Tasmin Tangngareng
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Nikahmut`Ah dalam Perspektif Hadis Nabi (Analisis Kritis Berdasarkan Kualitas) Tasmin Tangngareng
AL-Fikr Vol 21 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas secara mendalam tentang  nikah mut`ah dalam perspektif hadis Nabi saw., analisis kritik berdasarkan kualitas hadis. Kritik hadis sangat urgen untuk dilakukan, oleh karena hadis merupakan salah satu sumber ajaran Islam. Selain itu, hadis tidak seluruhnya tertulis pada zaman Nabi saw., dan munculnya pemalsuan hadis sesudah zaman Nabi, serta proses penghimpunan hadis-hadis dalam kitab-kitab hadis memakan waktu yang lama sesudah wafatnya Nabi, dan periwayatan hadis lebih banyak berlangsung secara makna. Dengan kritik hadis berdasarkan  unsur-unsur kaidahnya, maka dapat dirumuskan dan ditentukan macam-macam  kualitas hadis, apakah sahih, hasan atau da`if. Kualitas hadis tersebut erat kaitannya dengan boleh atau tidaknya hadis tersebut dijadikan hujjah. Dengan melalui takhrij al-hadis diperoleh data bahwa hadis-hadis tentang nikah mut`ah dimuat dalam berbagai kitab-kitab  hadis, berjumlah 65 riwayat. Sahih al-Bukhariy memuat 10 riwayat. Sahih Muslim memuat 22 riwayat. Sunan Abi Dawud memuat 2 riwayat. Sunan al-Nasa`iy memuat 6 riwayat. Sunan al-Turmuziy, memuat 2 riwayat. Sunan Ibnu Majah, memuat 4 riwayat. Sunan IbnuMajah, memuat 4 riwayat. Sunan al-Darimi, memuat 4 riwayat. Musnad Ahmadbin Hanbal, memuat 2 riwayat. Muwatta Malik, memuat 1 riwayat. Berdasarkan kritik sanad (naqd al-sanad), ternyata hadis-hadis tentang kebolehan  nikah mut`ah, dan kebolehan nikahmut`ah ditetapkan masa berlakunya untuk waktutertentu berkualitas sahih, sanad Ahmad bin Hanbal masing-masing melalui jalur Muhammad bin Ja`far dan Waki`. Demikian pula hadis-hadis tentang larangan nikah mut`ah pada perang khaibar, fathu Makkah dan larangan nikah mut`ah sampai hari kiamat dari sanad al-Nasai, al-Darimi dan Muslim, masing-masing melalui jalur Sulaiman bin Dawud, Muhammad bin Yusuf dan Muhammad bin Abdullah berkualitas sahih, telah memenuhi unsur-unsur kaidah kesahihan sanad, yakni seluruh periwayatnya siqat. Sanadnya muttasil, terhindar dari syaz, dan illat. Sehingga dapat dinyatakan bahwa sanadnya berkualitas sahih lizatih.. Oleh karenaitu, hadis-hadis tentang nikah mut`ah yang telah dikritik sanadnya dapat dipertanggung jawabkan kualitas dan kehujjahannya. Berdasarkan kritik matan (naqd matn), ternyata hadis-hadis tentang kebolehan  nikah mut`ah, dan kebolehan nikah mut`ah ditetapkan masa berlakunya untuk waktu tertentu berkualitas sahih. Demikian pula hadis-hadis tentang larangan nikah mut`ah pada perang khaibar, fathu Makkah dan larangan nikah mut`ah sampai hari kiamat darisanad al-Nasai, al-Darimi dan Muslim, masing-masing  melalui jalur Sulaiman bin Dawud, Muhammad bin Yusuf dan Muhammad bin Abdullah berkualitas sahih, telah memenuhi unsur-unsur kaidah kesahihan matan  yakni terhindar dari syaz dan illat. Sehingga dapat dinyatakan bahwa matannya berkualitas sahih lizatih. Oleh karena itu, hadis-hadis tentang nikah mut`ah yang telah dikritik matannya dapat dipertanggung jawabkan kualitas dan kehujjahannya
HAK-HAK BURUH DALAM PERSPEKTIF HADIS NABI SAW. Tasmin Tangngareng
