Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERANGKAT DESA DI DESA JEKAWAL, KECAMATAN TANGEN, KABUPATEN SRAGEN, JAWA TENGAH Giyanto, Tri
JI@P Vol 9, No 2 (2020): JI@P
Publisher : Master of Public Administration, Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the villages in the Sragen Regency region that conducts village apparatusselection (perdes) is Jekawal Village, which is included in the Tangen District area.The implementation of village apparatus selection (perdes) in Jekawal Village wentsmoothly, the selection stage was carried out twice, namely mutation selectionbetween village apparatuses with below standard selection results, so that selectionwas continued from the general public. The selection of village officials (perdes) inJekawal Village went smoothly according to Sragen Regent Regulation Number 10 of2018 concerning Guidelines for Implementing Regional Regulation Number 8 of2017.Implementation of Sragen Regent Regulation Number 10 of 2018 concerningGuidelines for Implementation of Regional Regulation Number 8 of 2017 concerningJekawal Village Apparatus, Tangen District, Sragen Regency has been going well.The implementation of the policy uses the model of Merilee S. Grindle, namely: 1.Contents of the Policy: 1) Objective: a reference for filling out the Village Apparatus.2) Change: The process is running optimally. 3) Interests: The interests of the wholecommunity. 4) Benefits: Process is more optimal. 5) Implementer .: Village ApparatusSelection Team. 2. Policy context 1) Power: Strength: (1) Human resources. (2)Facilities and infrastructure. (3) Communication. (4) Technology. Weaknesses:limited operating budget. 2) Strategy: Implement all policies according toregulations. 3. Policy Results: 1) Accuracy of target groups: All members of thevillage community. 2) Conformity of implementation: In accordance with applicablerules. Factors for the successful implementation of the Edward III model are: 4.Resources: 1) Human Resources (HR): sufficient. 2) Funds: Village income andexpenditure budget. 3) Technology: Enough. 4) Facilities / infrastructure: Sufficient.5. Communication: Dissemination to the RT level. 6. Disposition (implementingattitude): Good attitude, enthusiasm and professionalism. 7. SOP bureaucraticstructure: SOP of Jekawal Village Apparatus.
Pengembangan Tong Sampah Penghasil Pupuk Organik untuk Mengelola Limbah Sampah Dapur di Desa Gawanan, Colomadu, Karanganyar Sukmaningrum, Agy Hafidzah; Aprilia, Alysa Putri; Nugroho, Anggito Judhanto Suryo; Wibowo, Kristina Utari Morhanisa; Saputra, Rio Apriano; Assalsabila, Salma Rohima; Saraswati, Tiara Sarah; Hernina, Tifani Maya; Giyanto, Tri; Lestari, Yunita Nur; Sulaksono, Djoko
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 6 (2024): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13754570

Abstract

Pertumbuhan suatu daerah ditandai dengan banyaknya jumlah serta aktivitas yang dilakukan oleh penduduk sehingga akan meningkatkan permasalahan sosial, seperti masalah pada sampah. Salah satu dari jenis sampah yang dihasilkan adalah sampah dapur. Limbah sampah dapur atau yang sering disebut dengan sampah organik ini diantaranya ada sisa makanan, sisa potongan sayur, dan kulit buah. Metode yang digunakan yakni metode deskriptif analitis. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa 70% sampah yang dihasilkan rumah tangga berupa sampah organik dan Indonesia  menjadi    salah    satu    negara yang memiliki  persentase penghasil sampah  organik  tertinggi, yakni 50% dari total sampah. Oleh karena itu dibuatlah tong sampah organik yang menghasilkan pupuk organik cair (POC) sebagai salah satu solusi efektif dan inovatif  dari pengelolaan limbah sampah dapur.
Pengembangan Tong Sampah Penghasil Pupuk Organik untuk Mengelola Limbah Sampah Dapur di Desa Gawanan, Colomadu, Karanganyar Sukmaningrum, Agy Hafidzah; Aprilia, Alysa Putri; Nugroho, Anggito Judhanto Suryo; Wibowo, Kristina Utari Morhanisa; Saputra, Rio Apriano; Assalsabila, Salma Rohima; Saraswati, Tiara Sarah; Hernina, Tifani Maya; Giyanto, Tri; Lestari, Yunita Nur; Sulaksono, Djoko
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 6 (2024): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13754570

Abstract

Pertumbuhan suatu daerah ditandai dengan banyaknya jumlah serta aktivitas yang dilakukan oleh penduduk sehingga akan meningkatkan permasalahan sosial, seperti masalah pada sampah. Salah satu dari jenis sampah yang dihasilkan adalah sampah dapur. Limbah sampah dapur atau yang sering disebut dengan sampah organik ini diantaranya ada sisa makanan, sisa potongan sayur, dan kulit buah. Metode yang digunakan yakni metode deskriptif analitis. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa 70% sampah yang dihasilkan rumah tangga berupa sampah organik dan Indonesia  menjadi    salah    satu    negara yang memiliki  persentase penghasil sampah  organik  tertinggi, yakni 50% dari total sampah. Oleh karena itu dibuatlah tong sampah organik yang menghasilkan pupuk organik cair (POC) sebagai salah satu solusi efektif dan inovatif  dari pengelolaan limbah sampah dapur.