Putu Cintya Denny Yuliyatni
Departemen Kesehatan Masyarakat Dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pendukung Waktu Kunjungan Dini Wanita Pekerja Seks ke Klinik Infeksi Menular Seksual di Denpasar Putu Cintya Denny Yuliyatni; Komang Ayu Kartika Sari
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 16 No. 3: SEPTEMBER 2020
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.314 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v16i3.9591

Abstract

Female sex workers (FSW) are recommended routine to do a screening of Sexually Transmitted Infection (STI) clinics because they are the risk group. The Integrated Biological and Behavioral Survey of Indonesia showed a low number of FSW return visits to STI services in the last 3 months. The study aimed to determine the factors of the early visits of FSW to the STI clinic. This research was a cross-sectional of 102 FSW samples taken consecutively. Data analysis using the chi-square test and multiple logistic regression. The results were obtained that: of the total sample, the majority (69.6%) were direct FSW, secondary education (56.9%), and had no health insurance (72.5%). Only 23.5% of FSWs returned screening in 3 months. Multivariate analysis results showed direct FSW (aOR=9.11;CI95%=1,835-45,283), who rarely/never use condoms with customers (aOR=4.69;CI95%=1,631-13,535) and who had no insurance (aOR=3.18;CI95%=1,017-9,940) returned to STI clinic more earlier (≤3 months) than other groups. The low return of FSW and its determinants need attention. Outreach strategies by field staff based on the type of FSW and the adjusted outreach materials are needed to increase the return of FSW to STI services.
INISIASI POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR UTARA BALI I.B. Wirakusuma; P.C.D. Yuliyatni; K.A.K Sari; N.L.P Ariastuti
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 2 (2016): Jurnal Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Non communicable diseases (NCDs) are a burden for health problem in Indonesia and also in Bali. TheIndonesian Ministry of Health responded by developing integrating health service (Posbindu) program forNCDs in 2013. Posbindu are expected run independently by community for NCDs screening at communityhealth centre (CHC). The community service conducted to initiate Posbindu at CHC II North Denpasar byworkshop for 70 new cadres targeted but only 36 cadres has come. The increasing of knowledge was showedby the increased of mean score from pretest to posttest (8.08 to 9.19); and proportion score ? 8 increasedfrom 71.4% to 93.8%. This community service continued with risk factors screening for NCDs at PosbinduKerta Sari for 100 people targeted. From 89 participants who came voluntary to Posbindu, less than 50%participants had exercise habits, salt, fatty and sweet food consumption. Based on examination, 41%participant had hypertension, 59.5% had overweight and obese, 8% had hyperglycemia and 19.1% had hypercholesterolemia. Cadre workshop is needed to be conducted routinely by Health Office. Confirmationtest and treatment is needed for participants who had abnormal result in this screening.
EVALUASI PROGRAM KLINIK BERHENTI MEROKOK (KBM) DI PUSKESMAS BANJARANGKAN 2 Gede Agus Indra Pramana; Putu Aryani; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Luh Seri Ani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i3.P10

Abstract

ABSTRAK Perilaku merokok merupakan salah satu kebiasaan yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Dampaknya selain merugikan dari sisi kesehatan, juga untuk orang di sekelilingnya. Maka untuk menurunkan jumlah perilaku merokok sebagai salah satu faktor resiko terjadinya Penyakit Tidak Menular (PTM), pemerintah menggalakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang penerapannya melalui program Klinik Berhenti Merokok (KBM) di beberapa puskesmas. Peran dari program KBM sangatlah penting maka evaluasi program perlu untuk dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi aspek input, proses maupun output dari program KBM di Puskesmas Banjarangkan 2. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan informan secara purposive sampling yang berjumlah 6 orang. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek input terdapat fasilitas ruangan konseling terintergrasi dengan program pelayanan lainnya dan belum menetapkan sasaran target layanan KBM. Pada aspek proses terdapat 1 petugas yang rangkap jabatan, adanya hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan konseling seperti ada klien tidak bersedia diarahkan berhenti merokok karena motivasi yang rendah untuk berhenti merokok. Pada aspek output dari program ini belum dapat ditentukan karena konselor kurang lengkap dalam mencatat dan melaporkan data perkembangan pelaksanaan kegiatan maupun kunjungan klien yang konseling. Dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan dari program KBM di Puskesmas Banjarangkan 2 sudah berjalan dengan baik namun perlu peningkatan fasilitas serta kelengkapan dalam mencatat dan melaporkan data. Kata kunci: Perilaku merokok, KBM, Evaluasi
KEJADIAN DAN KARAKTERISTIK DEPRESI PADA USILA (USIA LANJUT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGGIS II TAHUN 2017 Chika Christianne Moreen Nababan; Luh Seri Ani; Putu Cintya Denny Yuliyatni
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.759 KB)

