Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

NASKAH MANTRA MISTIK: KODIKOLOGI, SUNTINGAN DAN ISI TEKS Dede Hidayatullah
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 12, No 2, (2016)
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.742 KB) | DOI: 10.26499/und.v12i2.562

Abstract

Abstrak: Selama ini, penelitian untuk naskah pengobatan belum pernah dilakukan di Kalimantan Selatan. Hal ini terjadi, karena fokus penelitian selama ini tepusat naskah keagamaan dan juga naskah sastra. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan kodikologi  dan isi yang terdapat dalam naskah pengobatan MM dengan kode E. 4508. Penelitian tentang naskah MMini adalah penelitian filologis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Secara kodikologi dapat diketahui bahwa Naskah ini ditulis menggunakan bahasa Banjar berbentuk prosa beraksara Arab Melayu yang ditulis oleh tiga orang. Naskah ini memuat tentang pengobatan, mantra kesaktian dan doa.Kata kunci: Naskah, kodikologi, dan filologi Abstract: During this time, in South Kalimantan, research on old traditional healing and medicine manuscript is rare. It is happened since the research mostly focuses on religious and literary manuscripts. This study aims to describe codicology and content reflected in MM healing and medicine manuscript with code E.  4508. This MM manuscript research is a philological research. The method of the research is descriptive. Codicologically, it could be found that this manuscript is written by three men in Banjar languange with Arabic Malay letters. This manuscript consists of medicine, mystical spell, and prayer supplication.Key words: Manuscript, Codicology, and philology
Tatamba (Pengobatan) dalam Naskah Banjar Dede Hidayatullah
Kelasa Vol 13, No 2 (2018): Kelasa
Publisher : Kantor Bahasa Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/kelasa.v13i2.67

Abstract

The study on Mantra and tatamba (medication) in their form as oral literature are commonly found, on the other hand the study on mantra and tatamba (medication) in the manuscript are hardly found, except for the wafak conducted by Daud. This study will discuss tatamba (medication) in five Banjar manuscripts, namely Mystical Mantra (MM), Medication Mantra (MP), BB 001 manuscript, A. Riadiy, (AR), and Martabat  Tujuh (Seven Dignity) (MT) manuscripts. The objective of this study is to describe the tatamba (medication) found in the 5 (five) manuscripts. The research on five manuscripts of tatamba is a philology research. Data were collected from the five manuscripts, then classified and analyzed. The result of classification is compared with previous research on mantra specifically.  The result proves  there are (tatamba)  medications for disease in the five manuscripts, they are in  the form of spell, mantra or isim. This spell can be taken from Alquran, it can also be in the form of symbolic or magical words that are considered to have magical power to heal, and it can also be a combination of the two, tatamba with wafak, and tatamba (medication) by using recited plants. AbstrakMantra dan tatamba dalam bentuknya sebagai sastra lisan sudah sering dilakukan penelitian dan kajian, tetapi mantra dan tatamba dalam naskah hampir belum pernah terjamah, kecuali terhadap wafak yang dilakukan oleh Daud. Penelitian ini akan membahas tentang tatamba dalam lima naskah Banjar, yaitu naskah Mantra Mistik (MM), naskah Mantra Pengobatan (MP), naskah BB 001, naskah A. Riadiy, (AR), dan naskah Martabat Tujuh (MT).Tujuan penelitian ini adalah menguraikan tatamba yang terdapat dalam 5 (lima) naskah tersebut. Penelitian tatamba dalam 5 (lima) naskah tersebut penelitian filologis. Data dikumpulkan dari lima naskah tersebut, kemudian dilakukan klasifikasi dan analisis.Setelah itu, hasil klasifikasi tersebut dikomparasikan dengan penelitian-penelitian tentang mantra khususnya, tatamba yang sudah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima naskah ditemukan tatamba untuk  penyakit yang merupakan bacaan, mantra atau isim. Bacaan ini bisa diambil dari ayat Alquran, bisa juga dari rapalan kata-kata yang menjadi simbol dan dianggap mempunyai daya magis untuk mengobati, dan bisa juga gabungan keduanya, tatamba dengan wafak, dan tatamba dengan menggunakan tumbuhan yang sudah dibacakan.
MANTRA PENGOBATAN DALAM NASKAH BANJAR (HEALING MANTRA IN BANJARESE MANUSCRIPT) Dede Hidayatullah
Naditira Widya Vol 13 No 1 (2019): NADITIRA WIDYA
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1077.827 KB) | DOI: 10.24832/nw.v13i1.322

