Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Status Wanita dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Nelayan dan Petani Padi di Kabupaten Muko-Muko Provinsi Bengkulu Ketut Sukiyono; Indra Cahyadinata; nFN Sriyoto
Jurnal Agro Ekonomi Vol 26, No 2 (2008): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v26n2.2008.191-207

Abstract

EnglishThis paper uses a gender conceptual framework of the determinants of food security. Using three indicators, the paper tries to demonstrate the considerable influence of the status of women relative to men to households’ food security in two different economic base groups of households. This research was conducted in the District of Mukomuko in Bengkulu Province.  As many as 219 respondents were divided into two groups of households, namely 110 fishery and 109 paddy farmers, and were selected using a simple random sampling. A multiple regression model was used to determine significant factors of household food security.  Among the two different household groups and using a diet diversity as the household food security indicator, the fishery households group exposed relatively better food security status than that of paddy farmer households. The econometric analysis also showed that status of women relative to men was not significant to food security. Meanwhile, households’ income and household economic base are important factors in determining households’ food security.  IndonesianKajian ini menggunakan kerangka konseptual gender dalam menentukan ketahanan pangan. Dengan menggunakan tiga indikator, artikel ini mencoba menunjukkan pengaruh dari status wanita relatif terhadap pria dalam rumah tangga pada ketahanan pangan pada dua rumah tangga yang berbeda basis ekonominya.  Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Muko-muko Provinsi Bengkulu. Dua ratus sembilan belas responden yang terdiri dari 110 rumah tangga nelayan dan 109 rumah tangga petani padi dipilih dengan menggunakan sampling acak sederhana.  Model regresi berganda akan digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan rumah tangga.  Diantara dua kelompok rumah tangga dan dengan menggunakan ragam pangan sebagai indikator ketahanan pangan rumah tangga, rumah tangga nelayan menunjukkan derajat ketahanan pangan relatif lebih baik dibandingkan rumah tangga petani padi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa status wanita tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap ketahanan pangan rumah tangga meskipun semua memiliki tanda yang sesuai.  Sementara itu, pendapatan rumah tangga dan basis ekonomi rumah tangga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap ketahanan pangan rumah tangga.
LITERASI DIGITAL INFODEMIC PADA MASYARAKAT WILAYAH RURAL, RURAL-URBAN, URBAN DI PROVINSI BENGKULU Gushevinalti Gushevinalti; Indra Cahyadinata; Maria Eka Patri Yulianti
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan Vol 22, No 2 (2021): Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Publisher : Institution: Ministry of Communication and Information Technology of Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31346/jpikom.v22i2.3624

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan literasi digital masyarakat Bengkulu dalam menyikapi infodemic tentang Covid-19, yang yang berdasarkan kompetensi personal dan kompetensi sosial. Penelitian ini dilakukan pada 3 wilayah yang merepresentasikan masyarakat provinsi Bengkulu yaitu Wilayah Rural Kabupaten Mukomuko, wilayah Rural-Urban Kabupaten Bengkulu Utara, dan wilayah Urban Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix methode, dengan kuesioner sebagai instrument utama. Analisis data dilakukan dengan analisa literasi digital menurut standar European Commission, dengan  jumlah responden sebanyak 233 orang. Hasil penelitian menujukkan bahwa literasi digital pengguna internet dalam mengakses informasi Covid-19 dalam kategori medium. Kompetensi personal dalam kategori medium sebesar 55% terdiri dari kemampuan menggunakan perangkat untuk mengakses internet, mampu mencari informasi tentang Covid 19, masyarakat mampu memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Nilai Kompetensi sosial 42% diperoleh dari kemampuan masyarakat membagi informasi setelah mengetahui kebenaran informasi tentang Covid-19 serta memiliki aktivitas dalam komunitas online untuk bertukar informasi.
Status Wanita dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Nelayan dan Petani Padi di Kabupaten Muko-Muko Provinsi Bengkulu Ketut Sukiyono; Indra Cahyadinata; nFN Sriyoto
Jurnal Agro Ekonomi Vol 26, No 2 (2008): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.343 KB) | DOI: 10.21082/jae.v26n2.2008.191-207