Abstract

Depresi merupakan gangguan mental yang umum terjadi pada usila. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kejadian dan karakteristik depresi pada usila di Wilayah KerjaPuskesmas Manggis II tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif crosssectional. Sampel dalam penelitian ini adalah usila berusia 60-90 tahun sebanyak 51 orangyang dipilih dengan multistage random sampling. Data diperoleh dengan wawancara padausila yang sebelumnya diberikan informed consent. Status depresi diukur dengan GDS-15,status fungsional diukur dengan Katz ADL dan status kognitif diukur dengan MMSE. Datahasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsikejadian depresi sebesar 60,8%. Kejadian depresi cenderung dialami oleh usila yang berusia?75 tahun (66,7%), berjenis kelamin perempuan (62,1%), tinggal sendiri (100%), duda/janda(70,6%), tingkat pendidikan rendah (63,8), tidak bekerja (66,7%), berpenghasilan ? UMK(63,8%), mengalami gangguan fungsional (100%), mengalami gangguan kognitif (65,9%),tidak bisa membaca (70%), memiliki pengalaman stres (62,5%), memiliki riwayat penyakitkronis (69%), merokok (61,5%) dan tidak pernah mengonsumsi alkohol (61,8%). Kesimpulanpenelitian adalah kejadian depresi pada usila di Wilayah Kerja Puskesmas Manggis II dalamkategori tinggi, sehingga disarankan kepada Puskesmas Manggis II untuk melaksanakandeteksi dini serta meningkatkan program posyandu usila. Kata kunci: Depresi, usila, program puskesmas, deskriptif, cross-sectional
KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) LAKI-LAKI SEKS DENGAN LAKI-LAKI (LSL) DI KLINIK BALI MEDIKA Gde Arisetyawan Dharmaputra; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Luh Seri Ani; Made Yogi Oktavian Prasetya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P04

Abstract

Kualitas hidup merupakan tolak ukur keberhasilan terapi antiretroviral dan acuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan LSL dengan HIV secara keseluruhan. Saat ini penelitian kualitas hidup pada LSL dengan HIV masih jarang dilakukan baik di dunia atau di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas hidup LSL dengan HIV di Klinik Bali Medika. Studi ini adalah studi deskriptif menggunakan desain potong lintang. Metode pengambilan sampel memakai non-probability sampling melalui consecutive sampling. Subjek penelitian adalah 78 pasien LSL dengan HIV di Klinik Bali Medika yang sudah melalui kriteria inklusi dan ekslusi. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian kuisioner oleh subjek penelitian mengenai kepatuhan terapi menggunakan MMAS8 dan kualitas hidup menggunakan kuisioner WHOQOL HIV-Bref berbahasa Indonesia. Kualitas hidup dinilai berdasarkan nilai rerata dari masing-masing domain kualitas hidup. Selanjutnya dikerjakan analisis data secara deskriptif serta ditampilkan dengan tabel frekuensi dan tabel silang. Penelitian ini menemukan nilai rerata domain kualitas hidup yaitu domain fisik(15,40±1,96); domain psikologi(15,50±1,87); domain kemandirian(15,01±1,83); domain sosial(14,53±2,31); domain lingkungan (14,76±1,73); domain spiritual (14,05±2,48). Secara umum LSL dengan HIV yang menamatkan pendidikan tinggi, berstatus kawin, HIV yang tidak bergejala, melakukan tes HIV sebelum tahun 2015, dalam terapi antiretroviral lebih dari 4 tahun, dan berkepatuhan terapi tinggi memiliki nilai rerata domain kualitas hidup dengan nilai lebih tinggi di seluruh domain. Kata Kunci: HIV, Kepatuhan Terapi, Kualitas Hidup, LSL
KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) LAKI-LAKI SEKS DENGAN LAKI-LAKI (LSL) DI KLINIK BALI MEDIKA Gde Arisetyawan Dharmaputra; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Luh Seri Ani; Made Yogi Oktavian Prasetya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P03

