Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SINERGI AGAMA DAN SAINS: Suatu Paradigma Menuju Era Globalisasi Pendidikan Muhammad Wayong
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 10 No 2 (2007): DECEMBER
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2007v10n2a1

Abstract

Modern scientific theory today finds itself quite close to the Qur'an. One reason for this is that science has not been able to produce theories or experiments that fundamentally contradict the Qur'an. Another reason for the harmony between the Qur'an and science is the presence in the Qur'an itself of very clear and positive encouragement to contemplate and investigate the world around us. However, the Qur'an goes beyond simply encouraging all human beings to be aware of the natural world. The non-Muslims in the West have already been advanced in this respect, but…why are Muslims left far behind?
UNIVERSITY RANKING: Criteria of What Makes a Great University Muhammad Wayong
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 11 No 2 (2008): DECEMBER
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2008v11n2a1

Abstract

The THES mungkin lembaga paling kredibel dalam menetapkan renking perguruan tinggi level internasional. Menurut lembaga ini Amerika Serikat mendominasi peringkat teratas dalam daftar peringkat universitas terbaik dunia. Seba-liknya, perguruan tinggi di negara-negara mayoritas Muslim, termasuk Indonesia, perlu menanti waktu yang amat panjang untuk meraih status universitas bertaraf internasional. Untuk kasus Indonesia, ada beberapa perguruan tinggi negeri yang ternama, namun demikian, dalam dua dekade terakhir perguruan tinggi swasta baru telah menjamur dan menawarkan bukan hanya fasilitas pembelajaran modern, tetapi juga program pendidikan yang lebih holistik. Untuk memilih perguruan tinggi mana yang terbaik, Globe Asia telah menetapkan kriteria yang mencakup tiga kategori pokok: ekselensi akademik, pendi-dikan holistik dan dinamisme kampus, serta pengaruhnya ter-hadap masyarakat.
Sistem Penjaminan Mutu pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Sulawesi Selatan Awaliah Musgamy; Azhar Arsyad; Arifuddin Siraj; Muh Wayong
Jurnal Diskursus Islam Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v4i3.7427

Abstract

The quality assurance system at the State Islamic Higher Education in South Sulawesi is already running by using a variety of credible quality documents through a determination. These various quality documents are then carried out as a normative-academic reference in the quality assurance system for further evaluation. The evaluation results are then controlled by trying to find alternative solutions to various arising problems that are accompanied by efforts to improve the quality itself. The constraint of the quality assurance system is the maximum dissemination of various quality documents so that it triggers a refresive attitude among some of the academic community and their lack of attention to the applied quality assurance system. Another constraint faced is that the Islamic education paradigm has not been maximally accommodated in various quality policies with all its derivatives as well as the incomplete fulfillment of each standard. These various constraints tend to emerge beginning with the determination to then have implications for other Islamic education quality assurance cycles which in this case are the implementation, evaluation, control and improvement. Even on a macro scale, the Islamic education quality assurance system still dwells on the establishment, implementation, and evaluation and is still not maximal on control and improvement because there is an impression that quality assurance is carried out for pragmatic purposes, especially accreditation. The efforts made by the State Islamic Higher Education in South Sulawesi in overcoming various constraints to the quality assurance system are maximizing the socialization of the quality assurance system that is applied in each cycle starting from the establishment, implementation, evaluation, control and improvement. In addition, there is a need to adjust the quality assurance system policy with all its derivatives with the paradigm developed by the institution which is then accompanied by maximum fulfillment of each standard.
MANAJEMEN PEMBIAYAAN OPERASIONAL PESANTREN TAHFIZUL QURAN IMAM AL-SYAATIBI BONTOABADDO GOWA Zusba Muctar; Syarifuddin Ondeng; Mohd Wayong
Jurnal Diskursus Islam Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v4i3.7443

