Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Sabun Herbal kepada Kelompok Kebersihan, Keindahan dan Kenyamanan Lingkungan (K3L) Universitas Padjadjaran sebagai Program Pemberdayaan Masyarakat Nano Sosial Entrepreneur Wahyu Gunawan; Setiawan -; Zaenal Muttaqin
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i1.24696

Abstract

Artikel ini bertujuan memaparkan kegiatan pelatihan pembuatan sabun herbal kepada kelompok Kebersihan, Keindahan, dan Kenyamanan Lingkungan (K3L) Universitas Padjadjaran sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat dalam skema Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) tahun 2019. Program ini menggunakan metode observasi, survey dan pelatihan keterampilan dengan sasaran para pekerja K3L Unpad. Kegiatan diawali dengan motivasi kerja, yakni kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas agar dalam menjalani pekerjaan lebih bahagia. Selanjutnya, para pekerja diperkenalkan dengan khasiat dedaunan yang menjadi sampah di lingkungan Unpad. Sampah itu sering dibuang begitu saja, padahal banyak manfaatnya. Terakhir, para pekerja dibekali keterampilan sabun herbal dari tepung-tepung dedaunan, kopi, dan teh. This article aims to describe a training program of herbal soap production toward Kebersihan, Keindahan dan Kenyamanan Lingkungan (K3L) workers of Universitas Padjadjaran as a part of society empowernment program on the scheme of Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) integrated with Kuliah Kerja Nyata Mahassiwa (KKNM) in 2019. The program used experiment method with K3L workers as the object. First of all, the program started by motivation, namely smart, ikhlas and complete work in order the workers can be happy on doing their job. Furthermore, the workers were introduced with effifacy of leaves which became rubbish in Unpad. Those leaves rubbishis often thrown away, despite these have a lot of savour. Finally, the workers were trained a skill to make herbal soap from leaves flour, coffee, and tea.
PENYUSUNAN PLATFORM PETANI CERDAS MAKMUR DALAM RANGKA KKN VIRTUAL SELAMA COVID 19 Zaenal Muttaqin; Deasy Silvya Sari
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i1.32568

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan platform yang disusun mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Virtual mengenai Petani Cerdas Makmur. Metode yang dilakukan adalah simulasi dinamika system (system dynamic) yang menganalisis perilaku peserta KKN Virtual dalam menyusun platform Petani Cerdas Makmur. Hasil kegiatan memperlihatkan bahwa dalam 30 hari, peserta KKN Virtual telah menyusun dokumen-dokumen platform Petani Cerdas Makmur melalui proses pelatihan online, studi literatur, dan studi lapangan yang dilakukan di daerah masing-masing. Ruang lingkup kegiatan KKN yang telah dilaksanakan, meliputi: sumber daya manusia, pemasaran, hukum, produksi, dan keuangan.
NANOSOCIOPRENEUR CENGEK: Design Thinking Bisnis Hijau Berkelanjutan Di Rw 11 dan RW 12 Desa Sayang Kecamatan Jatinangor Zaenal Muttaqin
Dharmakarya Vol 6, No 4 (2017): Desember
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.764 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i4.14767

Abstract

Pekarangan dan lahan kosong yang tidak terawat, sebenarnya, memiliki potensi yang mampu mendukung kehidupan manusia, manakala manusa tersebut mau memelihara dan mengelolanya dengan teratur. Misalnya, dengan penataan dan pemanfaatan untuk menumbuhkan tanaman-tanaman yang mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. RW 11 dan RW 12, Desa Sayang, merupakan dua RW yang memiliki karakteristik berbeda. RW 11 padat penduduk, sementara RW 12 masih memiliki banyak lahan kosong. Meski demikian, kedua RW ini memiliki potensi pengembangan bisnis hijau dengan memanfaatkan pekarangan maupun lahan kosong.Pada awal tahun 2017, tim PPMP OKK cengek, mengajukan proposal kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa penataan pekarangan dan lahan kosong guna ditanami cengek. Pemilihan cengek didasarkan pada pertimbangan harga jualnya yang sering melonjak naik, waktu hidup yang lama, dengan masa panen yang cepat, serta merupakan komoditas utama sambal dan bumbu masak. Metode yang digunakan adalah program stabilisasi, akselerasi dan prosperity. Sasarannya adalah warga di RW 11 dan 12 Desa Sayang, Jatinangor. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyaraat ini adalah agar terbentuk swadaya masyarakat terhadap kebutuhan harian cengek, bahkan lebih jauh ingin menjadikan kawasan yang mampu memproduksi cengek dalam jumlah besar berbasis rumah. Keywords: Nanosicopreneur, bisnis hijau, cengek, Jatinangor