Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SYARI'AH : ANTARA HUKUM DAN MORAL Nur Taufik Sanusi
Al-Risalah VOLUME 20 NO 1, MEI (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-risalah.v20i1.15782

Abstract

The case of "Mr. Shaw "has generated a long debate about the existence of morals in law. This incident has sparked a long debate about Law and Morals. Law and Moral are two inseparable poles in the study of Islamic law, in contrast to the West which separates the two. According to Coulson, in the view of Islamic society, religious law and morality are often combined in the general philosophy of life. Actually there is a compulsion to obey morals as well as the obligation to carry out the law. But on the other hand, Coulson only pays attention to the lesser role played by the courts in carrying out Islamic (moral) behavior. For courts, there is a difference between legally enforceable regulations and morally desirable ones. The difference between Hanafi formalists and Hanbali moralists can be noted in the matter of legal trickery (Hiyal). According to Coulson Hiyal in this case it is not the same as hiyal which is known in the history of British law where the law is considered to exist from a contrived situation to be used as a procedural basis for the examination at hand, but in Islam, hiyal is truly legal trickery by the overt intention of avoiding the established thing from real law
PENGELOLAAN DANA INFAK PERSPEKTIF MANAJEMEN DAN HUKUM ISLAM Julianti Julianti; Nur Taufik Sanusi
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 3 Nomor 2 Januari 2022
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v3i3.22574

Abstract

AbstrakAllah swt. menurunkan agama Islam ke dunia sebagai rahmat bagi alam semesta. Agama Islam mendambakan kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Islam memberikan tuntunan bagi tata hidup dan kehidupan manusia, baik yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan Allah maupun hubungan manusia dengan manusia. Dalam pengentasan kemiskinan dengan dana infak adalah salah satu alternatif untuk mengurangi masyarakat yang kurang mampu dan sangat membantu untuk pembangunan masjid, masjid memiliki fungsi bukan hanya sekedar beribadah semata tetapi sebagai wadah untuk belajar ilmu agama dan dakwah. Pokok permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini yaitu pengelolaan dana infak perspektif manajemen dan hukum Islam studi kasus Masjid Agung Nujumul Ittihad Sinjai. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan. Untuk pengumpulan datanya menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun pendekatan yang digunakan ada dua yaitu: pendekatan normatif (syar’i), yuridis dan pendekatan empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tata kelola Masjid Agung Nujumul Ittihad sinjai memperoleh anggaran dana operasional dari jamaah yang tidak bersifat mengikat jumlah maupun waktunya, (2) konsep pengelolaan dana infak perspektif manajemen dapat disimpulkan bahwa pengelolaan dana infak di Masjid Agung Nujumul Ittihad sesuai dengan hukum Islam dengan memberikan infak kepada orang yang membutuhkan.Kata Kunci: Dana Infak, Hukum Islam, MasjidAbstractAllah swt sent Islam to the world as a mercy for the universe. Islam desires peace and prosperity for all mankind. Islam provides guidance for the way of life and human life, both with regard to human relations with God and human relations with humans. In alleviating poverty with infaq funds, it is an alternative to reduce the underprivileged and is very helpful for the construction of mosques, mosques have a function not only for worship but as a forum for learning religious knowledge and da'wah. The main problem that is studied in this research is the management of infaq funds from a management perspective and Islamic law, the case study of the Great Mosque of Nujumul Ittihad Sinjai. The type of research used in this study is a type of field research. For data collection using data collection methods through observation, interviews, and documentation. There are two approaches used, namely: normative (syar’i)) approach, juridical and empirical approach. The results showed that (1) the management of the Great Mosque of Nujumul Ittihad Sinjai obtained an operational fund budget from the congregation which was not binding on the amount and time, (2) the concept of infak fund management from a management perspective, it can be concluded that the management of infaq funds at the Great Mosque of Nujumul Ittihad is in accordance with Islamic law by giving infaq to people in need.Keywords: Infaq Fund, Islamic Law, Mosque
PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG PENYALURAN DANA ZAKAT FITRAH MELALUI KANTOR LAYANAN LAZISMU KABUPATEN BANTAENG Ahmad Yulis Maulana; Nur Taufik Sanusi
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 4 Nomor 1 Oktober 2022
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.25411