Abstract

Sedikitnya studi naskah pengobatan ini karena keberadaan naskah pengobatan sulit ditemukan. Naskah pengobatan adalah naskah rahasia yang disembunyikan dari orang lain karena bacaannya bersifat magis, dan tidak semua orang dapat membacanya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian lain yang membahas tentang mantra pengobatan yang bersumber dari naskah lama. Selain itu, penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan manuskrip lama yang memuat informasi tentang kehidupan dan budaya masa lampau, melestarikan tradisi lisan mantra dan pengobatan tradisional Banjar yang mulai punah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menerapkan kodikologi dan menganalisis isi teks mantra pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah mantra pengobatan ditulis dengan bahasa Banjar berbentuk prosa dan beraksara Arab Melayu. Naskah ini memuat keterangan tentang kumpulan obat-obatan herbal, termasuk bacaan, mantra, wafak, isim, dan azimat. Lebih lanjut, bacaan dalam naskah ini diklasifikasikan dalam empat bentuk, yaitu doa, ayat Alquran, selawat, dan syahadat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Banjar sejak zaman dulu sudah menggunakan berbagai media dalam melakukan pengobatan. The lack of study on healing manuscripts is due to the difficulties in finding such texts. A healing manuscript is a secret text that is kept hidden from others because it contains magic script, and not everyone is able to read it. This research is proposed as basis for other studies on healing mantra originating from old manuscripts. Further, this research is conducted as an effort to preserve old manuscripts that contain information concerning life and culture of the past, preserve the oral traditions of mantra, and traditional Banjarese healings that are becoming extinct. The research method used was descriptive by applying codicology and analyzing the contents of healing mantra. Results of this research indicate that the texts of healing mantra was written as proses in Banjarese using Arabic-Malay letters. The text contains information of a collection of herbal concoctions, including scripts, incantations, wafak, isim, and amulets. Furthermore, the literatures in this manuscript are classified into four structures, i.e. prayer, verses of the Koran, selawat, and shahada. Results of this study indicate that the Banjar community has used various media to conduct healing treatment since ancient times.
ISYBA DALAM ALQURAN Muhammad Syamsudin Noor; Dede Hidayatullah
Darussalam Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Darussalam Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58791/drs.v22i1.55

Abstract

AbstrakIsyba adalah memperjelas dan memperkuat harakat tuturan, dan memperlama dalam membunyikannya, sehingga memunculkan huruf mad, yaitu alif pada fatah, ya pada kasrah dan wau pada damah. Isyba adalah cara bertutur yang tersebar pada banyak kabilah di Arab. Ia ditemukan dalam tuturan orang Arab baik pada nama, kata kerja maupun huruf. Ia ada pada bangunan kata (morfem) juga pada akhir kata. Ia tidak hanya ada pada untaian syair Arab, juga terdapat pada ungkapan kalimat biasa (prosa/nasr). Isyba ini juga terdapat di dalam Alquran. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kata-kata yang mengandung isyba di dalam Alquran berdasarkan pada beberapa cara membaca (qiraat) menurut para Imam qiraat. Metode yang digunakan adala metodedeskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah alquran. Data berupa kata-kata dalam alquran dikumpulkan, diklasfikasi dan dianalisis sesuai dengan teori isba. Dalam Alquran, isyba ditemukan pada 15 kata bentuk kata kerja (fil), 13 kata bentuk nomina (ism) dengan membuat isyba pada pronominal persona singular maskulin (domir gaib mufrad muzakkar) dan dan huruf mim plural (mim al-jam) dalam banyak ayat itu menjadi masing-masing satu kategori saja), dan dua kata bentuk harf. Kemudian isyba-isyba tersebut dapat pula diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Yaitu, 13 kata kategori isyba karena alasan kebahasaan (dengan membuat isyba pada pronominal persona singular maskulin (domir gaib mufrad muzakkar) dan huruf mim plural mim al-jam dalam banyak ayat itu menjadi masing-masing satu kategori saja), dan tiga kata kategori isyba karena alasan kelurusan makna, dan 14 kata kategori isyba yang tanpa ada alasan.Kata kunci: isyba, mad, Al-Quran
MANTRA PENGOBATAN DALAM NASKAH BANJAR Dede Hidayatullah
Naditira Widya Vol. 13 No. 1 (2019): Naditira Widya Volume 13 Nomor 1 April Tahun 2019
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sedikitnya studi naskah pengobatan ini karena keberadaan naskah pengobatan sulit ditemukan. Naskah pengobatanadalah naskah rahasia yang disembunyikan dari orang lain karena bacaannya bersifat magis, dan tidak semua orang dapatmembacanya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian lain yang membahas tentang mantra pengobatan yang bersumber dari naskah lama. Selain itu, penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan manuskrip lama yang memuat informasi tentang kehidupan dan budaya masa lampau, melestarikan tradisi lisan mantra dan pengobatantradisional Banjar yang mulai punah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menerapkan kodikologidan menganalisis isi teks mantra pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah mantra pengobatan ditulisdengan bahasa Banjar berbentuk prosa dan beraksara Arab Melayu. Naskah ini memuat keterangan tentang kumpulanobat-obatan herbal, termasuk bacaan, mantra, wafak, isim, dan azimat. Lebih lanjut, bacaan dalam naskah ini diklasifikasikan dalam empat bentuk, yaitu doa, ayat Alquran, selawat, dan syahadat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Banjar sejak zaman dulu sudah menggunakan berbagai media dalam melakukan pengobatan. The lack of study on healing manuscripts is due to the difficulties in finding such texts. A healing manuscript is a secret text that is kept hidden from others because it contains magic script, and not everyone is able to read it. This research is proposed as basis for other studies on healing mantra originating from old manuscripts. Further, this research isconducted as an effort to preserve old manuscripts that contain information concerning life and culture of the past, preserve the oral traditions of mantra, and traditional Banjarese healings that are becoming extinct. The research method used was descriptive by applying codicology and analyzing the contents of healing mantra. Results of this research indicate that thetexts of healing mantra was written as proses in Banjarese using Arabic-Malay letters. The text contains information of a collection of herbal concoctions, including scripts, incantations, wafak, isim, and amulets. Furthermore, the literatures in thismanuscript are classified into four structures, i.e. prayer, verses of the Koran, selawat, and shahada. Results of this study indicate that the Banjar community has used various media to conduct healing treatment since ancient times.