This Author published in this journals
All Journal Farmaka
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Polimorfisme TLR-4 dan Pengaruh Ras pada Infeksi Helicobacter pylori Theresia Ratnadevi; Melisa Intan Barliana
Farmaka Vol 14, No 4 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.687 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i4.10567

Abstract

Helicobacter pylori merupakan salah satu bakteri yang berada pada lambung manusia. Setengah dari penduduk dunia diketahui telah terpapar bakteri tersebut. Infeksi bakteri pada mukosa lambung menyebabkan suatu respon inflamasi yang disebut sebagai gastritis. Gastritis kronik dapat menyebabkan penyakit-penyakit lambung lainnya yang lebih berbahaya. Penelitian menemukan salah satu faktor penyebab meningkatnya keparahan dari gastritis akibat bakteri H. pylori karena terjadinya polimorfisme yang terjadi pada gen Toll-like receptors-4 (TLR-4) manusia yang berperan dalam mengatur sistem imun bawaan dan imun spesifik. Dua polimorfisme TLR-4 yang telah diketahui adalah Asp299Gly dan Thr399Ile. Adanya polimorfisme pada TLR-4 menyebabkan perubahan respon imun dalam mengatasi keberadaan H. pylori di dalam lambung sehingga terjadi keadaan inflamasi kronis. Berdasarkan beberapa penelitian, kedua polimorfisme tersebut menunjukkan asosiasi yang berbeda terhadap respon inflamasi atau keluaran oleh infeksi bakteri H. pylori. Perbedaan asosiasi tersebut disebabkan adanya perbedaan ras pada populasi di seluruh dunia sehingga respon yang ditimbulkan berbeda-beda.
Review: Peran Pelatihan Personil dalam Menjaga Mutu Produk di Industri Farmasi Theresia Ratnadevi; Ida Musfiroh
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Suplemen Desember
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.284 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.15161

Abstract

Pelatihan adalah salah persyaratan kualifikasi untuk personil di industri farmasi dan merupakan bentuk penerapan dari sistem manajemen mutu. Pelatihan dilakukan untuk membentuk personil yang terkualifikasi dan memiliki pemahaman akan peran dan tanggung jawabnya. Pemahaman personil di indistri farmasi diharapkan dapat membantu mengidentifikasi masalah yang terjadi, mengkomunikasikannya, mencari pemecahan masalah, dan melakukannya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan program pelatihan yang memadai, sesuai, dan berkala terhadap personil. Selain untuk kualifikasi dari personil, karena pelatihan yang diberikan juga harus dapat menyampaikan nilai parameter-parameter kritis dalam suatu proses yang berdampak baik secara langsung ataupun tidak terhadap mutu dari produk. Melalui pelatihan, industi farmasi dapat memberikan jaminan produk yang bermutu dengan cara menyediakan personil yang terkualifikasi melalui sebuah pelatihan. Artikel ini ditulis dengan tujuan memberikan gambaran atas kegiatan pelatihan kepada personil untuk bidang tertentu di industri farmasi beserta aspek mutu yang harus diperhatikan dalam pelatihan tersebut untuk menjamin mutu produk.