Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Tidak Aman pada Pekerja di Proyek Pembangunan Apartemen Evencho Margonda Sempurna Bangun; Indriasari Indriasari
Jurnal Teknik Vol 10, No 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v10i1.4003

Abstract

Unsafe action becomes a problem for most work accidents. This study focuses on the factors associated with unsafe actions caused by various kinds of causes or factors both within the worker and the work environment. The construction industry cannot be separated from the potential hazards that can cause work accidents. Analysis of unsafe actions is needed in an effort to prevent the number of accidents at work. The research was conducted using a cross sectional research design or method and included in descriptive research. The interview questionnaire was addressed to workers as many as 75 workers. Research variables aimed at resource persons include knowledge, motivation, supervision, K3 training and the availability of PPE. The assessment of unsafe actions was carried out by entering the results of the interviewee's questionnaire using the SPSS V20 application. From the results of the questionnaire research, 70 workers found unsafe actions were carried out by 44% of the workers. the lack of knowledge factor was 18.7%, the low motivation factor was 46.7%, the supervisory factor was less than 9.3%, the factor of workers who did not attend K3 training was 17.3%, and the factor of lack of availability of Personal Protective Equipment was 10.7 % of all factors with the strongest association with unsafe action. Monitoring and training are required to increase the knowledge of workers so that they can better avoid accidents caused by the factors that have been studied.Keywords: Unsafe measures,Construction Industry, Factors Unsafe action factor (Tindakan yang tidak aman menjadi masalah bagi sebagian besar kecelakaan kerja. Penelitian ini memfokuskan pada faktor-faktor yang terkait dengan tindakan tidak aman yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab atau faktor baik di lingkungan pekerja maupun lingkungan kerja. Industri konstruksi tidak lepas dari potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Analisis tindakan tidak aman diperlukan dalam upaya mencegah banyaknya kecelakaan kerja. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain atau metode penelitian cross sectional dan termasuk dalam penelitian deskriptif. Kuesioner wawancara ditujukan kepada pekerja sebanyak 75 pekerja. Variabel penelitian yang ditujukan pada nara sumber meliputi pengetahuan, motivasi, supervisi, pelatihan K3 dan ketersediaan APD. Penilaian tindakan tidak aman dilakukan dengan memasukkan hasil kuesioner narasumber menggunakan aplikasi SPSS V20. Dari hasil penelitian kuisioner, 70 pekerja menemukan tindakan tidak aman yang dilakukan oleh 44% pekerja. Faktor pengetahuan kurang 18,7%, faktor motivasi rendah 46,7%, faktor pengawasan kurang dari 9,3%, faktor pekerja yang tidak mengikuti pelatihan K3 sebanyak 17,3%, dan faktor kurangnya ketersediaan alat pelindung diri. Peralatan adalah 10,7% dari semua faktor dengan hubungan terkuat dengan tindakan tidak aman. Pemantauan dan pelatihan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan pekerja agar dapat lebih terhindar dari kecelakaan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang telah dipelajari.Kata Kunci: Tindakan tidak aman, Industri Konstruksi, Faktor Faktor tindakan tidak aman.)
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI STRUKTUR BAWAH PADA PERKANTORAN DANAYASA TOWER Amir Hamzah Pohan; Indriasari Indriasari; Sempurna Bangun
Jurnal Teknik Vol 11, No 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v11i1.5896

Abstract

Pelaksanaan proyek perkantoran Menara Danayasa merupakan kegiatan yang berlangsung dalam kurun waktu yang terbatas. Dikembangkan oleh PT Acset Indonusa tbk, ruang kantor akan disewakan dalam dolar AS. Kami masih menghitung jumlahnya. Selama masa pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi ketidaksesuaian antara jadwal yang direncanakan dengan realisasi di lapangan yang dapat mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan dan bertambahnya biaya pelaksanaan sehingga penyelesaian proyek menjadi terlambat. Penyebab keterlambatan dan sering terjadi adalah karena pengaruh faktor cuaca, persyaratan kerja yang tidak memadai, material atau peralatan, kesalahan perencanaan atau spesifikasi. Metode pelaksanaan konstruksi pada hakikatnya merupakan penjabaran dari tata cara dan teknik pelaksanaan pekerjaan yang merupakan inti dari semua kegiatan dalam semua manajemen konstruksi. Selama proses penggalian, pengurukan hingga pengecoran, biayanya cukup mahal, mulai dari pembukaan lahan hingga tahap pengecoran. Untuk galian urugan, konstruksi penahan baseman digali sampai kedalaman 45 meter dan menggunakan tiang bor. Pada saat proses penyetrikaan bekisting yang digunakan adalah dengan menggunakan baja dalam bentuk rakitan yang dipasang pada berbagai dimensi kolom yang bentang setiap 10 cm kemudian disambung dengan baut dan bekisting tersebut juga diolesi dengan Minyak Cetakan agar lebih mudah dalam melepasnya. bekisting setelah kolom dicor. Dan pada saat proses pengecoran pertama kali dilakukan survey dan pengendalian pada pondasi, pelaksanaan ini meliputi perkuatan lebar yang sesuai dengan gambar kerja dimensi yang telah disetujui, jumlah jarak pengikatan lebar, lebar sambungan dan penempatan decking beton. dengan ketebalan 10mm dari kepala tiang bor sampai ke dinding. Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan metode nilai hasil. Dengan menggunakan nilai hasil maka akan dapat dilihat apakah penyelesaian pekerjaan proyek pembangunan perkantoran Menara Danayasa akan selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Manajemen dalam suatu perusahaan sangat penting karena manajemen merupakan nyawa setiap perusahaan, hal ini dibuktikan dengan besarnya pengaruh strategi manajemen, semakin baik strategi manajemen maka semakin berkembang suatu perusahaan dan sebaliknya. Proses kontrol berjalan melalui siklus hidup proyek untuk mencapai kinerja yang baik di setiap tahap. Perencanaan dibuat sebagai bahan acuan pelaksanaan pekerjaan. Bahan acuan tersebut kemudian akan menjadi standar pelaksanaan proyek yang bersangkutan, termasuk spesifikasi teknis, jadwal dan anggaran.Kata kunci: jadwal yang direncanakan, nilai hasil, manajemen dan pengendalian proyek 
Analisis Kinerja Manajemen Konstruksi pada Proyek Pembangunan Jakarta 2 Annex Data Center Siswanto, Ibnu; Indriasari Indriasari; Sukadi Sukadi
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v2i5.6666

Abstract

The Jakarta 2 Annex Data Center construction project is one of the strategic initiatives in supporting the development of information and communication technology (ICT) infrastructure in Indonesia. This project involves a high level of complexity, both technically and non-technically, including limited workspace, strict data center quality standards, and a tight completion schedule. This study aims to analyze the performance of construction management in the Jakarta 2 Annex Data Center project, a large-scale digital infrastructure project that plays a vital role in supporting information technology services in Indonesia. The research method used is a quantitative approach, with data collected through questionnaires and interviews with project stakeholders. A total of 40 respondents, consisting of experts and project management team members, participated in the questionnaire. The analysis results indicate that the implementation of construction management functions planning, organizing, execution, and controlling has been carried out fairly well. However, several key challenges still affect performance, especially in terms of coordination and time control. This study provides strategic recommendations to improve the effectiveness of construction management through strengthening communication between teams, regular evaluations of project progress, and the implementation of more adaptive quality and time control systems.