Abstract

Kualitas hidup merupakan tolak ukur keberhasilan terapi antiretroviral dan acuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan LSL dengan HIV secara keseluruhan. Saat ini penelitian kualitas hidup pada LSL dengan HIV masih jarang dilakukan baik di dunia atau di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas hidup LSL dengan HIV di Klinik Bali Medika. Studi ini adalah studi deskriptif menggunakan desain potong lintang. Metode pengambilan sampel memakai non-probability sampling melalui consecutive sampling. Subjek penelitian adalah 78 pasien LSL dengan HIV di Klinik Bali Medika yang sudah melalui kriteria inklusi dan ekslusi. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian kuisioner oleh subjek penelitian mengenai kepatuhan terapi menggunakan MMAS8 dan kualitas hidup menggunakan kuisioner WHOQOL HIV-Bref berbahasa Indonesia. Kualitas hidup dinilai berdasarkan nilai rerata dari masing-masing domain kualitas hidup. Selanjutnya dikerjakan analisis data secara deskriptif serta ditampilkan dengan tabel frekuensi dan tabel silang. Penelitian ini menemukan nilai rerata domain kualitas hidup yaitu domain fisik(15,40±1,96); domain psikologi(15,50±1,87); domain kemandirian(15,01±1,83); domain sosial(14,53±2,31); domain lingkungan (14,76±1,73); domain spiritual (14,05±2,48). Secara umum LSL dengan HIV yang menamatkan pendidikan tinggi, berstatus kawin, HIV yang tidak bergejala, melakukan tes HIV sebelum tahun 2015, dalam terapi antiretroviral lebih dari 4 tahun, dan berkepatuhan terapi tinggi memiliki nilai rerata domain kualitas hidup dengan nilai lebih tinggi di seluruh domain. Kata Kunci: HIV, Kepatuhan Terapi, Kualitas Hidup, LSL
HUBUNGAN PERILAKU MAKAN DAN CITRA TUBUH DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 DENPASAR Made Priska Arya Agustini; Made Violin Weda Yani; Made Sindy Astri Pratiwi; Putu Cintya Denny Yuliyatni
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i9.P10

Abstract

Perubahan pada remaja dapat menimbulkan berbagai permasalahan termasuk masalah status gizi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perilaku makan yang tidak baik dan citra tubuh negatif berhubungan dengan kualitas gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perilaku makan dan citra tubuh dengan status gizi pada remaja putri. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Denpasar dengan desain observasi cross sectional. Sampel penelitian merupakan remaja putri berusia 14-18 tahun dengan total 119 orang dan dipilih dengan simple random sampling. Perilaku makan dinilai menggunakan the adolescent food habit checklist, citra tubuh dengan kuesioner BSQ-34, dan status gizi berdasarkan IMT/U. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Terdapat 5,8% remaja putri memiliki perilaku makan yang tidak baik dan 79,8% memiliki citra tubuh positif. Sebagian besar subjek memiliki status gizi normal yaitu 75,6%, diikuti dengan status gizi gemuk (15,1%), obesitas (5,9%), dan kurus (3,4%). Terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara perilaku makan dan citra tubuh dengan status gizi remaja putri. Penelitian ini menunjukkan individu dengan perilaku makan tidak baik dan citra tubuh negatif memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan gizi. Kata kunci : perilaku makan, citra tubuh, status gizi
FAKTOR RISIKO LESI PRAKANKER LEHER RAHIM PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI PUSKESMAS PAYANGAN TAHUN 2016 Md. Candra Simbha; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Luh Seri Ani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.324 KB)

