Julina Julina
Chinese Literature Program, Faculty Of Cultural Sciences, Universitas Sumatera Utara

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS ASPEK NASIONALISME PADA FILM 1911 REVOLUTION (辛亥革命) (Nationalism in Film 1911 Revolution [辛亥革命]) Liana Devi Sibarani; Rudiansyah Rudiansyah; Julina Julina
Sirok Bastra Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.694 KB) | DOI: 10.37671/sb.v7i1.143

Abstract

Penelitian ini berjudul Analisis Aspek Nasionalisme pada Film 1911 Revolution (辛亥革命). Latar belakang penelitian ini beranjak dari ketertarikan terhadap karya sastra yang berlatar tentang perjuangan kaum revolusioner untuk mencapai kemerdekaan. Yang menjadi rumusan masalah penelitian ini yaitu apa saja aspek nasionalisme pada film Xinhai Geming. Tujuan penelitian ini adalah mencari, mengungkapkan dan mendeskripsikan rumusan masalah tersebut secara utuh dan terperinci. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiologi sastra menurut Wellek dan Warren. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah film Xinhai Geming yang disutradarai oleh Zhang Li dan Jackie Chan yang berdurasi 125 menit dan dirilis oleh Shanghai Film Group pada tanggal 23 September 2011. Hasil dari penelitian ini adalah aspek nasionalisme dan faktor yang mempengaruhi nasionalisme dalam film diwakili oleh beberapa potongan kutipan dan adegan. Nasionalisme yang dimiliki oleh masyarakat Tionghoa adalah pengabdian dan semangat juang untuk membangun rakyatnya demi tercapainya misi bangsa. This research is entitled Nationalism in Film 1911 Revolution (辛亥革命). The background of this study are an literary work set against the struggle of the revolutionaries to achieve independence. Two things that formulate the research problem are (1) what are the aspects of nationalism in the film Xinhai Geming. The purpose of this research is to find, express and describe the formulations of the problem in a complete and detailed manner. The research method used in this study is a qualitative descriptive method. The theory used in this study is the theory of literary sociology according to Wellek and Warren. The data sources used in this study were the Xinhai Geming film directed by Zhang Li and Jackie Chan which lasted 125 minutes and was released by the Shanghai Film Group on September 23, 2011. The results of this study were aspects of nationalism and factors that influenced nationalism in the film. represented by several quotations and scenes that show nationalism in the film. Nationalism possessed by the Chinese community as devotion and fighting spirit to build its people for the achievement of the nation’s mission.
Syntactic Analysis of Chinese Imperative Function in “The Captain” Movie Cintiawinata Jung; Julina; Rudiansyah
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.544 KB) | DOI: 10.22225/jr.7.2.2911.130-140

Abstract

This article analyzes the function of imperative sentences contained in the "The Captain" movie by applying Zhang's theory of imperative sentence function. The research method used is descriptive qualitative research methods. The data source in this research is the 2019 China movie“The Captain” (中国机长 Zhōngguó Jīzhǎng). The data are imperative words and sentences in the movie. The data collection technique used was the observation and note technique according to Mahsun, then used the data analysis technique of Miles and Huberman. Researchers found 281 imperative sentences in "The Captain" movie and analyzes the imperative function. The most widely used imperative function is the commanding function, which is 80 sentences. Meanwhile, the least function used was threatening function only 1 sentence. The commanding function is more dominant than other functions and found in the conversations between officers to passengers, flight attendants to passengers, communication between officers and others. The commanding function is also mostly found in the officer’s conversations, especially when they were facing an emergency situation. Meanwhile, the words used by the officers, flight attendants and the captain wereshowing respect and courtesy. So that the threathening function was less found in this movie. There are no requesting and begging functions because this movie tells about the incident of the Sichuan flight 8633, including the service of the aircraft officers and the confidence of the officers in facing the emergency situation at that time.
Analisis Komperatif Pelaksanaan Cheng Beng di Medan, Sumatera Utara dan Bengkalis, Riau Tiara Veronica; Rudiansyah Rudiansyah; Julina Julina
Wen Chuang:Journal of Foreign Language Studies, Linguistics, Education, Literatures, Cultures, and Sinology Vol 2, No 2 (2022): Vol 2, No 2 (August 2022) WENCHUANG
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/wenchuang.v2i2.38888

Abstract

Penelitian dengan judul Analisis Komperatif Pelaksanaan Cheng Beng di Medan, Sumatera Utara dan Bengkalis, Riau ditulis guna menjelaskan perbedaan tradisi masyarakat Tionghoa yang sama dari kota yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metedologi penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan  melakukan observasi dan wawancara. Dari data yang terkumpul, penulis mendapatkan data mengenai tradisi Cheng Beng.  Cheng Beng adalah tradisi upacara yang dilaksanakan dalam rangka menghormati leluhur yang telah meninggal dunia dengan mengunjungi makam leluhur. Upacara ini dilakukan untuk mengenang leluhur dan sebagai simbol penghormatan yang dilaksanakan dengan cara membersihkan makam, mendoakan leluhur dan memberikan persembahan berupa makanan, buah-buahan, kertas emas dan kertas perak yang dipercaya melambangkan uang akhirat, pakaian dan sepatu dalam bentuk kertas, hingga rumah dari kertas yang akan dibakar di tempat pembakaran. Namun, karena menyebarnya virus Covid-19 maka pelaksanaan tradisi ini sangat dibatasi dan membuat perbedaan dengan pelaksanaan di tahun-tahun yang lalu.Kata Kunci: Cheng Beng; Tradisi; Masyarakat Tionghoa; Medan-Riau.
Analisis Komperatif Pelaksanaan Cheng Beng di Medan, Sumatera Utara dan Bengkalis, Riau Tiara Veronica; Rudiansyah Rudiansyah; Julina Julina
Wen Chuang:Journal of Foreign Language Studies, Linguistics, Education, Literatures, Cultures, and Sinology Vol 3, No 1 (2023): Vol , No 1 (February 2023), WENCHUANG
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/wenchuang.v3i1.45395

Abstract

ABSTRAK Penelitian dengan judul Analisis Komperatif Pelaksanaan Cheng Beng di Medan, Sumatera Utara dan Bengkalis, Riau ditulis guna menjelaskan perbedaan tradisi masyarakat Tionghoa yang sama dari kota yang berbeda. Cheng Beng adalah tradisi upacara yang dilaksanakan dalam rangka menghormati leluhur yang telah meninggal dunia dengan mengunjungi makam leluhur. Upacara ini dilakukan untuk mengenang leluhur dan sebagai simbol penghormatan yang dilaksanakan dengan cara membersihkan makam, mendoakan leluhur dan memberikan persembahan berupa makanan, buah-buahan, kertas emas dan kertas perak yang dipercaya melambangkan uang akhirat, pakaian dan sepatu dalam bentuk kertas, hingga rumah dari kertas yang akan dibakar di tempat pembakaran. Namun, karena menyebarnya virus Covid- 19 maka pelaksanaan tradisi ini sangat dibatasi dan membuat perbedaan dengan pelaksanaan di tahun-tahun yang lalu. Kata Kunci: Cheng Beng; Tradisi; Masyarakat Tionghoa; Medan-Riau.