Muhammad Jawal Anwarudin Syah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Laju Pertumbuhan dengan Saat Berbunga Untuk Seleksi Kegenjahan Tanaman Pepaya Muhammad Jawal Anwarudin Syah; Panja Jarot Santoso; F Usman; T Purnama
Jurnal Hortikultura Vol 13, No 3 (2003): SEPTEMBER 2003
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v13n3.2003.p182-189

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara laju pertumbuhan tanaman dengan saat berbunganya beberapa aksesi pepaya di Kebun Percobaan Aripan, Balai Penelitian Tanaman Buah di Solok mulai bulan Agustus 1999 sampai Februari 2000. Penelitian merupakan percobaan pot di lapangan yang dilakukan dalam rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Jumlah aksesi yang diuji sebanyak 40 nomor yang diperoleh dari Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan Jawa Timur. Parameter yang diamati meliputi laju tumbuh relatif, laju asimilasi bersih, bobot kering tanaman, tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan saat tanaman mulai berbunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan pertumbuhan serta saat tanaman mulai berbunga antarnomor aksesi pepaya yang diuji bervariasi secara nyata. Komponen laju pertumbuhan tanaman pepaya tidak ada yang berkorelasi secara nyata dengan saat tanaman mulai berbunga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan varietas pepaya genjah tidak dapat dilakukan dengan seleksi terhadap laju pertumbuhan. Aksesi No. 029 merupakan aksesi yang tumbuh cepat dan genjah sehingga dapat dijadikan sebagai calon varietas unggul. Kata kunci: Carica papaya; Laju tumbuh; Pembungaan ABSTRACT. The research has been conducted at Aripan Experimental Station , Indone- sian Fruit Research Institute at Solok from August 1999 to February 2000 in randomized block design with three repli- cations and 40 accessions of papaya as treatments were collected from West Sumatera, Bengkulu, South Sumatera, Lampung, and East Jawa. The research was using container trial in field. The parameters observed were relative growth rate, net assimilation rate, plant dry weight, plant height, leaf number, stem diameter, and flowering time. The results of the experiment indicated that growth rate and flowering time among accessions are enough variations. No correlation between growth rate component and flowering time of papaya. The experiment results indicated that selec- tion of early flowering papaya by exploited of plant growth rate can not be applied. Accesion No. 029 which indicated faster growth and early flowering can be used as an candidate of superior variety.
Pengaruh Pemberian Air dan Pemupukan terhadap Getah Kuning pada Buah Manggis Muhammad Jawal Anwarudin syah; E Mansyah; - Martias; T Purnama; D Fatria; F Usman
Jurnal Hortikultura Vol 20, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v20n1.2010.p%p