AL-Fikr Vol 23 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel  ini, mengkaji tentang hak-hak buruh dalam perspektif  hadis nabi saw. Hadis yang berkaitan dengan hak buruh, sering digunakan sebagai dasar ataupun dalil dalam permasalahan pengupahan dan perlindungan buruh, oleh karena itu, peneliti memandang perlu untuk meneliti hadis yang berkaitan dengan hal tersebut dari sudut kualitas dan analisis pemahaman hadis nabi.Penelitian ini adalah penelitian hadis bersifat penelitian library research  dengan menggunakan metode  maudu’i .Selanjutnya menganalisis hadis-hadis yang kualitasnya sahih, baik dari segi sanad maupun matan,sehngga dapat dijadikan sebagai hujjah dalam beragama, dengan melalui pendekatan historis, sosiologis dan teologis normatif. Hasil kajian yang diperoleh dari penelitian ini adalah ditemukan tiga hadis terkait tentang hak-hak buruh, yaitu hadis tentang perlindungan buruh dengan kualitas hadis sahih, hadis tentang menyegerakan pembayaran upah buruh dengan kualitas hadis hasan lighairi dan hadis tentang membayar upah buruh dengan kualitas shahih lighairi. Pada hadis hak perlindungan buruh terkandung didalamnya tiga nilai sebagai konsep dasar hak buruh yaitu nilai-nilai persaudaraan, persamaan, kemanusiaan. Sedangkan pada hadis tentang membayar upah buruh harus adil dan dapat diterima kedua belah pihak antara majikan atau pemodal dan buruh. Implikasi dari penelitian ini diharapkan masyarakat dapat lebih mengetahui tentang larangan maupun perintah nabi Muhammad saw, dengan tujuan untuk memberikan hak yang selayaknya atau melindungi buruh dari kezaliman majikan atau pemodal
KONSEP TABARRUK DALAM PERSPEKTIF HADITS Nasrullah Nashiruddin; Tasmin Tangngareng; Mukhlis Mukhtar
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 4, No.2, July 2021
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.769 KB) | DOI: 10.31943/afkarjournal.v4i2.219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hakikat tabarruk perspektif hadis, untuk mengetahui kualitas dan kauntitas hadis tentang tabarruk dan untuk mengetahui pemahaman dan implementasi hadis tentang tabarruk. Adapun kegunaan dari penelitian ini  terbagi menjadi dua, yaitu kegunaan ilmiah dan kegunaan praktis. Kegunaan ilmiah dari penelitian diharapkan dapat menambah wawasan umat Islam dan menjadi pelengkap karya-karya tabarruk yang berdasar pada al-Qur’an dan sunnah. Tabarruk dipahami sebagai kegiatan mencari berkah atau mencari tetapnya kebaikan dari Allah swt. tabarruk terbagi menjadi beberapa macam yaitu tabarruk terhadap nabi saw., tabarruk terhadap orang-orang saleh, tabarruk terhadap tempat, tabarruk terhadap waktu. Hadis tentang tabarruk tersebar pada beberapa kitab hadis yang diriwayatkan oleh beberapa periwayat hadis Nabi saw. di antaranya: Imam al-Bukha>ri, Muslim, Abu Da>ud, al-Turmiz\i>, al-Nasa>i> dan Ahmad bin Hambal. Semua klasifikasi hadis berkualitas Sahih baik dari segi sanad maupun matannya dan hadis tersebut dapat dijadikan hujjah. Tabarruk dapat diaplikasikan pada hal-hal yang memang memiliki keistimiewaan dan tentunya oleh orang-orang yang mampu memahami dan membedakan antara tabarruk karena Allah dan tabarruk karena sesuatu selain Allah. Implikasi dari penelitian ini adalah tabarruk karena mengingat hal ini sangat erat dalam kehidupan sehari-sehari khususnya mengenai urusan agama dan keimanan seseorang. Ketika keimanan sudah tidak murni lagi tidak menutup kemungkinan akan mengganggu tatananan masyarakat.