Abstract

EnglishThis paper uses a gender conceptual framework of the determinants of food security. Using three indicators, the paper tries to demonstrate the considerable influence of the status of women relative to men to households’ food security in two different economic base groups of households. This research was conducted in the District of Mukomuko in Bengkulu Province.  As many as 219 respondents were divided into two groups of households, namely 110 fishery and 109 paddy farmers, and were selected using a simple random sampling. A multiple regression model was used to determine significant factors of household food security.  Among the two different household groups and using a diet diversity as the household food security indicator, the fishery households group exposed relatively better food security status than that of paddy farmer households. The econometric analysis also showed that status of women relative to men was not significant to food security. Meanwhile, households’ income and household economic base are important factors in determining households’ food security.  IndonesianKajian ini menggunakan kerangka konseptual gender dalam menentukan ketahanan pangan. Dengan menggunakan tiga indikator, artikel ini mencoba menunjukkan pengaruh dari status wanita relatif terhadap pria dalam rumah tangga pada ketahanan pangan pada dua rumah tangga yang berbeda basis ekonominya.  Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Muko-muko Provinsi Bengkulu. Dua ratus sembilan belas responden yang terdiri dari 110 rumah tangga nelayan dan 109 rumah tangga petani padi dipilih dengan menggunakan sampling acak sederhana.  Model regresi berganda akan digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan rumah tangga.  Diantara dua kelompok rumah tangga dan dengan menggunakan ragam pangan sebagai indikator ketahanan pangan rumah tangga, rumah tangga nelayan menunjukkan derajat ketahanan pangan relatif lebih baik dibandingkan rumah tangga petani padi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa status wanita tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap ketahanan pangan rumah tangga meskipun semua memiliki tanda yang sesuai.  Sementara itu, pendapatan rumah tangga dan basis ekonomi rumah tangga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap ketahanan pangan rumah tangga.
STUDI KESESUAIAN PANTAI LAGUNA DESA MERPAS KECAMATAN NASAL KABUPATEN KAUR SEBAGAI DAERAH PENGEMBANGAN PARIWISATA DAN KONSERVASI Gesten Hazeri; Dede Hartono; Indra Cahyadinata
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.58 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.33-41

Abstract

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian pantai laguna untuk aktivitas pariwisata bahari yang meliputi : Wisata bahari, Wisata pantai, dan Kawasan konservasi. Metode yang digunakan adalah metode survei menggunakan kuesioner dan observasi langsung dengan melakukan pengamatan (pengukuran) langsung dilapangan, terdiri dari 3 stasiun pengamatan dengan pengulangan 3 kali. Hasil penelitian kecerahan pada Pantai Laguna adalah 100%, tutupan karang hidup Pantai Laguna yaitu sebesar 31,66%  dengan kodisi sedang, jenis karang 129 jenis yang termasuk kedalam 37 marga dan 15 suku, ikan karang 113 spesies  yang masuk dalam 27 suku, kecepatan arus rata-rata perairan Pantai Laguna adalah 0,053 m/dtk, kedalaman perairan pantai Laguna relative dangkal yaitu rata-rata 0,87 m, Material dasar perairan adalah karang berpasir, tipe pantai adalah berpasir sedikit karang, penutupan lahan Pantai Laguna adalah belukar tinggi, jarak ketersediaan air tawar di Pantai Laguna adalah 60 meter, kemiringan Pantai Laguna dengan kemiringan 13,9 0 (landai), jarak Pantai Laguna 300 meter dari jalan lintas utama, jenis tanah Pantai Laguna adalah endapan pasir dan lumpur (aluvial pantai), ketinggian Pantai Laguna 1,05 m atau 105 cm dari bibir pantai dan sisi pantai tertinggi, drainase Pantai Laguna tidak tergenang, vegetasi Pantai Laguna non mangrove. Pantai Laguna memiliki indeks kesesuaian sebagai wisata bahari pada kategori S1 : Bagus (Sangat Sesuai) dengan nilai indeks 77%, indeks kesesuaian sebagai wisata pantai pada kategori S1 : Bagus (Sangat Sesuai) dengan nilai indeks 82,7%, indeks kesesuaian sebagai kawasan konservasi pada kategori S1 : Bagus (Sangat Sesuai) dengan nilai indeks 86,2%.
Pelatihan Pembuatan Vermikompos di Desa Lokasi Baru Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Agung Trisusilo; Indra Cahyadinata
Indonesian Journal of Community Empowerment and Service (ICOMES) Vol. 1 No. 1: December 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.368 KB) | DOI: 10.33369/icomes.v1i1.19358

