Made Violin Weda Yani
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PERILAKU MENGENAI COVID-19 DI DESA GULINGAN, MENGWI, BALI Made Sindy Astri Pratiwi; Made Violin Weda Yani; Agus Indra Yudhistira Diva Putra; I Wayan Gita Mardiana; I Komang Ari Adnyana; Nyoman Manik Mas Genitri Putri; Ni Putu Sri Widi Adnyani Karang; I Putu Yudhi Setiawan
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v1i1.16340

Abstract

Covid-19 is a contagious infectious disease that continues to increase as a global pandemic. Everyone from all individual characteristic must have good behaviors to prevent Covid-19 as a pandemic. Until now, there has been no research that analyzes the relationship between individuals characteristic and the behavior of the Covid-19 pandemic in Bali. This research is a cross sectional observation located in Gulingan Village. The research subjects were 120 people aged 13-56 years who were selected by simple random sampling. The level of obedience behavior towards Covid-19 was assessed using a questionnaire. The collected data will be analyzed in univariate and bivariate ways. The subjects of this study were dominated by respondents aged ≥19 years (60%), female gender (52.5%), college (50%), student / college student (72.5%), low risk of infection status (95.8%), good obedience behavior level (52.5%). There is a significant relationship between gender and the level of behavior regarding Covid-19, but there is no significant relationship between age, education, occupation, and risk status on obedience behavior to Covid-19. Almost every individual has a relationship with behavior in facing Covid-19 due to various factors. Commitment to awareness, perception, and knowledge about health in each individual can influence good behavior in preventing Covid-19. Obedient behavior implementing health protocols is the key to prevent the transmission of Covid-19 transmission. This study shows a significant relationship between gender and behavior regarding the Covid-19 pandemic but not with age, education, occupation, and risk status.ABSTRAKCovid-19 adalah penyakit infeksi menular yang terus meningkat sebagai pandemi global. Setiap karakteristik individu dari berbagai lapisan masyarakat harus memiliki perilaku yang benar mengenai intervensi Covid-19 sebagai upaya preventif melawan pandemi ini. Hingga saat ini belum ada penelitian yang menganalisis hubungan antara karakteristik individu terhadap perilaku masyarakat terhadap pandemi Covid-19 di Bali. Penelitian ini merupakan observasi cross sectional yang berlokasi di Desa Gulingan. Subjek penelitian berjumlah 120 orang berusia 13-56 tahun yang dipilih dengan simple random sampling. Tingkat perilaku ketaatan terhadap Covid-19 dinilai menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul akan dianalisis secara univariat dan bivariat. Subjek penelitian ini didominasi oleh responden berusia ≥19 tahun terdapat 60%, jenis kelamin perempuan 52,5%, perguruan tinggi 50%, bekerja sebagai siswa/mahasiswa 72,5%, status risiko infeksi rendah 95,8%, tingkat perilaku ketaatan baik 52,5%. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan tingkat perilaku mengenai Covid-19, namun tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara usia, pendidikan, pekerjaan, dan status risiko terhadap perilaku ketaatan terhadap Covid-19.Hampir setiap karakteristik individu memiliki keterkaitan dengan perilaku menghadapi Covid-19 karena adanya berbagai faktor. Komitmen kesadaran, persepsi, hingga pengetahuan mengenai kesehatan pada tiap individu dapat memengaruhi perilaku yang baik dalam mencegah Covid-19. Perilaku yang taat menerapkan protokol kesehatan merupakan kunci untuk mencegah transmisi penularan Covid-19. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan perilaku mengenai pandemi Covid-19 namun tidak dengan usia, pendidikan, pekerjaan, dan status risiko.
HUBUNGAN PERILAKU MAKAN DAN CITRA TUBUH DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 DENPASAR Made Priska Arya Agustini; Made Violin Weda Yani; Made Sindy Astri Pratiwi; Putu Cintya Denny Yuliyatni
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i9.P10

Abstract

Perubahan pada remaja dapat menimbulkan berbagai permasalahan termasuk masalah status gizi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perilaku makan yang tidak baik dan citra tubuh negatif berhubungan dengan kualitas gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perilaku makan dan citra tubuh dengan status gizi pada remaja putri. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Denpasar dengan desain observasi cross sectional. Sampel penelitian merupakan remaja putri berusia 14-18 tahun dengan total 119 orang dan dipilih dengan simple random sampling. Perilaku makan dinilai menggunakan the adolescent food habit checklist, citra tubuh dengan kuesioner BSQ-34, dan status gizi berdasarkan IMT/U. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Terdapat 5,8% remaja putri memiliki perilaku makan yang tidak baik dan 79,8% memiliki citra tubuh positif. Sebagian besar subjek memiliki status gizi normal yaitu 75,6%, diikuti dengan status gizi gemuk (15,1%), obesitas (5,9%), dan kurus (3,4%). Terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara perilaku makan dan citra tubuh dengan status gizi remaja putri. Penelitian ini menunjukkan individu dengan perilaku makan tidak baik dan citra tubuh negatif memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan gizi. Kata kunci : perilaku makan, citra tubuh, status gizi
Hubungan Persepsi Tubuh dengan Kejadian Eating Disorder Remaja Putri di Denpasar Made Sindy Astri Pratiwi; Made Violin Weda Yani; Made Priska Arya Agustini; Putu Cintya Denny Yuliyatni
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i9.P11

Abstract

Persepsi tubuh adalah faktor kepercayaan diri remaja putri. Perhatian kuat tentang persepsi tubuh membuat mereka melakukan berbagai usaha untuk memiliki tubuh ideal yang dapat menyebabkan eating disorder atau gangguan makan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara persepsi tubuh dan eating disorder pada remaja putri. Desain penelitian ini adalah observasi cross sectional bertempat di SMAN 1 Denpasar. Subjek penelitian berjumlah 190 remaja putri berusia 14-18 tahun yang dipilih dengan simple random sampling. Penilaian persepsi tubuh menggunakan BSQ-34dan gangguan makan dinilai menggunakan EAT-26. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat. Dari 190 subjek penelitian yang didominasi usia 17 tahun terdapat 17,9% remaja putri memiliki persepsi tubuh negatif dengan kategori ringan 12,1%, sedang 4,7%, dan berat 1,1%, serta 82,1% dengan persepsi tubuh positif. Sebagian besar subjek tidak berisiko terhadap eating disorder dengan angka 86,8% dan yang berisiko sebesar 13,2%. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi tubuh dengan kejadian eating disorder remaja putri (p value= 0.00, PR (95% CI)= 9.75 (4.59-20.72)). Remaja putri dengan persepsi tubuh yang negatif memiliki risiko menjadi eating disorder lebih besar dibanding remaja dengan persepsi positif. Kata kunci : persepsi tubuh, eating disorder, remaja putri