Abstract

Abstrak Masalah kesenjangan sosial antar masyarakat dan beberapa pihak sebenarnya sedikit demi sedikit sudah dapat teratasi melalui penyaluran dana zakat fitrah ini. Dana yang dihimpun dari masyarkat yang membayar zakat kelembaga LAZISMU sudah dikelola dan disalurkan dengan baik dengan melihat kondisi masyarakat setempat terbukti dengan adanya peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat khususnya di daerah Batulabbu Kel. Lembang Gantarang Keke Kab. Bantaeng. Namun inilah yang menjadi permasalahannya, yakni masyarakat Batulabbu belum sepenuhnya memahami mekanisme penyaluran zakat fitrah di LAZISMU Batulabbu Kel. Lembang Gantarang Keke Kab. Bantaeng. Masyarakat setempat masih beranggapan bahwa penyaluran dana zakat fitrah ini belum maksimal seperti yang dilakukan oleh LAZISMU Batulabbu. Padahal dari pihak LAZISMU sendiri sudah cukup maksimal dalam penyalurannya, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa masih terdapat kekurangan di dalamnya. Tapi dengan adanya kesalahpahaman dimasyarakat Bantulabbu terhadap penyaluran dana zakat fitrah yang dilakukan LAZISMU Bantulabbu, maka sudah seharusnya ada yang mampu meluruskan dan memberikan pemahaman terhadap masyarakat khususnya di Bantulabbu Kel. Lembang Gantarang Keke Kab. Bantaeng bahwa penyaluran dana zakat fitrah yang dilakukan oleh LAZISMU Bantulabbu sudah merata dan tepat sasaran. Kata Kunci: Pemahaman Masyarakat, Penyaluran Dana, Zakat Fitrah. Abstract The people of Bissoloro Village, Bungaya District, Gowa Regency have made the tradition or habit of land or land as an object of agreement, this is because land or land has an important role in the life of the local community, especially the people of Bissoloro Village who make land as agricultural land to meet their needs. Farmers The village usually makes this rental agreement with the owner of the land or vacant land for farming needs such as, planting rice and corn. determined after harvest. The reason for choosing the title of this research thesis, because in the village community of Bissoloro, Bungaya District, Gowa Regency, land lease agreements often occur to be used as land for farming, such as corn and rice which have become basic necessities in their lives. the land is not in accordance with the recommendations of Islamic law, such as at the time of carrying out the contract at the beginning it has not been determined how much the rental price is and also the pattern of profit sharing has not been determined. Keywords: Community Understanding, Distribution of Funds, Zakat Fitrah.
LARANGAN MEMAKAN HARTA ANAK YATIM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS Haq, Izharul; Misbahuddin; Nur Taufik Sanusi
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 6 No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 Oktober 2024
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.47829

Abstract

Abstrak Hukum memakan harta anak yatim itu adalah haram dan bahkan dilengkapai dengan acaman bagi orang yang memakan harta anak yatim secara zalim  dan  tidak  sesuai dengan petunjuk  agama, mereka  itu  sedang atau  akan   menelan   api dalam perutnya. Selain daripada itu, mereka pada hari kemudian  kelak  akan dimasukkan  ke dalam  api  neraka yang  menyala-nyala. di sana  para  wali  juga  diingatkan agar jangan memanfaatkan harta anak yatim itu untuk kepentingan   pribadi orang menjadi wali para anak yatim itu.Adapun bentuk-bentuk ancaman bagi orang yang memakan harta anak yatim, yaitu diancam dengan neraka sa’ir, diberi label pendusta agama, dan diancam dengan kebinasaan dunia akhirat. Kata Kunci: Hukum, anak yatim, ancaman, harta, neraka.   Abstract The result of this research is the decision of Islamic law about the using the wealth of an orphan is fobiden and even comes with a threat to those who eat the wealth of an orphan threat for someone who user eat orphan’s property  wrongfully and out of religion rule. Those who eat property of orphan actually  swallowing fire and then they will go to the hell on the day of resurrection.  Because of that the guardian of orphan suggested to not use property of orphan  for personal needs. The final result of this reseach is the threat for someone who eat property of  orphan, they are threatened by sa’ir  hell, destruction in the world and hereafter. Keyword: Law, exegesis, orphans, threat, property of orphan, hell