Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

WORKSHOP PENERAPAN METODE FIFO PADA GUDANG PERSEDIAAN BARANG DI TOKO KEMANGGISAN Ridwan Usman; Rimsa Rusmiland; Muhammad Fidiandri Putra
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i3.27534

Abstract

Persediaan merupakan salah satu perkiraan yang terpenting dalam sebuah perusahaan. Bagi perusahaan, persediaan merupakan asset yang cukup besar nilainya. Konsep penyimpanan diperlukan untuk pemenuhan keberlangsungan usaha. Toko Kemanggisan merupakan unit usaha mini market, toko serba ada menyediakan kebutuhan bahan pokok, peralatan kantor serta perabotan rumah tangga, terutama untuk memenuhi kebutuhkan warga sekitar. Lokasi gudang penyimpanan yang bersebelahan dengan Toko Kemanggisan, saat ini sistem penyimpanan barang di Toko Kemanggisan belum menerapkan konsep penyimpanan salah satunya metode FIFO (First In First Out). Kegiatan pengabdian masyarakat di Toko Kemanggisan. Diawali wawancara untuk penentuan kebutuhan mitra, peserta workshop adalah bagian persediaan yaitu staff administrasi dari  supplier, staff gudang dan manager operasional, workshop pemahaman, materi penerapan praktik penyimpanan barang dan metode FIFO (First In First Out). Workshop ini menambah ilmu, pengetahuan cara menyimpan barang yang efektif, kemudahan akses pengambilan barang lebih yang cepat dan penyimpanannya lebih teratur.  
GAP Analysis Implementasi ISO 14000 pada PT. Citra Abadi Sejati Anita Nurfida; Muhammad Fidiandri Putra; Ridwan Usman
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 14, No 2 (2020): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.335 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2020.v14i2.006

Abstract

Pertumbuhan industri yang semakin marak saat ini, membutuhkan komitmen dan tanggungjawab para pelaku industri untuk ikut serta menjaga lingkungan agar tetap lestari. PenerapanSistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14000, menjamin konsumen dan masyarakatakan komitmen industry tersebut. Persaingan pasar yang semakin kompetitif, menginisiasiPT. Citra Abadi Sejati untuk meningkatkan citra perusahaan dengan ISO 14000.Permasalahan yang ada yaitu belum mengetahui secara mendetail dokumen dan tahapanproses yang harus dilengkapi untuk memenuhi syarat pengajuan sertifikasi ISO 14000.Metode gap analysis merupakan metode yang paling tepat dalam mengidentifikasi danmengevaluasi kondisi perusahaan saat ini, sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikandalam implementasi ISO 14001. Berdasarkan hasil gap analysis secara menyeluruhdidapatkan nilai sebesar 15%, menunjukkan kesiapan PT. Citra Abadi Sejati dalampengimplementasian ISO 14001:2015 dan melakukan sertifikasi. Perlu dilakukan perbaikanterhadap 3 klausul yang belum terpenuhi dengan mengacu pada rekomendasi yang telahdiberikan yaitu klausul 4.1 ; klausul 4.2 dan klausul 9.1.2. The growth of the industry that is increasingly widespread now, requires commitment andresponsibility of industry players to participate in protecting the environment in order toremain sustainable. The application of ISO 14000's Environmental Management System(SML) guarantees consumers and the community the industry's commitment. Increasinglycompetitive market competition, initiated PT. Citra Abadi Sejati to improve company imagewith ISO 14000. The existing problem is not knowing in detail the documents and stages ofthe process that must be completed to meet the requirements for applying for ISO 14000certification. Gap analysis method is the most appropriate method in identifying andevaluating the company's current condition , so that corrective action can be taken inimplementing ISO 14001. Based on the results of the overall gap analysis, a value of 15% isobtained, indicating the readiness of PT. Citra Abadi Sejati in implementing ISO 14001:2015 and certifying. It is necessary to make improvements to the 3 clauses that have not beenfulfilled by referring to the recommendations that have been given, namely clause 4.1; clause4.2 and clause 9.1.2.
Pengurangan Biaya Penyimpanan (Carrying Cost) Limbah dengan Cara Pemanfaatan Limbah Ampas Ekstrak Jamu menjadi Pupuk Organik Rimsa Rusmilan; Muhammad Fidiandri Putra
Sosio e-Kons Vol 9, No 2 (2017): Sosio e-Kons
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.752 KB) | DOI: 10.30998/sosioekons.v9i2.1947

