and technical guidelines for university library accreditation guide the implementation process to obtain optimal performance from the accreditation team through completing documents, preparing for visitations, correcting forms, and conducting self-assessments. The monitoring process avoids deviations by evaluating the administration, budget, forms, performance, and physical evidence of accreditation. The study concludes that the implementation of accreditation management through planning, organizing, implementing, and monitoring aims that the UM library can achieve accreditation objectives, namely obtaining satisfactory results as well as the legitimacy, reputation, and legality of the library.
Peran Perpustakaan Dalam Membangun Budaya Membaca Di Masyarakat Teguh Yudi Cahyono
Media Pustakawan Vol 14, No 1 (2007): Maret
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.972 KB) | DOI: 10.37014/medpus.v14i1.968

Abstract

Tahun ke tahun kecenderungan minat baca masyarakat Indonesia meningkat tetapi bergerak lambat. Dari telaah yang dilakukan dapat diidentifikasi tiga persoalan yang dihadapi dalam upaya mengembangkan budaya baca. Pertama, jumlah orang yang mempunyai kebiasaan membaca masih kurang dan baru pada kalangan tertentu. Kedua, ragam yang dibaca masih terbatas, karena itu perlu ada usaha untuk mendiversitifikasikan bahan bacaan agar lebih beragam dan terutama pada bahan bacaan yang mempunyai arti dalam kehidupan. Ketiga, proses penyebarluasan budaya baca dan pendiversifikasian materi bacaan selama ini berlangsung alamiah, sehingga kecepatannya lambat sementara irama tantangan begitu cepat.Masalah yang diajukan oleh penulis adalah “Sejauh mana perpustakaan lebih berperan dalam membangun budaya membaca di masyarakat untuk mencapai tujuan bangsa, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa?” Bertujuan untuk mengetahui peran perpustakaan dalam membangun budaya baca masyarakat, khususnya dalam mencerdaskan masyarakat penggunanya.Hal penting yang harus dimiliki oleh perpustakaan agar dapat berperan untuk mencerdaskan masyarakat pengguna adalah visinya yang jelas dan terarah, serta misi yang dijalankan secara penuh tanggung jawab dan profesional. Selain itu, perpustakaan harus pula menetapkan tujuannya secara ideal serta menjalankan fungsinya dengan baik. Kinerja perpustakaan yang baik akan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk gemar membaca. Perpustakaan harus mengerahkan seluruh daya upayanya untuk mengoptimalkan budaya membaca di masyarakat. Sehingga pada akhirnya masyarakat pengguna akan lebih cerdas dan mutu bangsa Indonesia akan sejajar dengan negara-negara maju yang telah lebih dahulu memiliki budaya membaca.