This Author published in this journals
All Journal Sirok Bastra
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POLITIK TEROR GOTIK-POSTMODERN DAN REPRESENTASI DISABILITAS DALAM ULAR DI MANGKUK NABI Wahyu Heriyadi
Sirok Bastra Vol 6, No 1 (2018): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.029 KB) | DOI: 10.37671/sb.v6i1.11

Abstract

Sastra bergenre gotik ternyata mampu menyedot pembaca, seperti novel-novel karya Abdullah Harahap pada 1970—1980. Namun, muncul kontroversi berkepanjangan untuk menyebut karya sastra gotik sebagai sebuah genre yang patut dikaji dan diapresiasi para pengkritik sastra di Indonesia. Sebab, moralitas yang disajikan melalui karya sastra justru dapat dilakukan dengan hal-hal yang berbanding terbalik dengan kaidah moralitas yang mestinya berlaku. Oleh karena itu, kritik sastra gotik semakin mendapat ruang untuk membedah sebuah karya sastra, terlebih lagi dengan kehadiran alat analisis melalui pendekatan gotik-postmodern. Pendekatan gotik-postmodern dan disabilitas dipakai untuk membongkar segala aspek dalam kumpulan cerita Ular di Mangkuk Nabi karya Triyanto Triwikromo. Pada buku ini, jalinan cerita dengan susunan kerumitan, teror, erotika, metafiksi, mistik, ruang tafsir pembaca yang dibuyarkan. Cerita ini menawarkan sebuah pengalaman baru bagi pembacanya, politik teror gotik-postmodern. Berdasarkan penelitian, disimpulkan bahwa Triyanto Triwikromo membawa politik teror melalui genre gotik-postmodern kepada pembaca, di dalam kumpulan cerita Ular di Mangkuk Nabi.