Abdullah Abdullah
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Titik Temu Konsepsi Keselamatan dalam Islam dan Katolik Abdullah Abdullah
AL-Fikr Vol 15 No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article elaborates the concept of salvation based on Islam and Chatolic. It is clearly stated that both religios define salvation as happiness, escaped from the danger, perfect condition, and healthy life. Generally speaking, the main focus of this article is how do Islam and Chatolic describes the epistemology of salvation. The author found that God has already explained the concept of salvation either on Quran or al-Kitab. Both holy books clearly stated that no god except the One. In other words, these religios generated an understanding of the concept of monotheism. At least, as contended by the author, there are two different approaches to see the concept of salvation. Firstly, esoteric approach, this concentrates on how religions can be seen internally as well as substantively. To put simply, religions tend to get same direction, namely one God. Secondly, exoteric approach, religions may be approached through different ways of worship. Religion followers look different on doing worship, but, basically, they go on the same direction.
KONSEP IJTIHAD (Studi Atas Pandangan Muhammad Arkoun) Muh. Taufiq; Darmawati H.; Abdullah Abdullah
Sulesana Vol 15 No 1 (2021)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sulesana.v15i1.23599

Abstract

Persoalan umat Islam di zaman modern memang semakin sulit dipulihkan kembali kepada misi Islam yang Rahmatan lil Alamin, ketika terlalu mensakralkan hal-hal yang selama ini menjadi pedoman umat. Seperti halnya ketika wahyu Tuhan yang telah ditafsirkan oleh para penafsir-penafsir terdahulu  dilegitimasi oleh suatu kelompok yang kemudian tidak bisa dikritisi dan tidak memberikan ruang untuk mengembangkan penafsiran baru. Karena kebutuhan sosial dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat cenderung berbeda, maka harus ada ketetapan bagi pemikiran kreatif dan reinterprestasi ketetapan Ilahi. Maka dari itu Muhammad Arkoun dalam salah satu langkahnya dalam mengembangkan ijtihad menekankan pentingnya hermeneutika dan analisis historis khususnya dalam menginterprestasikan hal yang berhubungan dengan teologis. Ijtihad atas pandangan Muhammad Arkoun ialah segala upaya untuk menyadarkan umat Islam untuk memiliki kesadaran sejarah serta memahami sejarah atau kultur itu dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Demikian itulah yang kemudian dijadikan sebagai kritik sejarah untuk merekonstruksi pemikiran Islam yang mandek dan tidak inovatif. Maka dari itu konsep ijtihad Muhammad Arkoun adalah segala upaya intelektual yang dilakukan untuk menginterpretasikan hal-hal yang sifatnya masih diselimuti kesamaran yang membingungkan sebagai upaya memajukan umat Islam. Sehingga cita-cita agama sebagai agama kemanusiaan, spiritual dan Rahmatallil alamin bagi setiap ciptaan Tuhan bisa terwujud.
Dari Legian ke Ara: Pengelolaan Pariwisata dan Perubahan Sosial Indonesia Abdullah Abdullah; Muhammad Ridha
SOSIORELIGIUS Vol 4 No 1 (2019): Sosioreligius: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v4i1.10619

Abstract

Artikel ini merupakan refleksi kritis atas pengelolaan pariwisata Indonesia Kontemporer. Dipandu oleh program peningkatan jumlah kunjungan pariwisata ke Indonesia dengan mendorong program 10 hal baru, Indonesia telah banyak mengalami perkembangan, kemajuan-kemajuan dan juga, tentu saja, kendala-kendala. Artikel ini mencoba memberi deskripsi kritis pengelolaan pariwisata ini.Selain karena Pemerintah Indonesia demikian mengandalkan pendapatan dari sector pariwisata, juga karena begitu banyak uang public terserap untuk membiayai persiapan, pembangunan infrastruktur pariwisata dan pembenahan manajemen pengelolaan pariwisata.Artikel ini menggunakan metode library riset dengan membaca bahan-bahan bacaan yang relevan dan menelaan data-data yang terkait dengan pembangunan pariwisata Indonesia.