Desty Adinda
Universitas Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN GURU DAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN Desty Adinda; Etti Sudaryati; Putra Apriadi Siregar
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v13i1.10898

Abstract

Saat ini banyak sekali ditemukan anak-anak yang mengalami obesitas Obesitas termasuk pada siswa sekolah dasar. Obesitas menjadi permasalahan yang sangat serius bagi siswa sekolah dasar karena akan dapat memicu terjadinya berbagai penyakit degeneratif kedepannya. Salah satu yang memiliki peran penting dalam pencegahan obesitas pada siswa sekolah dasar adalah guru, hal ini disebabkan guru memiliki waktu yang lama bersama siswa sekolah dasar di sekolah.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru dan kejadian obesitas siswa sekolah dasar di kota Medan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah anak sekolah dasar di Kota Medan dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar sebanyak 309 siswa kelas lima sekolah dasar di Kota Medan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner kepada siswa sekolah dasar untuk menilai peran guru dan pengukuran antopometri IMT/U untuk tingkat obesitas. Analisis data yaitu univariat, bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru tidak berhubungan dengan kejadian obesitas anak sekolah (p=0,713). Terdapat hubungan antara perang orangtua dengan kejadian obesitas (p=0,016). Diharapkan kepada guru untuk memperhatikan siswa sekolah dasar yang obesitas dengan mengawasi kebiasaan makan anak yang berlebihan dan meningkatkan aktivitas fisik anak. Guru diharapkan dapat berkoordinasi dengan orangtua siswa sekolah dasar untuk menerapkan sarapan sehat dirumah agar mengurangi konsumsi jajan di sekolah.
Gambaran Kebiasaan Makan, Body Image dan Status Gizi Remaja Putri di SMK Negeri 2 Sibolga Desty adinda
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 2, No 1 (2020): CONTAGION
Publisher : UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v2i1.7787

Abstract

Remaja seringkali mengalami masalah terhadap status gizinya karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain penerapan mengenai kebiasaan makan yang buruk tanpa mengetahui zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsinya, pemahaman gizi yang keliru yang dipicu oleh keinginan remaja memiliki tubuh yang langsing, kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu sehingga kebutuhan gizinya tidak dapat terpenuhi dengan baik. Penelitian ii bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasan makan, body image, dan status gizi remaja putri di SMK N 2 Sibolga. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional stratified random sampling dengan jumlah sampel adalah 90 orang yang merupakan remaja putri. Penelitian ini dilakukan dengan menilai frekuensi makan dengan kuesioner, jenis makanan, menghitung asupan gizi dengan menggunakan metode food recall 24 jam. Status gizi dihitung dengan IMT/U. Body image diukur dengan menggunakan metode Figure Rating Scale (FRS). Berat badan siswi diukur menggunakan timbangan dan tinggi badan siswi menggunakan microtoise. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebagin besar kebiasaan makan dalam kategori baik sebanyak 98,0%, jenis makanan siswi 63,3% tidak beragam, konsumsi energi 95,6% tidak sesuai AKG, konsumsi protein 71,1% tidak sesuai AKG, konsumsi lemak 87,8% tidak sesuai AKG, dan konsumsi karbohidrat 91,1% tidak sesuai AKG. Body image negatif sebesar 56,7%.  Status gizi siswi kurus 5,6%, gemuk 14,4%, dan obesitas 5,6%. Siswi diharapkan lebih memerhatikan kebiasaan makannya dengan cara menerapkan pola makan sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang. Sekolah sebaiknya bekerjasama dengan puskesmas untuk melakukan penyuluhan mengenai berat badan dan tinggi badan yang normal sesuai umur,  sehingga siswi tidak salah merepresentasikan status gizinya sendiri, yang menyebabkan siswi memiliki persepsi body image negatif.Kata Kunci: Kebiasaan Makan, Body Image, Status Gizi, Remaja Putri