Rasiska Tarigan
Balai Penelitian Tanaman Sayuran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Produksi dan Mutu Benih Wortel (Daucus carota) Varietas Lokal Melalui Pemangkasan Cabang dan Pemupukan Boron (Increasing the Production and Quality of Carrot Seed Local Variety Through Branch Pruning and Boron Fertilization) Agustina Erlinda Marpaung; Bina Karo; Rasiska Tarigan
Jurnal Hortikultura Vol 27, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v27n1.2017.p45-54

Abstract

Teknik perbenihan perlu diperhatikan untuk mendapatkan benih wortel  bermutu. Hal ini terjadi dikarenakan oleh teknik perbenihan / pemilihan umbella sebagai sumber bibit kurang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan mutu benih wortel melalui perlakuan pemangkasan cabang dan pemberian pupuk boron. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Mei 2014 di kebun percobaan Berastagi, dengan ketinggian ± 1340 meter dpl, jenis tanah andisol. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 3 ulangan, dimana faktor 1: Teknik Pemangkasan (P0. Tanpa pemangkasan, P1. Pemangkasan cabang tersier, P2. Pemangkasan cabang primer dan tersier) dan faktor 2  = Dosis Pupuk Boron (Bo. 0,  B1. 5 kg/Ha, B2. 10 kg/Ha dan B3. 15 kg/Ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan cabang tersier pada perbenihan wortel dapat meningkatkan jumlah cabang sekunder 15.12% – 23.91%, diameter cabang sekunder 17.87% – 19.97%, bobot kotor benih 66.87 – 70.62%, bobot bersih benih 62.85% – 70.62% dan menurunkan persentase benih hampa 32.82% – 44.52%. Pemberian pupuk boron dengan dosis 15 kg/ha dapat meningkatkan jumlah cabang sekunder 60.89%, bobot kotor benih 59.85%, bobot bersih benih 67.68% dan menurunkan persentase benih hampa ±58.32% dibanding tanpa pemberian boron. Persentase tumbuh benih dapat ditingkatkan (49.28 – 51.89%) dengan perlakuan pemangkasan cabang tersier dan pemberian pupuk boron 5- 10 kg/ha.KeywordsDaucus carota; Pemangkasan cabang; Pupuk boronAbstractSeeding techniques need considered to get a quality carrot seeds. This occurs due to the seeding technique/umbella election as seed sources are less precise. This study aims to improve the production and quality of carrot seeds by treatment branch pruning and fertilizer application boron. The study was conducted from January to May 2014 in Berastagi Experimental Gardens, with an altitude of ± 1,340 m asl, Andisol soil type. The design used was a factorial randomized block design with three replications. Factor 1: pruning techniques (P0 = without pruning, P1 = pruning tertiary branches, P2 = pruning primary and tertiary branches) and factor 2 = dose boron fertilizer (Bo = 0, B1 = 5 kg/ha, B2 = 10 kg/ha and B3 = 15 kg/ha). The results show that tertiary branch pruning can increase the number of secondary branches 15.12–23.91%, the diameter of the secondary branch 17.87–19.97%, gross weight of seed 66.87–70.62%, net weight of seed 62.85–70.62% and reduced the percentage of empty seed 32.82–44.52%, boron fertilizer with a dose of 15 kg/ha can increase the number of secondary branches of 60.89, 59.85% seed gross weight, net weight of seeds of 67.68%, and reduced the percentage of empty seed ± 58.32% than without boron. The percentage of good growing seed can be improved ha (49.28–51.89%) by tertiary branch pruning and fertilizer application 5 to 10 kg/ha.
Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Markisa F1 di Kebun Percobaan Berastagi (Morphology and Anatomy Characterization of Passion Fruit in Berastagi Experimental Farm) Rina Christina Hutabarat; Rasiska Tarigan; Susilawaty Barus; Fitriana Nasution
Jurnal Hortikultura Vol 26, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v26n2.2016.p189-196

Abstract

Ketersediaan varietas markisa unggul yang bermutu tinggi, produktif, tahan terhadap hama/penyakit dan toleran terhadap cekaman lingkungan merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan daya saing industri hortikultura nasional. Upaya untuk memperoleh varietas unggul dilakukan melalui silangan antaraksesi lokal yang memiliki karakter unggul. Tujuan penelitian ini adalah mengarakterisasi morfologi dan anatomi aksesi markisa lokal berkulit ungu, merah, dan markisa hasil silangan. Kegiatan dilaksanakan di Kebun Percobaan Berastagi mulai April 2014 sampai Juli 2014. Hasil analisis data diperoleh kemiripan morfologi markisa ungu dan markisa merah berdasarkan habitat, bunga, liana, teresterial, akar tunggang, batang dan arah tumbuh, sedangkan daun, bunga, buah, biji, dan warna batang berbeda. Berdasarkan karakter kuantitatif antara markisa F1 dengan markisa ungu memiliki kadar gula sama dengan markisa ungu lokal yakni 16,6o Brix. Markisa F1 memiliki 73,06 ml/100 g dengan total asam 1,53%. Berdasarkan hasil analisis dendogram diketahui hubungan morfologi markisa menunjukkan tingkat kemiripan markisa lokal merah dan markisa F1 sebesar 81%. Markisa F1 memiliki buah besar, warna kulit ungu kemerahan, aroma sari buah mirip dengan aroma jambu biji.KeywordsPassiflora edulis f. edulis Sims; Karakter; Morfologi; AnatomiAbstractAvailability of superior variety of passion fruits which high quality, resistant to pests or diseases, and tolerance to environmental stress are essential in improving the competitiveness of national horticultural industry. Superior varieties have been made through crossing local accessions that have superior characters. The aim of this experiment was to characterize the morphology and anatomy of purple passion, red passion, and F1 of passion fruit at Berastagi Experimental Farm from April 2014 to July 2014. Morphology and anatomy characterization obtained that purple passion fruit and red passion fruit had same characters based on habitat, flowers, lianas, terrestrial, taproot, stems, and direction of growth, whereas leaves, flowers, fruits, seeds, and stems color had different characters. Brix sugar level degrees between purple passion fruit and F1 almost similar, it was 16,6o Brix, while the terms content juice of passion fruit cross F1 was 73,06 ml/100 g with total acid was 1,53%. Dendogram based on morphology characters of purple, red, and passion fruit cross F1 had 81% of similarity degree. Passion fruit cross F1 had a great size, reddish purple color, and guava aroma.