This Author published in this journals
All Journal Jurnal Hortikultura
Irwan Muas
Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Buah Naga (The Influence of Organic Fertilizer to Growth and Production of Dragon Fruit) Irwan Muas; nFN Jumjunidang; nFN Hendri; Bambang Hariyanto; Liza Oktariana
Jurnal Hortikultura Vol 30, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v30n1.2020.p21-28

Abstract

Pemupukan merupakan salah satu aspek penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas buah naga. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi buah naga. Penelitian dilaksanakan di kebun petani Nagari Aripan, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat, dimulai sejak Januari sampai dengan Desember 2014. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan, setiap unit perlakuan terdiri atas tiga tiang. Faktor pertama adalah takaran pupuk organik dengan tiga level, yaitu 5, 10, dan 15 kg/tiang. Faktor kedua adalah interval waktu pemberian pupuk organik terdiri atas empat level, yaitu 1, 2, 3, dan 4 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik secara nyata dapat meningkatkan pertumbuhan (jumlah cabang), jumlah produksi dan kualitas buah (grade/ukuran buah, TSS). Pemberian pupuk organik juga dapat meningkatkan kandungan hara pada tanah dan tanaman. Aplikasi pupuk organik dengan takaran 15 kg dan interval 1 bulan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan (jumlah cabang), produksi, dan kualitas buah (grade/ukuran buah) tertinggi. Implikasi dari penelitian ini adalah dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi buah naga perlu dilakukan aplikasi pupuk organik.KeywordsPupuk organik; Pertumbuhan; Produksi; Buah nagaAbstractFertilization is one of important aspect in improving the productivity and quality of dragon fruit. This study aims to determine the effect of organic fertilizer on the growth and production of dragon fruit. The research was conducted from January to December 2014 at farmer orchard in Solok District, West Sumatra. The study was prepared based on a Factorial RCBD with two factors and three replicates, each treatment consisting of three pillars. First factor  was organic fertilizer dose with three levels (5, 10, and 15 kg/pillar).  Second factor was the interval application of organic fertilizer consisting of four levels (1, 2, 3, and 4 months). The results showed that the provision of organic fertilizer can significantly increase the growth (number of branches), amount of production and quality of fruit (grade/fruit size,TSS). Provision of organic fertilizers can also increase the nutrient content of soil and plants. Application of organic fertilizer with a dose of 15 kg and 1 month interval gives the highest growth (number of branches), the highest number of fruit production and quality (grade/fruit size) are significantly. Implication of this research is to increase the growth and production of dragon fruit that needs to be done organic fertilizer application.
Efek Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula dan Pupuk KaliumTerhadap Pertumbuhan dan Produksi Pisang Ketan (Effects of Arbuscular Mycorrhizal Fungi and Potash Fertilizer Application on the Growth and Production of Banana cv. Ketan) Irwan Muas; nFN Jumjunidang; nFN Hendri; Deni Emilda; Dewi Fatria
Jurnal Hortikultura Vol 29, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v29n1.2019.p61-68

Abstract

Aplikasi mikroba inducer dan pemupukan merupakan komponen teknologi yang dapat memengaruhi keberhasilan pengelolaan tanaman pisang. Informasi tentang pemanfaatan mikroba induser dan pemupukan kalium untuk meningkatkan produktivitas tanaman pisang di Indonesia masih sangat terbatas sehingga penelitian mengenai hal tersebut perlu dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek aplikasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan pemupukan kalium terhadap pertumbuhan   dan produksi pisang ketan. Penelitian disusun berdasarkan rancangan petak terbagi dan diulang tiga kali. Sebagai petak utama adalah aplikasi FMA (tanpa inokulasi dan diinokulasi FMA), sedangkan anak petak adalah pemberian pupuk kalium (0, 200, 400, dan 600 g K2O/ tanaman/tahun). Pengamatan karakter tanah   dilakukan sebelum dan setelah percobaan, antara lain terhadap  pH,  N total, P , K, Ca, Mg, dan  KTK efektif.   Pengamatan  karakter pertumbuhan tanaman (vegetatif dan generatif) meliputi tinggi  tanaman  , jumlah daun, diameter batang, yang dilakukan   1 bulan sekali, serta saat keluar jantung. Pengamatan terhadap  kandungan hara makro pada daun (N, P, K, Ca, Mg)  dan kolonisasi FMA pada akar pisang  dilaksanakan pada kondisi tanaman akan memasuki fase generatif. Parameter produksi  yang diamati meliputi bobot buah per tandan,  jumlah sisir per tandan dan jumlah buah per tandan. Jumlah tanaman sampel yang diamati adalah sebanyak delapan tanaman dari setiap perlakuan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi aplikasi FMA dan pupuk kalium terhadap parameter pertumbuhan dan komponen produksi. Aplikasi FMA  memberikan pengaruh terhadap saat keluar jantung dan bobot buah/tandan, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap beberapa parameter produksi seperti saat panen, jumlah sisir serta jumlah buah per sisir.  Pemberian pupuk kalium   dapat meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, mempercepat saat keluar jantung, saat panen dan meningkatkan produksi.. Implikasi dari penelitian ini adalah dalam meningkatkan produksi pisang perlu dilakukan aplikasi FMA dan pemupukan kalium. KeywordsPisang;Fungi mikoriza arbuskula; Kalium; Produksi dan kualitasAbstractApplication of microbial inducer and fertilization is part of technology components that can affect the success of the banana cultivation management. Information about the use of microbial inducers and pottasium fertilizer to increase the productivity of banana plants in Indonesia is still very limited, further reseach is needed. The objective of this study was to determine the effects of application of arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) and potassium fertilization on the growth and production of banana (var. Ketan).   The study is based on split plot design and repeated three times. As main plot was application of arbuscular mycorrhizal fungi (without and with inoculation) while as subplot was different dose of potassium fertilizer (0, 200, 400 and 600 g K2O/plant/year). Observations of soil characteristics were carried out before and after the experiment, including pH, N total, P, K, Ca, Mg, and effective CEC. Observation of plant growth characters (vegetative and generative), including plant height, number of leaves, stem diameter, which is done once a month, and bud appearing. Observation of macro nutrient content in leaves (N, P, K, Ca, Mg) and FMA colonization on banana roots, carried out on plant conditions will enter the generative phase. Production parameters observed included fruit weight per bunch, hand number   and fnger number per bunch. The number of plants observed was 8 plants from each treatment. The results showed that there was no interaction effect between application arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) and potassium fertilizers to growth parameters, and production.  Application of FMA accelerated bud appearing and increased the yield of banana (fruit weight/bunch) but it did not give a real impact on some production parameters such as the harvesting time, hand number and finger number per bunch.  Application of potassium fertilizer increasedA plant height, stem diameter, accelerated bud appearing, harvesting time and increased the yield of banana (fruit weight/bunch). The implication of this research is to improve banana production with application FMA and potassium fertilizer.