Limbah tongkol jagung merupakah salah satu limbah biomassa potensial di Indonesia sebagai bahan baku pembuatan briket. Briket termasuk bahan bakar terbarukan yang relatif lebih ramah ligkungan. Kualitas briket sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah jenis biomassa sebagai sumber karbon, jenis bahan pengikat, dan komposisi antara biomassa terhadap bahan pengikat. Polimer sintetik polietilen tereptalat memiliki sifat sebagai bahan pengikat pada pembuatan briket. Polietilen tereptalat banyak dijumpai sebagai limbah plastik. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah berupa tongkol jagung dan plastik polietilen tereptalat sebagai bahan pembuatan briket, dan mempelajari pengaruh komposisi arang tongkol jagung dan plastik polietilen tereptalat terhadap kualitas (sifat psikokimia) dan komposisi gas buang pembakaran briket. Komposisi bahan pembuatan briket divariasikan pada rasio berat arang tongkol jagung terhadap plastik sebesar 95:5, 90:10, dan 85:15. Kualitas briket diuji dan dibandingkan dengan SNI 01-6235-2000 tentang Briket Arang Kayu berdasarkan parameter nilai kalor, kadar air, kadar abu, dan kadar volatile matter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi campuran bahan pembuat pada rasio berat antara arang tongkol jagung terhadap plastik polietilen tereptalat sebesar 95:5 menghasilkan briket dengan kualitas terbaik. Briket pada komposisi tersebut memenuhi standar kualitas menurut SNI briket arang kayu dan mengemisikan gas buang berupa hidrokarbon, karbon monoksida, dan nitrogen oksida dengan kadar paling rendah.