Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Ruang Persepsi Masyarakat Nias pada Metafora dalam Amaedola Titian Berkat Gea
JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) Vol 3, No 4 (2014): JURNAL SASINDO
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/sasindo.v3i4.1547

Abstract

Amaedola merupakan salah satu sastra lisan Nias yang terdiri dari kalimat metaforis. Penelitian ini menganalisis tentang metafora yang terdapat dalam amaedola Nias yang dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan hierarki ruang persepsi manusia menurut Michael Haley. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitiannya adalah buku “Kumpulan Peribahasa Nias” yang disusun oleh B. Laija, S.Th dan buku “Amaedola Nono Niha”, disusun oleh Pdt. Dal. Zendratӧ, S.Th serta hasil wawancara. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, teknik catat, dan wawancara. Adapun kajian yang digunakan adalah kajian semantik untuk menerjemahkan lambang metafora yang terdapat dalam amaedola. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terdapat 186 satuan metafora dari 100 amaedola Nias, dan telah memenuhi semua kategori yang ada dalam hierarki ruang persepsi manusia model Michael Haley dan menempatkan kategori Object sebagai kategori ruang persepsi manusia dengan persentase tertinggi yakni 29,03%(54 satuan). Selanjutnya adalah kategori human dengan persentasi 15,59%(29 satuan). Urutan ketiga adalah kategori animate dengan persentase 12,90%(24 satuan), kategori being dengan persentase 11,82 %(22 satuan), kategori terrestrial sebanyak 8,60%(16 satuan), kategori living dengan persentase 8,06%(15 satuan). Sementara tiga kategori selanjutnya memiliki jumlah persentase terendah yaitu kategori cosmos sebanyak 4,83%(9 satuan), kategori substance sebanyak 4,83% (9 satuan)dan kategori energy sebanyak 4,30%(8 satuan).Kata Kunci : Amaedola, Metafora, Ruang Persepsi Manusia, Semantik
LEKSIKON TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL DALAM TUTURAN MASYARAKAT NIAS, SUMATERA UTARA: KAJIAN EKOLINGUISTIK (The Lexicon Of Traditional Herbal Medicine in Utterance Of Nias Community, North Sumatera: Ecolinguistics Studies) Gea, Titian Berkat; Rahardi, Kunjana
Salingka Vol 18, No 1 (2021): SALINGKA, Edisi Juni 2021
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v18i1.342

Abstract

Abstrak Pengalaman masyarakat leluhur Nias terhadap alam menciptakan beragam leksikon tumbuhan obattradisional dalam li niha (bahasa daerah Nias). Kearifan leluhurnya dalam menggunakan alamseharusnya tetap diteruskan oleh generasi penerus agar tetap menjadi kekayaan dan ciri khas yangmelekat bagi masyarakat Nias. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui leksikon tumbuhan obattradisional dan mendeskripsikan makna leksikon tumbuhan obat tradisonal yang digunakan dalamtuturan masyarakat Nias. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulandata berupa studi pustaka dan wawancara. Data berupa leksikon tumbuhan obat tradisional. Datadianalisis dengan tahapan: identifikasi data, klasifikasi, dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkanterdapat leksikon tumbuhan obat tradisional dalam bahasa Nias yaitu langu wato , giti-iti, sofö-söfö, manaze, mali-mali, mboli, nduru-nduru, go’o, manawa danö, mbala. Sepuluh leksikontersebut ditemukan dalam tuturan masyarakat Nias dan mengandung makna teguran atau nasihat,sindiran, ajaran hidup, dan amarah atau kekesalan.Kata-kata kunci: ekolinguistik, leksikon, tumbuhan obat tradisional   Abstract The ancestral experience of Nias community on nature has created a variety of lexicons oftraditional herbal medicine in li niha (Nias regional language). Wisdom of ancestral in the useof nature should have been passed on by succeeding generations to remain a wealth andcharacteristic inherent to Nias community. The purpose of the study is to know about lexiconsof traditional herbal medicine and to describe the meaning of the lexicons of traditional ofherbal used in utterance of Nias community. The research using a qualitative approach withdata collection techniques of library studies and interviews. The research data is lexicons oftraditional herbal medicine. Data analyzed with steps: data identification, classification, andinterpretation. The research results show the lexicons of traditional herbal medicine in niasare langu wato, giti-iti, sofö-söfö, manaze, mali-mali, mboli, nduru-nduru, go’o, manawadanö, mbala. Ten lexicon is found in utterance of Nias community and contains the sense ofreproof or advice, insinuation, life lesson, and anger or resentment.Keywords: ecolinguistic, lexicon, traditional herbal medicine