Muzakkir Muzakkir
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEUTAMAAN BELAJAR DAN MENGAJARKAN AL-QUR'AN: Metode Maudhu’i dalam Perspektif Hadis Muzakkir Muzakkir
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 18 No 1 (2015): Jurnal Lentera Pendidikan
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2015v18n1a9

Abstract

Abstract: Expression of the Prophet in the his words خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ need to be examined/investigated its validity in order to generate high motivation for Muslims to practice it. Based on the search results of sanad and Matan of the hadith through many sources and where the focus of the study were Jami at-Tirmidhi, it can be concluded that the quality of hadith  was valid. Thus, the Qur'an as a perfect reading for Muslims who has certain rules in reading, from the mention of the letters, the short or the length, the thickness and the provisions of makharijul of letters need to be learned and taught diligently and earnestly. Learning al-Qur'an includes efforts to learn how to read them, to translate and to understand the laws, the lessons, the instructions contained therein. Likewise, teaching al-Qur'an includes efforts to lead and guide people to read, to translate and to understand the content of the verses of al-Qur'an. People who do it sincerely and earnestly will get the primacy of the al-Qur'an in the form of tranquility, peace of heart and mind as well as the intercession in the hereafter.Abstrak: Ungkapan Rasulullah saw. dalam sabda beliau خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ perlu di­ka­ji­/di­teliti kesahihannya agar dapat menimbulkan motiviasi yang tinggi bagi umat Is­lam untuk mengamalkannya. Berdasarkan hasil penelusuran sanad dan matan ha­­dis melalui sumber yang banyak dan yang dijadikan fokus kajian adalah HR. Imam at-Turmudzy dapat disimpulkan bahwa hadis dimaksud adalah berku­ali­tas sahih. Dengan demikian, al-Qur'an sebagai bacaan sempurna bagi umat Islam yang memiliki kaidah tertentu dalam membacanya, mulai dari penyebutan hu­ruf-hurufnya, panjang pendeknya, tebal tipisnya serta ketentuan makharijul hu­rufnya perlu dipelajari dan diajarkan secara tekun dan sungguh-sungguh. Belajar al-­Qur'an mencakup upaya mempelajari cara membacanya, terjemah, dan mema­ha­mi hukum-hukum, pelajaran-pelajaran, petunjuk-petunjuk yang terkandung di da­lamnya. Begitu pula, mengajarkan al-Qur'an mencakup upaya menuntun dan mem­bimbing orang dalam membaca, menerjemah dan memahamkan kandungan ayat-ayat al-Qur'an. Orang yang melakukannya secara ikhlas dan sungguh-sung­guh akan mendapatkan keutamaan dari al-Qur'an berupa ketenangan, ketente­ra­m­an hati dan pikiran serta syafaat di akhirat kelak.
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA ANGKATAN 2009/2010 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR Muzakkir Muzakkir
Jurnal Diskursus Islam Vol 1 No 3 (2013)
Publisher : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v1i3.6636

