Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POTENSI ANTIKLASTOGENIK INFUSA TIGA KULTIVAR DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) PADA MENCIT SWISS-WEBSTER JANTAN YANG DIINDUKSI KADMIUM KLORIDA Annisa Annisa; Rini Hafzari; Nining Ratningsih; Supartini Syarif
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 14, No 1 (2016): BIOTIKA JUNI 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v14i1.14402

Abstract

Daun mangga memiliki potensi antiklastogenik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi antiklastogenik infusa tiga kultivar daun mangga pada mencit yang diinduksi kadmium klorida. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari lima perlakuan dan lima pengulangan. Infusa daun mangga diberikan selama 9 hari (200 mg/ kg bb), pada hari ke-10 diberikan kadmium klorida (50 mg/kg bb). Perlakuan diberikan pada mencit secara oral. Parameter yang diamati : frekuensi dan jenis aberasi kromosom. Data dianalisis menggunakan Analisis Varians (ANAVA), uji lanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Frekuensi aberasi tertinggi sebesar 99,2% pada perlakuan kontrol positif (kadmium klorida) dan yang terendah pada perlakuan kontrol negatif (DDW) sebesar 31,8%. Frekuensi aberasi pada perlakuan infusa daun mangga kultivar Golek, Manalagi dan Indramayu adalah 67,4%, 72,8%, dan 70%. Berdasarkan hasil Analisis Varians (ANAVA) (α = 0,05) infusa daun mangga dapat menurunkan frekuensi aberasi kromosom pada sumsum tulang femur mencit yang diinduksi kadmium klorida. Uji lanjut menunjukkan ketiga kultivar mangga memiliki efektivitas yang sama dalam menghambat efek klastogenik dari kadmium klorida. Jenis aberasi kromosom yang ditemukan adalah aberasi numerik dan struktural). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa infusa tiga kultivar daun mangga memiliki kemampuan untuk menurunkan efek klastogenik dari kadmium klorida.
EFEK ANTIMUTAGENIK LALAPAN KHAS JAWA BARAT (Pohpohan, Sintrong DAN Tespong) TERHADAP MENCIT (Mus musculus L.) YANG TERPAPAR TIMBAL ASETAT Andry Dian Alyssa; Supartini Syarif; Nining Ratningsih
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12, No 1 (2014): BIOTIKA JUNI 2014
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v12i1.10071

Abstract

Cara pembelahan umbi, lama perendaman dan konsentrasi kolkhisin pada poliploidisasi bawang merah 'Sumenep' Anggoro Hadi Permadi; Retno Cahyani; Supartini Syarif
Zuriat Vol 2, No 2 (1991)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v2i2.6693

Abstract

Bawang merah 'Sumenep' tidak mampu berbunga di daerah tropis. Kultivar ini dapat diperbaiki dengan metode poliploidi. Suatu percobaan yang ditata menurut rancangan acak lengkap pola faktorial dengan tiga ulangan, digunakan untuk mempelajari pengaruh pembelahann umbi (melintang dan membujur), waktu perendaman (3 dan 6 jam) serta konsentrasi kolkhisin (0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, dan 400 ppm). Percobaan dilaksanakan di Balai Penelitian Hortikultura, Margahayu (1250 m dpl), Lembang.Hasil percobaan menunjukkan: (1) terdapat interaksi antara konsentrasi kolkhisin dan waktu perendaman yang menentukan efektifitas induksi poliploidi. (2) Poliploidi ditunjukkan dengan bentuk tanaman yang lebih pendek, jumlah daun sedikit, jumlah stomata sedikit, daun lebih tebal dengan pembesaran stomata, baik lebar maupun panjangnya. (3) tanaman poliploid menunjukkan lebih ringan, baik pada karakter berat basah maupun berat kering. (4) Pembelahan umbi melintang yang direndam dalam larutan kolkhisin dapat menginduksi poliploidi lebih nyata dibandingkan dengan pembelahan umbi membujur. (5) Waktu perendaman tiga jam dalam larutan kolkhisin cukup baik untuk menginduksi poliploidi, baik pada cara pembelahan melintang maupun membujur. (6) Pembelahan umbi melintang dengan waktu perendaman 3 jam dalam larutan kolkhisin 400 ppm adalah cara yang paling efektif untuk menginduksi poliploidi.