This Author published in this journals
All Journal Agrikultura
Yadi Supriyadi
Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keragaman Serangga Hama pada Tanaman Asparagus (Asparagus officinalis L.) di Sentra Budidaya Tanaman Agroduta Lembang Jawa Barat Agus Susanto; Yadi Supriyadi; Tohidin Tohidin; Mohammad Iqbal
Agrikultura Vol 29, No 1 (2018): April, 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.82 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v29i1.17869

Abstract

ABSTRACTVariety of Insect Pest on Asparagus Plant (Asparagus officinalis L.) in Agroduta Plant Cultivation Center Lembang West JavaAgroduta Plant Cultivation Center Lembang West Java is facing some constraints in increasing asparagus production; one of them is the presence of plant pest organisms. Asparagus is a subtropical plant rarely cultivated in Indonesia and may have different types of pests. Therefore, information on the presence and diversity of pests on asparagus planting is important to be assessed. This research aimed to study the diversity of insect pests on the land of asparagus plants in the Agroduta Cultivation Center Lembang, West Java. This study used survey methods where the collected data included the number and type of insects caught that the diversity index then were calculated. The samplings were using adhesive yellow trap and pitfall trap, carried out 6 times a week. The experiments were conducted on a land size of 12 x 6.5 m with an altitude of 1273 meters above sea level (masl). The results showed that the insects caught during the experiment were 7 insects, consisting of 17 families and 21 species, while the number of individual insects was 9.643. The index diversity of insects was categorized low because of the diversity index <1.Keywords: Asparagus, Diversity, Insect PestABSTRAKSentra Budidaya Tanaman Agroduta Lembang Jawa Barat menghadapi kendala dalam peningkatan produksi asparagus yaitu adanya gangguan organisme pengganggu tanaman tanaman (OPT). Asparagus merupakan tanaman subtropis yang jarang dibudidayakan di Indonesia dan kemungkinan memiliki perbedaan jenis OPT. Oleh karena itu informasi keberadaan dan keragaman hama pada tanaman asparagus perlu diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman serangga hama pada lahan tanaman asparagus di sentra budidaya tanaman Agroduta Lembang, Jawa Barat. Penelitian ini mengguanakan metode survey. Data yang dikumpulkan meliputi jumlah dan jenis serangga yang tertangkap yang kemudian dihitung indeks keragamannya. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap kuning berperekat (yellow sticky trap) dan perangkap jebakan (pitfall) dilakukan selama 6 kali pegamatan dalam setiap minggunya. Percobaan dilakukan pada luas lahan berukuran 12 x 6,5 m dengan ketinggian 1273 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa serangga yang tertangkap selama percobaan sebanyak 7 ordo serangga, yang terdiri atas 17 famili dan 21 spesies, jumlah individidu serangga sebanyak 9.643. Indeks keragaman serangga dikatagorikan rendah karena indeks keragaman <1.Kata Kunci: Asparagus, Keragaman, Serangga Hama
Uji In-Vitro Kemampuan Ekstrak Metanol Bunga dan Daun Tanaman Kembang Telang (Clitoria ternatea L.) dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Fusarium oxysporum f.sp. cepae Tarkus Suganda; Indah Nita Chrysilla Simarmata; Yadi Supriyadi; Endah Yulia
Agrikultura Vol 30, No 3 (2019): Desember, 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v30i3.24031

Abstract

Penyakit moler (Fusarium oxysporum f.sp. cepae, Foc) merupakan salah satu kendala utama dalam budidaya tanaman bawang merah. Jamur Foc merupakan patogen tular tanah sehingga sulit untuk dikendalikan. Pengendalian menggunakan fungisida sintetik pada tanah tidak dianjurkan untuk dilakukan karena dapat meninggalkan residu yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia serta dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Salah satu alternatif pengendalian yang dapat dikembangkan adalah penggunaan fungisida nabati. Kembang telang merupakan tanaman potensial untuk digunakan karena memiliki kandungan senyawa antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan ekstrak metanol bunga dan daun tanaman kembang telang dalam menekan pertumbuhan Foc secara in vitro. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pengujian ekstrak metanol bunga dan daun terhadap pertumbuhan koloni, produksi konidia dan perkecambahan konidia jamur. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak metanol bunga memberikan penekanan tertinggi pada konsentrasi 1,8% (35,11%), sedangkan ekstrak metanol daun pada konsentrasi 2,4% (47,11%). Semua konsentrasi ekstrak metanol bunga dan daun tanaman kembang telang menekan produksi konidia jamur Foc. Tidak ada perlakuan ekstrak metanol, baik bunga maupun daun yang dapat menghambat perkecambahan konidia jamur Foc.