Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PAJAK BERKEADILAN BERDASARKAN CATUR PURUSA ARTHA Untung Suhardi; Kadek Hemamalini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 3 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v12i3.419

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan kesadaran masyarakat Hindu tentang pajak yang dihubungkan dengan konsep ajaran catur purusa artha. Metode penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan paradigma interpretif yang dalam hal ini peneliti memahami makna sosial dari pelaksanaan perpajakan yang dikontekstualisasikan dalam kehidupan dengan menggunakan teori Hermenutika Gadamer. Dari hasil kajian yang dilakukan menurut Arthasastra maupun Manawa Dharmasastra secara jelas menyatakan bahwa pajak memang diperkenankan dalam Hindu. Hal yang penting, pajak dalam ajaran Hindu merupakan sebuah kegiatan yadnya, yaitu kegiatan tulus ikhlas yang ditujukan sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian warga masyarakat terhadap negaranya. Ajaran catur purusa artha membawa keseimbangan dharma agama dan dharma Negara dalam mendorong umatnya agar memiliki kesadaran membayar pajak sebagai wujud nyata kewajiban setiap warga negara untuk membantu pembangunan bangsa seutuhnya
Ajaran Kepanditaan Dalam Lontar Bubuksah Sebagai Upaya Untuk Memahami Hakikat dan Tujuan Hidup (Suatu Tinjauan Filosofis) I Made Jaya Negara S.P; Dian Syanita Utami Dewi; Untung Suhardi
Maha Widya Duta : Jurnal Penerangan Agama, Pariwisata Budaya, dan Ilmu Komunikasi Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/duta.v5i1.1245

Abstract

Lontar Bubuksah as a creation or the heritage of Hindu culture contains a story about the moral preaching of priests, philosophy of life and syncretism between the preaching of Shiva and Budha thus it is clear that the manuscript contents of the Lontar Bubuksah are about religion. Through the two main figures of Gagakaking and Bubuksah brothers each chose a different path in realizing their ideals.Even the way carried out each seemed very contradictory. However, both of them hold one concept that is successfully believed and implemented consistently and consequently The value of holiness is played by the character of Gagakaking with all his behavior based on spiritual purity. While the value of lascarya is played by Bubuksah in his tyaga pati and all manner of behavior in carrying out his brata bherawa. Different behaviors have a connecting line that can be drawn is the value of a satya; loyalty to the choice of beliefs that are considered true with all the consequences, as well as being faithful to both achieve the realm of freedom (moksa). This research uses a qualitative research method about the Bubhuksah lontar text. Therefore, from the research standpoint it is an exploratory research (explotrative research) in this case the research and study of the Bubuksah lontar text with primary data namely the Bubuksah lontar and secondary data of this study were obtained from two sources namely documents and through discussions with informants and in the form of literature, references and books.Keywords: Phylosophy, preaching of priests, Lontar Bubuksah and Gagakaking, goal of life.
PAJAK BERKEADILAN BERDASARKAN CATUR PURUSA ARTHA Untung Suhardi; Kadek Hemamalini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 3 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v12i3.419

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan kesadaran masyarakat Hindu tentang pajak yang dihubungkan dengan konsep ajaran catur purusa artha. Metode penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan paradigma interpretif yang dalam hal ini peneliti memahami makna sosial dari pelaksanaan perpajakan yang dikontekstualisasikan dalam kehidupan dengan menggunakan teori Hermenutika Gadamer. Dari hasil kajian yang dilakukan menurut Arthasastra maupun Manawa Dharmasastra secara jelas menyatakan bahwa pajak memang diperkenankan dalam Hindu. Hal yang penting, pajak dalam ajaran Hindu merupakan sebuah kegiatan yadnya, yaitu kegiatan tulus ikhlas yang ditujukan sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian warga masyarakat terhadap negaranya. Ajaran catur purusa artha membawa keseimbangan dharma agama dan dharma Negara dalam mendorong umatnya agar memiliki kesadaran membayar pajak sebagai wujud nyata kewajiban setiap warga negara untuk membantu pembangunan bangsa seutuhnya