This Author published in this journals
All Journal Bionatura
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UMUR BATUAN GRANIT ASAL SUMATERA BARAT BERDASARKAN METODE PENTARIKHAN JEJAK BELAH Eddy Sudjana; Uni Kurnia; Darwin A. Siregar; Yeni Heryani
Bionatura Vol 3, No 3 (2001): Bionatura Nopember 2001
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelahan spontan 238U pada mineral meninggalkan jejak belah yang dapatdiperbesar dengan proses pengetsaan. Jumlah jejak pada area tertentumerupakan fungsi dari umur mineral tersebut dan kandungan uraniumnya.Metode pentarikhan jejak belah antara lain digunakan untuk menentukan umurmineral apatit dan zirkon, yang terkandung dalam batuan beku seperti granit.Metode ini memberikan informasi tentang berbagai peristiwa geologi yang adahubungannya dengan umur mutlak suatu batuan, khususnya tentang sejarahperubahan suhu di masa lampau. Dalam penelitian ini, metode pentarikhan jejak belah digunakan untuk penentuan umur contoh batuan granit asal daerahSumatera Barat. Proses pengerjaan di laboratorium meliputi penggerusan,pencucian, pemisahan mineral, pengikatan, pemolesan, pengetsaan (etching),pengiradiasian, dan penghitungan umur dengan metode detektor eksternal. Hasilpenelitian terhadap contoh granit yang diambil dari Sumatera Barat menunjukkan bahwa umur zirkon SB-36, SB-38, dan SB-47 (SB = Sumatera Barat, 36, 38 dan 47 adalah nomor kode contoh) masing-masing adalah 39,03 ± 1,75; 48,09 ± 2,31 dan 4,74 ± 0,49 juta tahun, termasuk ke dalam umur Tersier Awal-Tersier Akhir.Kata kunci : Pentarikhan jejak belah
KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS LOGAM TRANSISI Cr, Mn, DAN Ag DENGAN GLISIN MELALUI SPEKTROFOTOMETRI ULTRAUNGU DAN SINAR TAMPAK Eddy Sudjana; Maman Abdurachman; Yuyu Yuliasari
Bionatura Vol 4, No 2 (2002): Bionatura Juli 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.971 KB)

Abstract

Glisin merupakan asam amino yang paling sederhana dan dapat berdisosiasimembentuk suatu anion glisin H2N-CH2-CO2-, yang dapat bertindak sebagai liganterhadap kation logam transisi. Glisin digolongkan kepada ligan bidentat, ligansemi, dan ligan negatif, karena mempunyai pasangan elektron bebas dalam atomN dan pasangan elektron dalam atom O sebagai kelebihan elektron. Dalampenelitian ini disintesis senyawa koordinasi logam transisi Cr, Mn, dan Ag denganglisin, menghasilkan kristal kompleks Cr-glisinato berwarna merah, Mn-glisinatoberwarna merah muda, dan Ag-glisinato tidak berwarna. Pada pengukuranspektrum inframerah, serapan yang dihasilkan sebagian besar berasal dari glisin.Dengan cara membandingkan serapan glisin dengan serapan kompleksnya,didapatkan hasil regang ikatan logam dengan glisin. Cr-N pada 468,7 cm-1, Cr-Opada 401,2 cm-1, Mn-N pada 532,3 cm-1, Mn-O pada 447,5 cm-1, Ag-N pada 422,1cm-1, dan Ag-O pada 366,4 cm-1. Adanya regangan ikatan logam dengan ligantersebut menunjukkan bahwa glisin berkoordinasi dengan logam melalui atom Ndan O. Pengukuran spektrum ultraungu dari kompleks yang terbentukmenunjukkan adanya serapan glisin. Hal ini menandakan bahwa glisinberkoordinasi dengan logam. Pengukuran spektrum sinar tampak menunjukkanadanya energi yang diserap oleh senyawa kompleks yang terbentuk, untukkompleks Cr-glisinato pada 520 nm, Mn-glisinato pada 570 nm, sedangkan Agglisinatotidak memberikan serapan pada daerah ini karena senyawanya tidakberwarna. Ag-glisinato memberikan serapan pada daerah ultraungu denganpanjang gelombanbg 300 nm.Kata kunci : Senyawa kompleks, logam transisi, glisin, spketrofotometri