Abstract

This activity aims to increase the awareness of the people of Lokasi Baru Village to make animal manure into compost using the vermicomposting method. The method used in this activity is a combination of counseling and structured training. The result of this activity is that participants are able to see the potential resources they have in the form of animal manure and process it into vermicompost fertilizer which is more useful and has economic value. In practice, participants experienced problems at the stage of preparation of developmental media, hatching of worm eggs, and the composting process. Although in the implementation process the participants faced several obstacles, with assistance from the service team they were able to resolve these obstacles independently. After participating in this series of activities, the participants learned that the livestock waste they produce has economic value if managed properly. Therefore, at this time they have been practicing the knowledge gained independently. Keywords: shit livestock; Lumbricus sp.; vermicompost
Strategy For The Development of Kepok Banana Farming (Musa Sp) In The Outermost Islands of Enggano Rizki Amelia Rosyada; Basuki Sigit Priyono; Indra Cahyadinata
Journal of Agri Socio Economics and Business Vol. 5 No. 02 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jaseb.5.2.215-232

Abstract

Enggano has an agricultural area of 8.618 hectares with production in 2019 of 10.040 tonnes. This research aims (1) to identify internal and external factors in the development of bananas; (2) to analyze alternative formulations for appropriate strategies; and (3) to set strategic priorities in the developing of banana. The research began with the collection of data interviews and the distribution of angket. The data was then processed using SWOT analysis by creating the IFAS and EFAS matrix, as well as to determine the appropriate strategy using QSPM analysis. The number of respondents was 28 people (25 banana farmers, 1 food and holticultural crops, 1 land science lecturer and 1 agroecology lecturer). The results of the research are based on the IFE analysis, an internal factor that affects the development strategy of bananas on the island of Enggano from the main strength is that bananas are the best products in the island. While the main weakness is the lack of cooperation with existing partners. Based on the EFE analysis, the external  factor  that  influences  the  strategy  of  development  of  banana  in  the  islands  of Enggano of the main opportunity is the high demand of the market. The appropriate strategy to use the results of the SWOT and QSPM analysis is to increase production through the expansion of land with suitable climate/weather conditions and the availability of production input and experience to meet the high demand of the market.
INTERVENSI FISIOTERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DAN LUMBAR STABILIZATION UNTUK MENGURANGI NYERI DAN MENINGKATKAN LINGKUP GERAK SENDI (LGS) PADA KASUS LOW BACK PAIN E.C. HERNIA NUCLEUS PULPOSUS Kurniani Fatma Hardini; Alfian Noha Zulkarnaen; Indra Cahyadinata; Dinda Aulya Saleabila
ZAHRA: JOURNAL OF HEALTH AND MEDICAL RESEARCH Vol. 4 No. 1 (2024): JANUARI
Publisher : CV. ADIBA ADISHA AMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lower Back Pain (LBP) e.c Herniated Nucleus Pulposus (HNP) is pain in the lower back that is localized or radicular because the nucleus pulposus is compressed by work factors and protrudes from the intervertebral disc, causing pain in the spine. In the long term, this causes immobilization, increases pain, decreases muscle strength, decreases LGS, and decreases functional performance. physiotherapy management in cases of LBP e.c HNP using Transcutaneal Electrical Stimulation (TENS) and Lumbar Stabilization. The method used a case study conducted at the Husada Asih YPAC Malang Clinic on 14-24. December 2022 with 4 meetings. The TENS dose used is symmetrical waves, frequency 20 Hz, pulse 330 ms and duration 20 minutes, with the aim of reducing pain. Lumbar stabilization exercise aims to increase joint range of motion, increase muscle strength, and improve functional performance. The conclusion of this case study is that physical therapy management of LBP e.c HNP cases using TENS techniques and lumbar stabilization reduces pain, increases joint range of motion, but does not increase muscle strength. and increases functional activity.