Abstract

Kanker leher rahim masih merupakan masalah kesehatan bagi masyarakat dunia. Kanker ini menduduki peringkat utama sebagai penyebab kematian akibat kanker pada wanita di negara-negara berkembang. Tanda awal dari kanker ini adalah ditemukannya lesi prakanker leher rahim dari hasil pemeriksaan IVA. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian lesi prakanker leher rahim pada wanita pasangan usia subur yang melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas Payangan tahun 2016. Sampel penelitian kasus kontrol ini berjumlah 58 orang, 29 orang sebagai kasus (IVA positif) dan 29 orang sebagai kontrol (IVA negatif), yang dipilih dengan menggunakan metode sampling convenience. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan form ekstraksi data dan kuesioner. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan uji kai kuadrat dan regresi logistik. Hasil menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara umur >35 tahun (cOR= 3,23; P= 0,03), jumlah paritas >3 (cOR= 6,07; P= 0,01), umur pertama kali berhubungan seksual ?20 tahun (cOR= 3,36; P= 0,03), terpapar asap rokok (cOR= 3,14; P= 0,03) dan status ekonomi rendah (cOR= 3,90; P= 0,02) dengan kejadian lesi prakanker leher rahim. Setelah dianalisis dengan uji multipel regresi logistik, didapatkan bahwa faktor risiko lesi prakanker leher rahim berhubungan secara statistik dengan umur pertama kali berhubungan seksual ?20 tahun (aOR= 3,86; P= 0,02) dan terpapar asap rokok (aOR= 3,60; P= 0,03). Kata kunci : Lesi prakanker, kanker leher rahim, faktor risiko, wanita pasangan usia subur, kasus kontrol
PREVALENSI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI KOTA DENPASAR I Gusti Agung Ayu Sriningrat; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Luh Seri Ani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.148 KB)

Abstract

Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat global pada remaja putri yang dipengaruhi oleh faktor kehilangan darah, pola makan, aktivitas fisik dan kondisi sosial ekonomi. Anemia menimbulkan berbagai dampak yaitu terhadap pertumbuhan dan perkembangan, daya tahan terhadap penyakit infeksi, aktivitas, konsentrasi, dan kecerdasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi kejadian anemia dan kecenderungan anemia berdasarkan asupan nutrisi, status gizi, pola menstruasi, aktivitas fisik dan pendapatan orang tua pada remaja putri di Kota Denpasar. Jenis penelitian deskriptif cross-sectional yang dilaksanakan di SMP dan SMA Kota Denpasar. Total sampel sebanyak 74 orang dengan menggunakan teknik cluster sampling. Kadar hemoglobin diukur dengan alat easytouch GCHb, status gizi (indeks massa tubuh) diperoleh dengan pengukuran berat dan tinggi badan, sedangkan asupan nutrisi, pola menstruasi, aktivitas fisik dan pendapatan orang tua diperoleh dengan wawancara. Didapatkan hasil sebanyak 34 responden (45,9%) mengalami anemia. Kejadian anemia cenderung terjadi pada remaja putri dengan asupan energi kurang (55,6%), asupan protein kurang (66,7%), asupan zat besi kurang (50%), asupan vitamin C kurang (52,4%), status gizi kurus (100%), siklus menstruasi pendek (57,1%), durasi panjang (55,6%), aktivitas tinggi (58,3%) dan pendapatan orang tua rendah (49,2%). Remaja putri cenderung menderita anemia sehingga deteksi dini kadar hemoglobin disarankan. Kata kunci: prevalensi, anemia, remaja putri, deteksi dini, asupan nutrisi
HUBUNGAN KARAKTERISTIK, KEPUASAN KERJA, MOTIVASI PERAWAT DAN DOKTER DENGAN KOMITMEN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA Ni Made Widya Juliati; Dyah Pradnyaparamita Duarsa; Putu Cintya Denny Yuliyatni
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i9.P01

