Asep Nurdin
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDY KASUS TENTANG IMPLEMENTASI PROGRAM LEMBUR BERSEKA OLEH PEMERINTAH DESA SELAMANIK KECAMATAN CIPAKU KABUPATEN CIAMIS Nizar Faiz Alfarizi; Rindu Garvera; Asep Nurdin
JOURNAL SAINS STUDENT RESEARCH Vol. 3 No. 6 (2025): Jurnal Sains Student Research (JSSR) Desember
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jssr.v3i6.6132

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Implementasi Program Lembur Berseka Oleh Pemerintah Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis belum optimal. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Program Lembur Berseka Oleh Pemerintah Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Informan sebanyak 7 orang. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara) dan dokumentasi. Penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif melalui pengolahan data hasil wawancara dan observasi untuk ditarik kesimpulan sehingga dapat menjawab permasalahan dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: Implementasi Program Lembur Berseka oleh Pemerintah Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis belum berjalan secara optimal dilihat dari indikator Ukuran dan tujuan kebijakan yang belum sepenuhnya jelas dan terukur. Ketidakjelasan indikator keberhasilan program menyebabkan para pelaksana kesulitan dalam menentukan arah dan tolok ukur kinerja, sehingga pelaksanaan program tidak dapat dievaluasi secara objektif dan terstruktur. Keterbatasan sumber daya baik dari aspek materiil maupun sumber daya manusia, menjadi hambatan signifikan. Sarana dan prasarana yang tidak memadai serta kurangnya tenaga pelaksana yang kompeten menyebabkan program tidak berjalan secara maksimal. Dalam banyak kasus, pelaksana harus mengandalkan kemampuan seadanya, sehingga berbagai target kegiatan tidak tercapai secara optimal. Karakteristik agen pelaksana belum optimal karena kurangnya komunikasi yang efektif antar organisasi serta lemahnya koordinasi antar pelaksana menyebabkan terjadinya tumpang tindih tugas, ketidaksesuaian informasi, hingga rendahnya sinergi antar pihak yang terlibat. Padahal, implementasi program desa semestinya melibatkan kerja sama yang erat antara perangkat desa, lembaga masyarakat, dan kelompok sasaran program. Faktor lingkungan seperti kondisi ekonomi masyarakat yang masih lemah, dinamika sosial yang cepat berubah, serta minimnya dukungan politik dari berbagai pihak, juga menjadi hambatan dalam pelaksanaan Program Lembur Berseka. Ketika masyarakat mengalami tekanan ekonomi, partisipasi mereka dalam program desa cenderung menurun. Begitupula ketika tidak ada dukungan yang memadai dari aktor politik lokal, maka legitimasi dan keberlanjutan program menjadi kurang kuat.