Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE DESCRIPTION OF PARENTS’ PSYCHOLOGICAL CONDITIONS IN ACCOMPANYING CHILDREN TO LEARN DURING THE IMPLEMENTATION OF STUDY FROM HOME (SFH) IN MAKASSAR CITY AND GOWA REGENCY Eva Meizarra Puspita Dewi; Eka Damayanti; Andi Halimah; Novita Maulidya Jalal
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 24 No 1 (2021): JUNE
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2021v24n1i14.

Abstract

Abstract:This study aims to investigate the psychological conditions of parents in assisting children in learning during the implementation of Study from Home (SFH) in Makassar City and Gowa Regency. This study used quantitative survey research. The samples were 159 parents who were selected by random sampling. The instrument used was a questionnaire containing closed, semi-closed, and open-ended questions distributed using Google forms. The collected data were analyzed using descriptive statistics. The results showed that parents considered SFH as a moment to accompany and be closer with their children. The parents' perception of online learning was less effective (36.8%) for their children because of limited internet access (57.9%), many distractions from home (34%), and the parents did not understand the matter (17.6). The children’s complaints during SFH were: not being able to play and do homework in groups (37.1%), lot of tasks (homework) (32.1%), preferred taught by teachers directly (29.6%) and felt bored (29.6%). The parents perceived SFH as follows; feeling comfortable with family (62.9%), bored with routine (31.4%), increased workload (18.9%). However, the physical complaints were less because the parents’ role was powerful in accompanying the children during SFH. Moreover, the family harmony increased with this moment. This study recommends that parents continue the habits to assist children in learning.Abstrak:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran kondisi psikologis orang tua saat mendampingi anak belajar selama Study from Home (SFH) di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis survey. Jumlah sampel yakni 159 orang tua yang terpilih secara random sampling. Pengumpulan data menggunakan kusioner yang berisi pertanyaan tertutup, semi tertutup dan pertanyaan terbuka yang disebarkan menggunakan google formulir. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SFH dimaknai oleh orang tua sebagai moment untuk mendampingi dan lebih dekat dengan anak. Orang tua merasakan metode daring kurang efektif (36,8%) bagi anaknya, sebab: akses internet yang terbatas (57,9%), banyak gangguan dirumah (34%), dan orangtua tidak memahami materi pelajaran anak (17,6). Keluhan yang dirasakan oleh anak selama SFH adalah: tidak bisa bermain dan kerja kelompok (37,1%), banyak tugas (32,1%), lebih suka guru yang ajar (29,6%), dan bosan (29,6%). Adapun orangtua memaknai SFHberupa; perasaan nyaman dengan keluarga (62,9%), bosan dengan rutinitas (31,4%), beban kerja bertambah (18,9%). Namun demikian, keluhan fisik tidak terlalu dirasakannya karena peran orangtua sangat kuat dalam mendampingi keluarga selama SFH, bahkan merasa bahwa dengan moment ini keharmonisan keluarga menjadi meningkat. Oleh karena itu direkomendasikan bagi orangtua untuk meneruskan kebiasaan yang sudah terbentuk yakni mendampingi anak belajar.
BOLA MASAGENAE: Program Sociopreneur dan Rumah Literasi Bagi Kaum Dhuafa di Kota Parepare Asniar Khumas; Andi Halimah
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 7: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.917 KB)

Abstract

Kondisi ekonomi orangtua anak-anak jalanan di kota Parepare, Sulawesi Selatan membuat anak-anak tidak melanjutkan pendidikan dasar. Anak tidak sekolah disebabkan ketidakmampuan orang tua untuk membiayai pendidikan anaknya. Anak jalanan memilih untuk membantu orang tua mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari termasuk dalam membayar sewa kontrakan. Orang tua yang tidak bekerja membuat anak menjadi pekerja dan penghasilannya menjadi sumber pemasukan utama dalam keluarga. Pengabdian yang dilakukan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah program sociopreneur bagi orang tua anak jalanan dan rumah literasi bagi anak jalanan di kota Parepare. Kedua program ini berjalan bersinergi sebab keuntungan usaha social enterprise dapat mendanai keberlangsungan kegiatan literasi bagi anak jalanan yang putus sekolah. Program ini melibatkan 3 ibu anak jalanan dan 20 anak jalanan di Kota Parepare. Hasil yang dicapai dari program ini adalah peningkatan keterampilan bagi ibu anak jalanan dan peningkatan kemampuan literasi bagi anak jalanan di kota Parepare. Kegiatan ini merupakan pengabdian muti-tahun dan telah menghasilkan Produk Wirausaha dan Modul untuk Fasilitator Rumah Literasi bagi Anak Putus Sekolah.
Identifikasi Tradisi-Tradisi dalam Budaya Bugis Makassar yang Meningkatkan Keharmonisan Keluarga Asniar Khumas; Andi Halimah; Wilda Ansar
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 5
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1526.65 KB)

Abstract

Abstrak. Peningkatan angka perceraian dari tahun ke tahun menimbulkan konsekuensi yang serius dalam keluarga. Konflik selama proses perceraian dan perpisahan orang tua membawa dampak negatif pada kesejahteraan fisik dan psikologis seluruh anggota keluarga. Ketahanan keluarga, perlu dirawat melalui peningkatan kesadaran setiap anggota keluarga untuk menjalankan fungsi dan tugasnya dalam keluarga. Berdasarkan temuan sebelumnya diketahui bahwa aktivitas minum teh memberi kesempatan pada anggota keluarga saling bercerita sehingga tercipta perasaan dekat pada seluruh anggota keluarga. Keadaan tersebut mampu meningkatkan keharmonisan rumah tangga. Temuan studi awal tersebut perlu dilanjutkan dengan melakukan identifikasi lebih luas terhadap berbagai tradisi yang terpelihara pada suku Bugis dan Makassar. Penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi tradisi yang terpelihara pada suku Bugis dan Makassar dan Peran tradisi yang terpelihara pada suku Bugis Makassar dalam meningkatkan keharmonisan keluarga.Kata Kunci: Tradisi-tradisi, Budaya, Bugis, Makassar, Keharmonisan Keluarga
Hubungan Self Control dengan Perilaku Academic Cheating dalam Sistem Pembelajaran Berbasis Digital pada Siswa Dwi Rezki Wahyuni; Eva Meizara Puspita Dewi; Andi Halimah
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS 62 Vol. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional UNM ke-62 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Students who have low self-control abilities in undergoing digital-based learning processes will make it easier for students to abuse opportunities and become one of the causes of academic cheating behavior. This study aims to determine the relationship between self-control and academic cheating behavior in a digital-based learning system for students at SMPN 13 Sinjai. The method used in this study is a quantitative method involving 132 respondents who are students of SMPN 13 Sinjai. The measuring instrument in this study uses a self-control scale and an academic cheating scale. The data analysis technique used in this research is the product moment correlation which is processed using the SPSS 24.00 for windows program. The results of this study indicate that there is a relationship between self-control and academic cheating behavior in digital-based learning systems for students of SMPN 13 Sinjai (p=0.039 & r=-1.80). This means that there is a negative relationship between self-control and academic cheating behavior in digital-based learning systems for students at SMPN 13 Sinjai. The results of this study are expected to be a reminder for students to be able to improve their self-control abilities in the digital learning era and suppress academic cheating behavior.