Abstract

ABSTRACT The main purpose of the research of the utilization of herbal extract waste into organic fertilizer is to reduce the storage cost of waste products accumulated without being utilized. Because scientific research has not been done especially in PT Mustika Ratu Tbk., the waste of herbal extracts waste is only thrown away, and only 10% for internal needs. The results of dregs about 300 kg/day, then this study wanted to prove whether the processed dregs of herbs can fertilize the soil or not. The second goal is that this waste can be converted into added value for the company that is the coaching program, the training of how to make fertilizer in the hope that can be utilized by the people surround PT Mustika Ratu like Ciracas, Cibubur and Cipayung, and the east Jakarta Government Park. The long-term goal is how the company and the society are interested to utilize a waste extract of herbal medicine into high economic value and reduce the impact of waste on society and the environment.Keyword: herbal extracts waste, inventory cost, empowerment ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian pemanfaatan limbah ekstrak jamu menjadi pupuk organik adalah mengurangi biaya penyimpanan produk limbah yang terakumulasi tanpa dimanfaatkan. Oleh karena belum dilakukan penelitian secara ilmiah terutama di PT. Mustika Ratu, limbah ampas ekstrak jamu hanya dibuang percuma, dan hanya 10% untuk kebutuhan internal. Dari hasil ampas sekitar 300 kg/hari, peneliti ingin membuktikan dengan proses pengolahan lebih lanjut ampas jamu  dapat  menyuburkan tanah atau tidak. Tujuan kedua adalah limbah ini diharapkan bisa diubah menjadi suatu yang mempunyai nilai tambah bagi perusahaan, yaitu sebagai program pembinaan ,pembekalan, pelatihan pembuatan pupuk, dengan harapan bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar Ciracas, Cibubur dan Cipayung serta taman pemerintah DKI Jakarta timur. Adapun tujuan jangka panjangnya adalah bagaimana pengusaha dan masyarakat tertarik untuk memanfaatkan limbah ampas ekstrak jamu menjadi nilai ekonomis yang tinggi serta mengurangi dampak limbah terhadap masyarakat dan lingkunganKata Kunci : Ampas ekstrak jamu, biaya penyimpanan, pemberdayaan
GAP ANALYSIS IMPLEMENTASI ISO 14000:2015 PADA PT. SAS INTERNATIONAL Andri Yoshana; Muhammad Fidiandri Putra; Ninta Sri Ulina
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol. 19 No. 2 (2021): JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.153 KB) | DOI: 10.52330/jtm.v19i2.32

Abstract

Kondisi pencemaran lingkungan yang meningkat setiap tahunnya menuntut perhatian dari semua pihak. Selain itu pertumbuhan industri yang semakin marak saat ini, membutuhkan komitmen dan tanggung jawab para pelaku industri untuk ikut serta menjaga lingkungan agar tetap lestari. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14000, menjamin konsumen dan masyarakat akan komitmen industri tersebut. Persaingan pasar yang semakin kompetitif, menginisiasi PT. SAS International untuk meningkatkan peran serta menjaga lingkungan dengan menerapkan ISO 14000. Permasalahan yang ada yaitu belum mengetahui secara mendetail dokumen dan tahapan proses untuk memenuhi syarat pengajuan sertifikasi ISO 14000. Metode gap analysis merupakan metode yang paling tepat dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi perusahaan saat ini, sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan dalam implementasi ISO 14001. Berdasarkan hasil gap analysis secara menyeluruh didapatkan nilai sebesar 25%, menunjukkan kesiapan PT. SAS International dalam pengimplementasian ISO 14001:2015 dan melakukan sertifikasi. Perlu dilakukan perbaikan terhadap 5 klausul yang belum terpenuhi dengan mengacu pada rekomendasi yang telah diberikan yaitu klausul 4.1; klausul 5.2; klausul 6.2.1; klausul 6.2.2 dan klausul 9.1.2.
GAP ANALYSIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 ISO 45001:2018 DI PT. CITRA ABADI SEJATI (CAS) Andri Yoshana; Muhammad Fidiandri Putra; Rini Setiowati
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol. 20 No. 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52330/jtm.v20i1.52