Abstract

Tulisan ini mencoba mengelaborasi tentang manajemen pembiayaan pperasional Pesantren Tahfizul Quran Imam Al-Syaatibi Bontoabaddo Gowa. Elaborasi dengan melakukan penelitian lapangan (feld research), bila dilihat dari jenis data adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan cara ukuran kuantitatif bentuk presentase Terhadap data penemuan dilapangan. Data diperoleh dari para pengelola pembiayaan Pesantren Tahfizul Quran Imam Al-Syaatibi Bontobaddo Gowa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Penelitian ini menggunakan panduan observasi, pedoman wawancara dan data dokumentasi sebagai instrumen penelitian. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem pembiayaan pendidikan di Pondok Pesantren Tahfizul Quran Imam Asy-Syaatibi Bantoabaddo gowa secara administratif telah menunjukkan tata kelola keuangan yang positif, bahkan cenderung sitematis meski masih terbilang manajemen pembukuan sangat sederhana. Sistem pembiayaan pendidikan pesantren yang diawali dari penganggaran (budgeting) benar-benar ditentukan berdasar pada hasil evaluasi tahun sebelumnya dan menerapkan skala prioritas dalam dua jangka penggunaan; yaitu jangka pendek yang dinamakan kebutuhan personalia, dan jangka Panjang yang dikenal dengan kebutuhan non personalia. Sedangkan dalam pembukuannya pada pesantren tersebut menerapkan sistem pembiayaann pendidikan dua sisi, yaitu pembukuan yang disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan pemerintah yang nantinya akan disesuaikan dengan sumber dana lembaga pemerintah tersebut, dan pembukuan yang bersifat internal (sumber dana dari orang tua santri ataupun pihak lain yang san tetapi tidak mengikat). Untuk pengawasan (controlling), pesantren ini menerapkan elemen yang secara langsung dapat turut mengawasi jalannya pendapatan dan penggunaan keuangan oleh Kepala pesantren (direktur) dan kepala yayasan sebagai kuasa pengguna anggaran dan Komite pesantren.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION DENGAN A QUESTION STUDENT HAVE Yati Oktafia; Muhammad Wayong; Andi Jusriana
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Vol 6 No 1 (2018): Vol 6, No 1, 2018
Publisher : Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.33 KB) | DOI: 10.24252/jpf.v6i1.3496

Abstract

Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pemelajaran LSQ pada pokok bahasan suhu dan kalor, 2) Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran QSH pada pokok bahasan suhu dan kalor dan 3) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar  fisika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran LSQ dengan yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran QSH pada pokok bahasan suhu dan kalor. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Populasi seluruh siswa kelas X SMAN 1 Sano Nggoang yang terdiri dari 4 kelas. Teknik pengambilan sampel adalah purposive. Adapun sampel penelitian adalah siswa kelas XA dan siswa kelas XB masing-masing kelas berjumlah 22 orang siswa. Teknik pengambilan data dengan menggunakan instrument test berbentuk soal pilihan ganda sejumlah 20 nomor. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial.  Hasil penelitian yang diperoleh dari kedua kelompok tersebut melalui analisis statistik deskriptif, rata-rata hasil belajar fisika dengan mengguanakan strategi pembelajaran LSQ sebesar = 69,36 sedangkan rata-rata QSH sebesar = 45,77. Hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran LSQ lebih tinggi dibandingkan QSH. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada skor rata-rata kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Hasil analisis inferensial data menunjukkan bahwa nilai signifikan yang diperoleh thitung 10,08 > ttabel 2,021 dan signifikan α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar dari penggunaan strategi pembelajaran LSQ terhadap hasil belajar fisika peserta didik. Kata kunci: Hasil belajar, LSQ dan QSH.
PENGARUH LEARNING CYCLE BERBASIS METODE KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA Rafiqah Rafiqah; Fitriani Amin; Muh Wayong
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Vol 7 No 2 (2019): September
Publisher : Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.328 KB) | DOI: 10.24252/jpf.v7i2.9877

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan pemahaman konsep fisika peserta didik sebelum dan setelah diajar dengan menggunakan model siklus belajar (learning cycle) berbasis metode konflik. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu one group pretest posttest desain. Data pada penelitian ini berupa data hasil tes pemahaman konsep peserta didik yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis menunjukkan bahwa hasil posttest pemahaman konsep peserta didik lebih tinggi daripada hasil pretest. Dengan kategori tertinggi pada hasil pretes berada pada kategori baik (B), sedangkan pada hasil postes kategori tertinggi berada pada kategori sangat baik (SB). Adapun berdasarkan hasil analisis inferensial menggunakan uji paired t-test diperoleh signifikansi 0.000. Karena nilai thitung ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran siklus belajar (learning cycle) berbasis metode konflik kognitif.