This Author published in this journals
All Journal Farmaka
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MEDIA YANG DIGUNAKAN PADA KULTUR SEL Hasna Nur Syahidah; Yuni Elsa Hadisaputri
Farmaka Vol 14, No 3 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.547 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i3.10615

Abstract

Kultur sel adalah suatu proses menumbuhkan suatu sel atau jaringan pada keadaan yang terkontrol. Perkembangan dalam teknologi kultur sel berkembang pesat seiring berkembangnya dalam pembuatan media yang merupakan komponen penting dalam kultur sel. Sel-sel tersebut adalah sel line CCA HuCCT-1, sel HaCat, sel line Hep-2, sel HepG2/C3A, sel line epitel, sel karsinoma hepatoselular manusia, HepG2 , dan sel epitel alveolar manusia tipe II, dua model sel ER+/Her2+, BT474 dan MDA-MB361, sel line MH-S makrofag murin alveolar, sel MRC-5(fibroblast paru-paru), sel HCC ( sel adenokarsinoma paru-paru), makrofag , tiga sel line kanker pancreas (HPAF-II, HPAC, dan PL45),  makrofag murin, mikroglia primer, dan sel B92. Dengan media yang digunakan diantaranya adalah EMEM (Eagle’s Minimum Essential Medium), DMEM (Dulbecco’s Modified Eagle’s Medium), RPMI-1640 (Roswell Park Memorial Institute), DMEM/F12, dan Ham’s F12-K Medium. Dengan adanya penambahan antibiotik/antimikotik untuk mencegah kontaminasi, asam amino dan serum.
REVIEW: ASPEK KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM PRODUKSI SEDIAAN FARMASI Hasna Nur Syahidah; Ida Musfiroh
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.513 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.15187

Abstract

Keamanan dan keselamatan kerja merupakan aspek penting dalam suatu industri yang menjamin personilnya terbebas dari kecelakaan kerja dan menyebabkan berkurangnya produktivitas kerja. Menurut laporan pelaksanaan kesehatan kerja tahun 2013, bahwa jumlah kasus kecelakaan yang disebabkan oleh pekerjaan berjumlah 428.844 kasus. Di industri farmasi, bahaya potensial yang dapat terjadi adalah bahaya fisika, kimia, biologi, dan ergonomi. Bahaya fisika adalah bahaya yang berkaitan dengan cahaya, suhu, kebisingan, dan lain-lain. Bahaya kimia merupakan bahaya yang disebabkan oleh zat-zat kimia yang terpapar kepada personil. Bahaya biologi disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan pathogen lainnya. Sedangkan bahaya ergonomi adalah bahaya yang berkaitan dengan fisik dan psikologis pekerja. Cara untuk mengurangi kemungkinan bahaya yang terjadi adalah dengan penilaian resiko dan pengendalian bahaya berdasarkan jenis bahaya. Dengan cara ini diharapkan angka kejadian kecelakaan kerja di industri farmasi dapat menurun.