Abstract

ISO 45001:2018 merupakan seperangkat Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). Tujuannya adalah agar perusahaan atau organisasi dapat mengelola resiko K3 serta memperbaiki kinerjanya. PT Citra Abadi Sejati (CAS) adalah salah satu produsen garmen di Indonesia yang mempunyai pasar internasional serta mempunyai komitmen untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) dengan menerapkan ISO 45001:2018. Permasalahannya adalah Manajemen PT. CAS belum mengetahui secara terperinci tahapan proses yang harus dilengkapi untuk memenuhi syarat pengajuan sertifikasi ISO 45001:2018 serta evaluasi kesiapanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan penilaian gap analysis antara persyaratan ISO 45001:2018 dengan Sistem Manajemen K3 yang ada di PT. CAS serta memberikan masukan kepada perusahaan untuk perbaikannya. Metode gap analysis merupakan metode yang paling tepat dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi perusahaan saat ini sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan dalam implementasi ISO 45001:2018. Berdasarkan hasil gap analysis secara menyeluruh didapatkan nilai sebesar 12%. Nilai gap tersebut menunjukkan kesiapan PT. CAS dalam pengimplementasian ISO 45001:2018 dan melakukan sertifikasi. Nilai gap yang kecil ini disebabkan PT. CAS mempenyai dasar yang kuat dalam penerapan Sistem Manajemen dan didukung oleh Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 yang telah diterapkan. Perlu dilakukan perbaikan terhadap 4 klausul yang belum terpenuhi dengan mengacu pada rekomendasi yang telah diberikan yaitu klausul 4.1; klausul 5.2; klausul 6.2.1; dan klausul 6.2.2. Manajemen perlu Menyusun rencana kerja serta menyiapkan sumber daya untuk memenuhi persyaratan ISO 45001:2018
Struktur Biaya Produksi Aspal Buton Untuk Kebutuhan Infrastruktur Sebagai Substitusi Impor Rini Setiowati; Muhammad Fidiandri Putra
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol. 21 No. 1 (2023): JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52330/jtm.v21i1.94

Abstract

Aspal Buton (Asbuton) adalah  aspal  alam  yang  terkandung  dalam  deposit  batuan  yang  terdapat di pulau Buton dan sekitarnya. Dengan jumlah deposit Asbuton yang mencapai 650 juta ton, menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil aspal alam terbesar di dunia. Kadar aspal yang  terkandung  dalam  Asbuton bervariasi, antara 10-40%. Ini merupakan kadar aspal  yang  cukup  besar  dibandingkan  dengan  kadar aspal alam negara-negara  lain  seperti  Amerika (12-15%)  dan  Prancis (6-10%).  Aspal Buton  merupakan satu-satunya aspal di Indonesia yang terbaik dan terbesar di dunia. Sejak 2015, pemerintah RI juga mengarahkan untuk mengoptimalkan penggunaan aspal Buton untuk pembangunan jalan. Adapun tujuan dilakukannya Kajian struktur biaya produksi aspal buton untuk kebutuhan insfrastruktur sebagai substitusi impor adalah tersedianya data dan informasi potensi bahan baku dan bahan penolong industri aspal buton dan tersedianya data industri bahan galian non logam untuk industri aspal buton. Tantangan terbesar pertama adalah bagaimana mengedukasi pelaku bisnis konstruksi jalan dalam menyerap dan mengimplementasikan teknologi dan konstruksi aspal Buton dengan cepat. Kedua, mendorong pembangunan pabrik aspal Buton di daerah-daerah terdekat dengan bahan baku untuk menekan biaya transportasi sehingga harga jual aspal Buton bisa bersaing di pasaran. Ketiga, melakukan upaya-upaya lainnya untuk memperkenalkan aspal buton kepada masyarakat. Pada 2018 penggunaan asbuton dilakukan pada jalan sepanjang 709 kilometer (km) yang tersebar pada ruas jalan di berbagai provinsi. Jumlah asbuton yang dibutuhkan sebesar 58.879 ton. Dari perhitungan merujuk pada kekuatan hotmix yg dinilai dg parameter Marshall Stability (MS) dari segi kualitas umur jalan, apabila memakai hotmix, aspal minyak, aspal buton hasilnya adalah MS hotmix dg aspal minyak 800 kg sedangkan MS hotmix dg aspal buton 1000 kg. Dengan metoda analisa komponen, bisa ditetapkan nilai Structural Number dari setiap tipe tsb, yg merujuk pada ketebalan lapisan dan/atau umur konstruksi. Makin besar MS, makin tipis atau makin panjang umur.