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan : Rendahnya angka pencapaian standar pelayanan minimal di RSUD Badung dan tidak tercapainya target standard pelayanan minimal (SPM) yang telah ditetapkan menunjukkan beberapa permasalahan. Motivasi, kinerja dan kepuasan kerja yang rendah dapat mempengaruhi target tercapainya komitmen dalam pencapaian standar pelayanan minimal yang ditetapkan di IGD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik, kepuasan kerja, motivasi perawat dan dokter dengan komitmen pencapaian standard pelayanan minimal di IGD Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan 59 sampel yaitu seluruh tenaga kesehatan di IGD, dengan instrument penelitian berupa kuesioner dengan metode angket. Selanjutnya dilakukan analisis univariat, bivariat dengan chi-square menggunakan nilai P dengan tingkat kesalahan 5% atau sebesar 0,05, analisis multivariat dengan regresi logistik yang disertakan dalam uji multivariat dengan nilai p<0,25. Hasil: Analisis univariat pada variabel komitmen pencapaian SPM ditemukan 61% responden tidak mempunyai komitmen Pada analisis bivariat tenaga kesehatan yang mempunyai komitmen lebih banyak dijumpai pada tenaga kesehatan umur 36-45 tahun, jenis kelamin laki – laki, pendidikan sarjana, masa kerja lebih dari 5 tahun, status perkawinan menikah, dan penghasilan > 2,5 juta. Variabel yang paling dominan adalah Jenis kelamin dengan nilai OR 0,187 (95%IK = 0,043 - 0,805). Simpulan: Secara umum, dengan rendahnya komitmen pencapaian SPM khususnya pada tenaga kesehatan berjenis kelamin perempuan, perlu menjadi perhatian pihak rumah sakit. Manajemen rumah sakit diharapkan dapat menyeimbangkan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam rekrutmen tenaga kesehatan serta memeberikan kompensasi rutin apabila target tercapai, memperjelas aturan dan kebijakan serta mensosialisaikannya. Kata kunci: Kepuasan Kerja, Motivasi, Komitmen, Komitmen Standar Pelayanan Minimal
Co-Authors A.A Ngurah Yamananda Agnes Agatha Renaningtyas Itu Angela Flora Berliana Br Siahaan Ariawan, I Made Dwi Cempaka, Ayu Rissa Chika Christianne Moreen Nababan Citra Indriani Cok Gde Prema Kurnia Baswara Daiva, Putu Rizky Dela, Erinda Resta Sellia Devi, Natasha Pradnya Dwi Nuraeni, Ni Made Rai Dyah Pradnyaparmita Duarsa Gde Arisetyawan Dharmaputra Gede Agus Indra Pramana Ghanaputri , Made Maharani Calistha I G. P. Supadmanaba I Gusti Agung Alit Naya I Gusti Agung Ayu Sriningrat I Gusti Ayu Aruna Krisnadewani I Nyoman Sutarsa I Nyoman Sutarsa, I Nyoman I Wayan Weta I.B. Wirakusuma K.A.K Sari Kadek Agus Dwija Putra Komang Ayu Kartika Sari Luh Seri Ani Made Priska Arya Agustini Made Priska Arya Agustini Made Sindy Astri Pratiwi Made Sindy Astri Pratiwi Made Violin Weda Yani Made Violin Weda Yani Made Yogi Oktavian Prasetya Md. Candra Simbha Mego Windyningtyas Michelle Amazing Grace Rampengan Muhammad Faisal Putro Utomo N.L.P Ariastuti Ni Kade Erveni Ni Ketut Sutiari Ni Made Suasti Wulanyani Ni Made Utami Dwipayanti Ni Made Widya Juliati Ni Putu Chandra Paramita Petrus Kanisius Yogi Hariyanto Phebe Indriani Prabandari, Gusti Ayu Agung Diah Cahya Prijadi, Evelyn Andreana Pujana, Wayan Putra, Kadek Agus Dwija Putri, Pande Putu Ayu Rissa Cempaka Putri, Samantha Lilian Tjipto Putu Aryani Saputra, Ni Putu Amy Restu Wahyuni Sari, Komang Ayu Kartika Sawitri, Anak Agung Sagung Sebastian, Putu Andrea Wisnu Sudana, Vidya Aditi Wayan Citra Wulan Sucipta Putri Wayan Pujana Wisnawa, I Nyoman Dharma