Abstract

Permasalahan yang menjadi titik tolak pembahsan dalam tulisan ini adalah: 1) bagaimana gambaran religiutas mahasiswa angkata 2009/2010 fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar?  2) bagaimana gambaran perilaku prososial mahasiswa angkatan 2009/2010 fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar? 3) apakah ada hubungan antara religiusitas dengan perilaku prososial mahasiswa angkatan 2009/2010 fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar? penelitian ini adalah penelitian survei. Populasinya adalah seluruh mahasiswa angkatan 2009/2010 fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar berjumlah 432 orang. Mahasiswa tersebut tersebar pada 8 jurusan/prodi yang ada pada fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 194 orang. Sampling yang digunakan adalah proporsional cluster yakni pengambilan samel secara proporsional dari masing-masing jurusan/prodi. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara kebetulan (sampling insidental) dengan pertimbangan mahasiswa tidak selamanya bersamaan datang ke kampus pada saat penelitian. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner sebagai instrumen utama, sedangkan pedoman wawancara dan panduan observasi sebagai instrumen pelengkap. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriftif untuk memperoleh gambaran persentase, nalai maksimum dan minimum, standar deviasi, nilai rata-rata, tabel frekuensi kemudian digambarkan dalam diagram. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis statistik infrensial dengan rumus product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas mahasiswa angkatan 2009/2010 fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar dilihat dari aspek kognitif keberagamaan berada pada kategori sedang (38,66%) dan cenderung tinggi (28,87%), keterlibatan behavioral keberagamaan berada pada kategori tinggi bahkan sangat tinggi (54,44), keterlibatan konsekuensional atau aspek afektif keberagamaan 38,14 % atau berada paa kategori sedang cenderung tinggi. Adapun perilaku prososial mereka berada pada kategori sedang (40,72 %) cenderung tinggi (20,11 %).ABSTRACTSeveral questions need to answer in this article are: 1) how is the real picture of religiosity of students enrolled in 2009 at the Faculty of Tarbiyah and Teaching Science of UIN Alauddin Makassar? How is the description of pro-social behavior of the students enrolled in 2009 at this Faculty? Is there any relation between religiosity and pro-social behavior of students enrolled in 2009 at the Faculty of Tarbiyah and Teaching Science of UIN Alauddin Makassar? This research is basically a survey one. The research populations are all of 432 students enrolled in 2009 at the Faculty of Tarbiyah and Teaching Science of UIN Alauddin Makassar. All students under consideration are currently studying at eight different departments. 195 out of 432 students are selected as samples in this research. The sampling method applied is proportional cluster by which the samples are evenly and proportionally selected from each department. The method to select samples is incidental by considering that all students do not come and arrive at the university at the same time during the research period. The main research instrument is questionnaire, while interview and observation guides are treated as complementary instruments. This research applies descriptive analysis to gain percentage, maximum and minimum values, standard deviation, mean and frequency table, which is further presented in diagrams. To evaluate the hypothesis, this research applies inferential analysis using product moment. The research result shows that students’ religiosity enrolled in 2009 at the Faculty of Tarbiyah and Teaching Science of UIN Alauddin Makassar based on the cognitive aspect of their religiosity is at medium category (38.66%) and tends to increase (28.87%). The behavioral involvement of their religiosity is at high category and tends to get higher (54.44%). Their consequent involvement or affective aspect of their religiosity is at 38.14% or is categorized medium to high. Their pro-social behavior is categorized medium (40.72%) and tends to be high (20.11%).
THE COMPARISON OF ISLAMIC EDUCATION LEARNING OUTCOME WHICH WAS TREATMENT BY USING COOPERATIVE LEARNING MODEL OF STAD TYPE AND NHT TYPE AT STUDENTS ClASS X SMA PALOPO 3 Chandra Sangjaya; Muzakkir Muzakkir; Muh. Rapi
Jurnal Diskursus Islam Vol 8 No 3 (2020): December
Publisher : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v8i3.14993

Abstract

This research discussed about the comparison of learning outcomes in Islamic Education students who used the STAD type cooperative learning model and NHT type class X SMA Negeri 3 Palopo. This reasearch aimed to: 1) to determine the learning outcomes of Islamic Education students taught using the STAD type cooperative model in class X SMA Negeri 3 Palopo, 2) to know the Islamic Education learning outcomes of students taught using the NHT cooperative model on class X SMA Negeri 3 Palopo, 3) to Analyze the differences in Islamic Education learning outcomes of students taught by the STAD type cooperative model and student learning outcomes taught by the NHT cooperative model in Class X SMA Negeri 3 Palopo. This research was a quantitative research with a non-equivalent control group design. The population was all students of class X SMA Negeri 3 Palopo, totaling 260 students. The technique sampling was done by using purposive sampling. The instrument used was a test with descriptive statistical analysis and inferential analysis. Based on the analysis of descriptive data for the learning outcomes of students taught by using the STAD type cooperative learning model is very good category. The learning outcomes of students taught by using NHT type of cooperative learning model are very good category. Based on inferential analysis obtained a significant value> α (0.716> 0.05) then, it can be said that there is no significant difference between the learning outcomes of Islamic Religious Education taught using the STAD type cooperative learning model and those taught using the NHT learning model in Class students X SMA Negeri 3 Palopo.
GENERASI MUDA DAN TANTANGAN ABAD MODERN SERTA TANGGUNG JAWAB PEMBINAANNYA Muzakkir Muzakkir
Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Vol 8, No 2 (2015): Vol. 8. No. 2, Juli - Desember 2015
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/atdb.v8i2.414

Abstract

Generasi muda sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa akanmengambil alih tanggung jawab kepemimpinan, mulai dari kepemimpinankeluarga sampai dengan kepemimpinan bangsa dan negara. Generasi mudadengan kepribadian yang belum stabil, gemar meniru, dan mencari-caripengalaman baru sangat mudah terpengaruh dan mengadopsi nilai-nilaiyang mereka anggap modern dan trend untuk dijadikan anutan dalammenjalani kehidupan mereka. Secara mikro, tugas dan tanggung jawabpendidikan atau pembinaan generasi muda adalah amanah Allah SWTkepada kedua orang tua dalam rumah tangga, namun secara makro haltersebut merupakan tanggung jawab bersama orang tua di rumah tangga,guru-guru di sekolah, pemerintah serta tokoh agama dan tokoh masyarakatdi lingkungan masyarakat.Kata Kunci: Generasi muda, modern, dan tanggung jawab.