Juliandri Kurniawan Junaidi
STKIP PGRI Sumatera Barat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perkembangan Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2012-2020 Arianda Arianda; Kaksim Kaksim; Juliandri Kurniawan Junaidi
Galanggang Sejarah Vol 3 No 4 (2021): GALANGGANG SEJARAH: Publishing October 2021
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine the development of Nagari in Lembah Melintang Sub-district in 2012-2020, starting with the transition of the leadership of Wali Nagari from M. Thamrin (Elected Wali Nagari for the period 2005-2011) to Burhanuddin. Z (Wali Nagari elected for the period 2012-2018) until 2020 or under the leadership of Wali Nagari Padri lubis (temporary Wali Nagari to date). This research was conducted using historical research methods by going through several stages, namely: first heuristics is the collection of various sources in the form of archives, documents, interviews, literature sources related to research studies. The second is source criticism, namely testing the sources collected by researchers through internal and external criticism. The third interpretation is interpreting these sources and connecting them so that there is a link between the facts of the study and they are neatly arranged both in terms of space and time. Fourth Historiography is to present the results of the research in the form of a written work. The results of this study indicate the desire of the Nagari Government to create or prosper its people. This is evidenced by the construction of facilities or facilities that support quality human resources as well as development to create business opportunities for local communities in order to obtain a better economic life.
MUSEUM SITUS LUBANG TAMBANG BATUBARA MBAH SOERO SEBAGAI OBJEK WISATA SEJARAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008-2020 Diana Lastri; Juliandri Kurniawan Junaidi; Felia Siska
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2021): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v6i2.28000

Abstract

Museum Lubang Tambang Batubara Mbah Soero di design sedemikian rupa agar bisa menarik minat pengunjung seperti kegiatan, informasi dan ilmu pengetahuan. Untuk memenuhi kebutuhan pengunjung akan berbagai informasi dan ilmu pengetahuan diadakan berbagai macam kegiatan edukasi, seperti pameran tetap dan temporer, bimbingan dan pemanduan keliling museum, museum keliling, master class dan museum masuk sekolah dan sosialisasi dan perlombaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perkembangan Museum Situs Lubang Tambang Batubara Mbah Soero Sebagai Objek Parawisata Sejarah Kota Sawahlunto dan untuk mengetahui Sumbangan Museum Situs Lubang Tambang Batubara Mbah Soero Terhadap Perkembangan Pariwisata Kota Swahlunto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari heuristik seperti sumber primer dan sekunder atau lisan,  dan kritik sumber, interpretasi, dan historiografi seperti menyusun dan menulis cerita sejarah mengenai Perkembangan Museum Situs Lubang Tambang Batubara Mbah Soero Sebagai Objek Pariwisata Sejarah Kota Sawahlunto Tahun 2008-2020. Hasil penelitian ditemukan Museum situs Lubang Tambang Mbah Soero merupakan suatu nama produk wisata yang pada saat Bapak Amran Nur ingin membuat sebuah karakter yang menggambarkan seorang mandor yang bernama surono. Dasar penamaan Museum situs Lubang Tambang Mbah Soero terjadi karena lubang tambang tersebu berada dibawah Musholla (surau) dan peresmiannya pun terjadi pada 1 suro. Pada tahun 2015 dan 2016 penamaan ini dihubungkan dengan suro suntiko yaitu aliran kepercayaan dari glora sehingga dinamakan samin suro suntiko. Pemilik museum situs Lubang Tambang Mbah Soero adalah PT. Bukit Asam melalui pinjam pakai kawasan kepada pemerintah kota, sehingga pada saat ini museum situs Lubang Tambang Mbah Soero dikelola oleh pemerintah kota. Perkembangan Museum Situs Lubang Tambang Batubara Mbah Soero Sebagai Objek Wisata Sejarah Kota Sawahlunto pada tahun 2008-2020 adalah dari aspek pengunjung museum, sarana prasaran museum, dan pengelolaan museum. Sumbangan Museum Situs Lubang Tambang Batubara Mbah Soero terhadap Perkembangan wisata Kota Sawahlunto dapat berbentuk sosial, budaya, maupun ekonomi pada masyarakat.