Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

COMMUNITY PARTICIPATION IN DEVELOPING FACILITIES AND INFRASTRUCTURE STANDARDS IN ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOL OF KEEROM-PAPUA Talabuddin Umkabu; Bahaking Ramah; Muzakkir Muzakkir; St. Azisah
Jurnal Diskursus Islam Vol 8 No 3 (2020): December
Publisher : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v8i3.12673

Abstract

This paper describes community participation in the development of standard facilities and infrastructure for Islamic Elementary School of Keerom-Papua. This type is qualitative research, the research approach is a phenomenological perspective and a descriptive analysis approach, data sources are primary data and secondary data, data collection techniques through observation, interviews, and documentation, research instruments namely, researchers as key instruments, observation guides, interview guides and reference documentation, processing techniques and data analysis, namely data reduction, data presentation, conclusion and verification, data validity testing, namely triangulation techniques, checking the correctness of information, discussing and consulting data, and extending the research time. The results showed community participation in the development of standard facilities and infrastructure at Islamic Elementary School of Keerom-Papua concluded that the community was enthusiastic about participating in building mushallah/mosque and procuring canteens and greenhouses. Boarding and equalizing the madrasah yard, fencing the front door of the madrasah, making madrasah fish pond gardens, and the land used as the location for the construction of madrasah and mosques are the provision of traditional leaders (non-Muslims) and the procurement of sports equipment, while the procurement of the main facilities, specifically for Islamic Elementary School The private sector shows that there is participation but it is not maximal while public Islamic Elementary School have not seen maximum community participation, it is due to a lack of public awareness of a sense of responsibility in developing madrasah, and building communication to exchange opinions with the community about the importance of community participation in developing madrasah as a charity Jariyah and social activities.
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam Membangun Kebermaknaan Belajar PAI Pada Siswa di SMA Negeri 4 Jayapura Ardias Rinda Dwiyanti; Talabuddin Umkabu; Sigit Purwaka
JPNM Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin Vol. 3 No. 3 (2025): October : Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin
Publisher : SM Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59945/jpnm.v3i3.778

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penerapan pembelajaran yang berarti dalam Pendidikan Agama Islam (PAI), terutama agar para siswa tidak sekadar menghafal materi, tetapi juga dapat menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Namun kenyataannya, banyak proses pembelajaran di sekolah yang masih berfokus pada pengajaran dari guru, yang menyebabkan siswa menjadi pasif dan kurang mampu mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman sehari-hari. Mengacu pada hal tersebut, penelitian ini merumuskan permasalahan tentang bagaimana langkah-langkah dalam menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), indikator kebermaknaan dalam belajar bagi siswa, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses pembelajaran PAI di SMA Negeri 4 Jayapura. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan CTL dalam menciptakan kebermaknaan dalam pembelajaran PAI pada siswa. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi yang melibatkan guru PAI serta siswa di SMA Negeri 4 Jayapura. Setelah itu, data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode untuk menguji keabsahan data untuk memperoleh gambaran mendalam mengenai implementasi CTL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah CTL yang diterapkan meliputi konstruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian autentik. Indikator kebermaknaan belajar siswa tercermin dari keterhubungan materi baru dengan pengetahuan awal, penggunaan advance organizer, proses integrasi dan asimilasi, keterlibatan aktif siswa, serta penerapan materi PAI dalam konteks kehidupan nyata. Faktor pendukung keberhasilan CTL adalah motivasi siswa, peran guru yang kreatif, serta dukungan fasilitas sekolah, sementara faktor penghambat meliputi keterbatasan waktu, sarana, serta pemahaman guru yang belum merata. Dengan demikian, penerapan CTL terbukti mampu membangun kebermaknaan belajar PAI pada siswa, baik secara kognitif maupun afektif.