This Author published in this journals
All Journal AUSTENIT
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH CUTTER SPEED, FEED RATE DAN DEPT OF CUT PAD PROSES CNC MILLING TERHADAP NILAI KEKASARAN BAJA AISI 1045 BERBASIS REGRESI LINEAR Yunus, Moch; Ginting, M; Karmin, Karmin
AUSTENIT Vol. 5 No. 1 (2013): AUSTENIT: April 2013
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.009 KB)

Abstract

Penelitian  ini  dilakukan  untuk  menentukan  pengaruh  besaran  cutter speed, feed rate dan dept of cut pada proses CNC Frais/Milling terhadap nilai kekasaran baja AISI 1045. Proses frais yang dilakukan menggunakan pendingin dromus dengan variasi cutter speed antara 200 rpm s.d 350 rpm, variasi feed rate antara 14 mm/menit s.d 59,5 mm/menit dan variasi dept of cut 0,5 s.d 1,5 mm. Hasil dari proses frais untuk setelah dilakukan pengukuran kekasaran dan data nilai kekasaran tersebut diproses dengan menggunakan program SPSS 20 dihasilkan suatu bentuk formula regresi ganda Y = 6,473 + 0,004 X1 – 0,028 X2 – 0,422 X3, yang menyatakan bahwa 85,4% besarnya cutter speed, feed rate dandept of cut berpengaruh terhadap nilai kekasaran dan 14,6% nilai kekasaran dipengaruhi oleh gesekan chip terhadap benda kerja, kondisi pisau frais/cutter dan kesalahan teknis lainnya. Nilai keksaran yang paling kecil (permukaan yang halus) didapat pada cutter speed 250 rpm, feed rate 42,5 mm/menit dan dept of cut 1,5 mm.
ANALISA KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PROSES PENGAMPELASAN TERHADAP LOGAM DENGAN PERBEDAAN KEKERASAN Karmin, Karmin; Ginting, M; Yunus, Moch
AUSTENIT Vol. 5 No. 2 (2013): AUSTENIT: Oktober 2013
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.736 KB)

Abstract

Proses  pengerjaan  dengan  mesin  yang  mempunyai  kemampuan  yang  sama untuk mencapai kekasaran/ kwalitas permukaan benda kerja, tetapi didalam kenyataan terkadang sulit dilakukan terhadap bentuk benda tertentu sehinga diperlukan harus memilih alternatip lain. Ampelas adalah salah satu perkakas yang  unik  yang  sampai  sekarang ini masih diproduksi dan dipasarkan yang artinya perkakas ini masih dipertahankan keberadaannya untuk kepentingan sebagai alat pemeroses material terutama yang sulit dikerjakan dengan mesin ataupun yang tidak mampu proses lain untuk mencapai kreteria kekasaran yang dibutuhkan. Secara teoritis kekasaran yang dihasilkan dengan penegerjaaan mesin atau alat, tidak saja tergantung dengan alat semata tetapi materialpun dapat mempengaruhi hal ini. Perkakas ini mempunyai banyak pilihan grit butiran abrasive yang disediakan yang tentunya akan menghasilkan keksaran yang berbeda. Pada penerapan grit ampelas yang sama terhadap bahan yang mempuyai kekerasan yang berbeda juga akan menghasilkan kekasaran permukaan yang berbeda pula. Sesuai dengan hasil pengujian dengan grit ampelas (60-1200) kekasaran yang mampu dicapai untuk pemerosesan material baja karbon adalah; (0,04-099 μm), kuningan (0,05-1,54 μm),Tembaga (0,08-1,69 μm), aluminium (0,14-1,93 μm)