This Author published in this journals
All Journal Sirok Bastra
Sarman Sarman
Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS STRUKUR AKTAN DAN FUNGSIONAL DONGENG BATU KARANG SERIBU Sarman Sarman
Sirok Bastra Vol 5, No 1 (2017): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.94 KB) | DOI: 10.37671/sb.v5i1.96

Abstract

Pulau Bangka memiliki kekayaan budaya yang masih dipertahankan oleh pemiliknya. Kekayaan tradisi lisan sebagai salah satu produk budaya setempat lambat laun akan mengalami kepunahan jika tidak lagi mendapatkan tempat di hati masyarakat sebagai pemilik kekayaan tersebut. Salah satu tradisi lisan yang perlu mendapatkan perhatian adalah cerita rakyat. Salah satu cerita yang terdapat di Kabupaten Bangka Barat adalah dongeng Batu Karang Seribu. Cerita ini dikaji berdasarkan teori struktural yang dikemukakan oleh A.J Greimas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, memahami, dan mendeskripsikan struktur aktan dan model fungsional dalam cerita tersebut. Metode penelitiain yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa alur dalam cerita Batu Karang Seribu sesuai dengan yang dinyatakan dalam teori Greimas (analisis fungsional). Semua tahap terpenuhi dengan cermat, artinya semua tokoh sepenuhnya berperan dalam analisis struktural. Dengan demikian, cerita Batu Karang Seribu memenuhi struktur aktan dan model fungsional A.J Greimas.
ANDEI-ANDEI RADINDO ASO DAN BAGINDO ASO: PENDEKATAN MORFOLOGIS VLADIMIR PROPP Sarman Sarman
Sirok Bastra Vol 3, No 2 (2015): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37671/sb.v3i2.64

Abstract

Saat ini, sebagai salah satu produk kebudayaan, sastra lisan kurang mendapat tempat di dalam masyarakat pemiliknya. Padahal, sastra lisan banyak memuat nilai-nilai kearifan lokal yang pada zamannya menjadi tuntunan dan pedoman hidup. Salah satu masyarakat di Pulau Bangka yang masih mengenal kearifan lokal adalah suku Jerieng yang berada di Kampung Kundi. Mereka memiliki berbagai kekayaan sastra lisan. Salah satunya adalah “Andei-Andei Radindo Aso dan Bagindo Aso”. Dalam tulisan ini, sastra lisan tersebut dikaji melalui pendekatan morfologis Vladimir Propp. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi dan peranan tokoh dalam “Andei-Andei Radindo Aso dan Bagindo Aso”. Metode yang digunakan adalah metode deskriftif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh dalam sastra lisan ini memiliki tiga belas fungsi dan peranannya masing-masing, yakni absentation, mediation, vilainy,  first function of the donor, guidance, strugle, return, unfounded claims dificult task, solution, dan transfiguration. Peranan tokohnya adalah the villain, the donor, the dispatcher, dan the false hero. “Andei-Andei Radindo Aso dan Bagindo Aso” menjadi cerita yang melegenda dan dianggap sebagai asal usul nenek moyang masyarakat Jerieng.
MITOS DALAM CERITA “BUKIT TAMBUN TULANG” Sarman Sarman
Sirok Bastra Vol 2, No 1 (2014): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.488 KB) | DOI: 10.37671/sb.v2i1.29

Abstract

Mitos, menurut pandangan Levi-Strauss, adalah dongeng yang dihasilkan oleh daya nalar manusia, yakni suatu naratif yang berkaitan dengan aspek-aspek kebudayaan tertentu. Kisah-kisah dalam mitos (dongeng) menggambarkan budaya komunitas pemiliknya, sarat dengan aspek khayalan, sindiran, dan bersifat edukatif. Dalam mitos, khayalan manusia memperoleh kebebasan mutlak untuk mengisahkan kejadian-kejadian di luar kenyataan. Tulisan ini membahas mitos buluh perindu dalam cerita rakyat Bangka dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Mitos Bukit Tambun Tulang memuat struktur geografis yang menunjukkan adanya pola perjalanan hidup tokoh dalam mempertahankan hidup; struktur tekno-ekonomi yang menunjukkan adanya sistem mata pencaharian orang Bangka, antara lain berburu dan berkebun; struktur sosiologis yang menunjukan adanya hubungan sosial antara sesama manusia; dan struktur kosmologis yang menunjukkan adanya keterkaitan antara dunia nyata dan dunia gaib.
REPRESENTASI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BELITUNG DALAM CERITA KERAMAT PINANG GADING Sarman Sarman
Sirok Bastra Vol 4, No 2 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.009 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i2.85

Abstract

Cerita rakyat sebagai salah satu bentuk karya sastra memiliki peranan penting bagi masyarakat penuturnya. Masyarakat Belitung menjadikan cerita rakyat sebagai alat pembelajaran karena di dalamnya memuat semua aspek kehidupan. Namun, saat ini sulit menemukan orang yang pandai menuturkan cerita rakyat. Padahal di dalamnya banyak memuat nilai-nilai kearifan lokal yang masih relevan dengan kondisi zaman saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Belitung dalam cerita Keramat Pinang Gading. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan teori struktur naratif dan fungsional, hasil kajian menunjukan bahwa dari struktur relasi gender tidak ada peran yang dominan antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan nilai kearifan lokal yang muncul dalam cerita ini adalah sikap jujur, bertanggung jawab, tolong-menolong, musyawarah, gotong- royong dan kerja sama.