Angkak adalah produk fermentasi beras oleh kapang Monascus sp., yang mengandung berbagai metabolit sekunder. Salah satu metabolit, yaitu zat warna Monascus, terdiri dari 3 (tiga) kelompok utama, yaitu zat warna merah (rubropunktamin dan monaskorubramin), jingga (rubropunktatin dan monaskorubrin) serta kuning (monaskin dan ankaflavin). Zat warna ini memiliki aktivitas antiproliferasi, antitumor potensial, antidiabetes, antioksidatif stres, anti-inflamasi dan antiobesitas. Banyaknya aktivitas farmakologi zat warna Monascus, menyebabkan perlu dilakukan studi literatur mengenai proses fermentasi dan karakterisasi zat-zat warna tersebut dalam berbagai jurnal elektronik, baik jurnal nasional maupun internasional bereputasi. Hsil penelusuran pustaka menunjukkan bahwa zat warna Monascus dapat dihasilkan melalui fermentasi padat dalam medium PDA atau cornmeal serta medium cair, yang mengandung surfaktan atau MSG. pH medium di bawah 4,00 akan menyebabkan pembentukan zat warna terkonsentrasi dalam cairan intraseluler, sedangkan pH medium mendekati netral (5,5-6,5) menyebabkan pembentukan zat warna terkonsentrasi dalam cairan ekstratraseluler. Seluruh zat warna tersebut dikarakterisasi menggunakan metode HSCCC, HPLC-MS, spektroskopi NMR, flow cytometry, spektrofotometer UV/Vis serta Kromatografi Lapis Tipis/KLT. Kata kunci: Angkak, Zat warna Monascus, Fermentasi, Karakterisasi