Abstract

ABSTRAK. Getah kuning merupakan penyebab utama rendahnya kualitas buah manggis, sehingga tidak layak ekspor. Getah kuning yang masuk ke dalam daging buah menyebabkan rasa tidak enak dan tidak layak konsumsi. Untuk itu masalah getah kuning perlu segera diatasi. Penelitian dilakukan di sentra produksi manggis di  Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat dari bulan Januari sampai Desember 2004. Penelitian bersifat super imposed trial, tetapi data diolah berdasarkan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama ialah pemberian air (tanpa diairi dan diairi), sedangkan faktor kedua ialah pemupukan (tanpa pupuk, NPK, NPKCa, dan NPKCaMg).  Pemberian air dilakukan secara tetes terus menerus pada saat tanaman sudah memasuki fase berbuah. Tujuan penelitian untuk mendapatkan teknik pengendalian getah kuning pada buah manggis. Parameter yang diamati meliputi persentase getah kuning pada kulit  bagian luar dan bagian dalam buah manggis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air secara tetes terus menerus pada tanaman manggis yang sedang berbuah dapat mengurangi  persentase getah kuning sampai 36%  pada  kulit bagian dalam buah manggis.  Getah kuning pada kulit bagian luar juga menurun tetapi tidak konsisten. Pemupukan belum mampu menurunkan persentase getah kuning pada buah manggis. ABSTRACT. Jawal, M. Anwarudin Syah, E. Mansyah, Martias, T. Purnama, D. Fatria, and F. Usman. 2010. The Effect of Drip Irrigation and Fertilization to Control the Yellow Latex Incidence on Mangosteen Fruit. The yellow latex is a major problem on mangosteen fruit quality, especially for export. The yellow latex occured in the fruit flesh caused improper taste. The experiment was conducted in the mangosteen production center, Pesisir Selatan, West Sumatera. The experiment was designed as  super imposed trial. The data was analized using factorial randomized block design with two factors and three replications. The first factor was irrigation (no irrigation and with irrigation) and the second factor was fertilizer (no fertilizer, NPK, NPKCa, and NPKCaMg). Drip irrigation was applied continously on the generative phase. The objective of this experiment was to find out the control technique of the yellow latex on mangosteen fruit. The parameter observed were the percentage of yellow latex on outer and inner skin fruit of mangosteen. The results of the experiments indicated that drip irrigation during the generative phase was able to decrease the yellow latex incidence  on the inner fruit skin of mangosteen up to 36%, but the decreased of yellow latex incidence on the outer fruit skin of mangosteen was not consistent. Fertilization did not significantly reduce  yellow latex incidence on  mangosteen fruit.
Penggunaan Spesies Kerabat Manggis sebagai Akar Ganda dan Model Sambung dalam Mempercepat Penyediaan dan Pertumbuhan Bibit Manggis Muhammad Jawal Anwarudin syah
Jurnal Hortikultura Vol 18, No 3 (2008): September 2008
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v18n3.2008.p%p

Abstract

ABSTRAK. Indonesia kaya akan spesies kerabat manggis dan banyak di antaranya yang memiliki sistem perakaran cukup baik. Penerapan akar ganda menggunakan spesies kerabat manggis untuk memperbaiki sistem perakaran manggis diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan semai manggis karena memiliki 2 sistem perakaran sehingga jumlah akar dan jangkauannya bertambah dan kemampuan menyerap hara meningkat. Penelitian pemanfaatan spesies kerabat manggis sebagai akar ganda dan model sambung dalam mempercepat penyediaan dan pertumbuhan bibit manggis dilakukan di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Solok mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2003, dalam rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah 7 spesies kerabat manggis yang terdiri dari Garcinia celebica, G. dulcis, G. phicorrhiza, G. porrecta, G. mangostana, kandis Pariaman, dan kandis Aripan. Faktor kedua adalah model penyambungan yang terdiri dari penyambungan model sisip dan model susuan. Peubah yang diamati meliputi persentase keberhasilan sambung dan pertumbuhan bibit (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, dan berat kering tanaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit manggis yang berakar ganda cenderung lebih baik daripada pertumbuhan bibit manggis akar tunggal, kecuali pada bibit manggis dengan akar ganda dari kandis Aripan dan G. phicorrhiza yang memiliki pertumbuhan kurang baik daripada manggis akar tunggal. Penyambungan model susuan cenderung lebih baik daripada model sisip.ABSTRACT. Jawal, M. Anwarudin Syah. 2008. The Use of Related Species of Garcinia as Double Rootstock and Grafting Model to Accelerate the Growth and the Availability of Mangosteen Seedling. The experiment was conducted in the Screenhouse of Indonesian Tropical Fruit Research Institute, Solok during January to December 2003, and arranged in a 7 x 2 factorial design with 3 replications. The first factor was related species of garcinia which consisted of Garcinia celebica, G. dulcis, G. phicorrhiza, G. porrecta, G. mangostana, kandis Pariaman, and kandis Aripan. While the second factor was grafting model i.e. cleft grafting and approach grafting. The variables observed were persentage of successful grafting, plant height, leaf number, leaf area, stem diameter, and plant dry weight. The results showed that the growth of mangosteen seedling with double rootstock was better than mangosteen seedling with single rootstock, except double rootstock using G. pichorrhiza and kandis Aripan. Meanwhile, approach grafting model was better than cleft grafting in accelerating the growth of mangosteen seedling.