Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MODEL DINAMIKA SISTEM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SPESIFIK WILAYAH DALAM PENANGANAN PASCA PANEN NANAS (Studi Kasus di Kabupaten Subang) - Model System Dynamics Of Development Specific Technology Region In Post-harvest Handling Pineapple (Case Study In Subang District) Agus Triyono; Nurpilihan Bafdal Bafdal; Tomy Perdana; Akmadi Abbas
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7647.769 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v5i2.16657

Abstract

AbstrakIndikator keberhasilan di usaha kecil dan menenggah (UKM) adalah peningkatan nilai tambah dan pendapatan. Kemampuan UKM pengolahan nanas pada produksi dodol yang mempunyai nilai tambah rendah. Diperlukan kajian dengan metoda permodelan sistem dinamik untuk mengkaji permasalahan yang terjadi pada pengembangan teknologi spesifik wilayah. Hasil kajian menemukan faktor pengungkit (leverage) dalam peningkatan adopsi teknologi spesifik wilayah di UKM dalam memproduksi produk olahan nanas baru, seperti; (1) Peningkatan penguasaan (adopsi) teknologi yang sesuai, termasuk sarana produksi, melalui kebijakan dalam alokasi dana riset, dan hasil simulasi skenario yaitu peningkatan alokasi dana riset pengembangan teknologi, maka pendapatan pengusaha UKM naik hampir 100 %, (2) Peningkatan akses permodalan, dan hasil simulasi skenario yaitu peningkatan anggaran peminjaman untuk pengembangan UKM, maka pendapatan pengusaha UKM meningkat naik 14 %, (3) Peningkatan kemampuan SDM termasuk kesiapan pengelola UKM, dan hasil simulasi skenaro, yaitu peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan, maka pendapatan pengelola UKM meningkat naik 13.35 %, Kata kunci : Adopsi Teknologi, Komoditi Nanas, Sistem Dinamik, UKM Pengolahan nanas,AbstractIndicators of success in small businesses and medium (SMEs) is the increase in value-added and revenue. Pineapple processing ability levels SMEs still dodol products that have low added value. Necessary to study the dynamic system modeling method to study the problems that occurred in specific technology region development. Results of the study found the factors lever (leverage) in the increased adoption of specific technologies region of SMEs in the new pineapple producing products, such as; (1) Increased adoption of appropriate technology, including the equipment of production, through policies in the allocation of research funding, and the results of the simulation scenario is an increase in the allocation of research funding technological development, the revenue of SMEs rose by nearly 100%, (2) Improved access to capital , and the simulation scenario results are an increase in the budget allocation for the development of SMEs, the SME entrepreneurs increased revenue rose 14%, (3) Increasing the capability of Human Resources including the readiness of SME intrepreuneurs, and simulation scenario results, which improve human resource capacity through training, the intrepreneurs of SMEs increased revenue up 13 %.Keywords:  Technology Adoptiony,  CVomodity  Pineapple, SMEs Pineapple Processing, Dynamic Systems
KEUNGGULAN SERTA PENGEMBANGAN CABE MERAH DAN TOMAT DI KABUPATEN SUKABUMI - Superiority with Development of Chili and Tomato In The District of Sukabumi Reny Sukmawani; Maman Haeruman Karmana; Lies Sulistyowati; Tomy Perdana
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5795.862 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v5i2.16663

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan cabe  merah dan tomat di Kabupaten Sukabumi agar dapat menetapkan arah pengembangannya. Penelitian ini menggunakan metode survey, dengan fokus penelitian mengaplikasikan metode description scoring dalam menentukan kriteria unggul cabe merah dan tomat. Berdasarkan hasil analisis description scoring tersebut kemudian diusulkan arah pengembangannya. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa cabe merah memiliki kriteria lebih unggul dibandingkan dengan tomat. Walaupun berdasarkan nilainya cabe merah lebih unggul, namun berdasarkan kategori keduanya termasuk pada komoditas sedang berdasarkan kriteria unggul. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak kelemahan pada kedua komoditas ini yang harus ditingkatkan sehingga keduanya dapat dikatakan benar-benar memiliki keunggulan yang tinggi.  Berdasarkan kelemahan pada kriteria unggul, pengembangan cabe merah dan tomat di Kabupaten Sukabumi hendaknya diarahkan kepada peningkatan pada kriteria-kriteria keunggulan yang masih kurang. Upaya peningkatan dapat dilakukan diantaranya dengan penguatan kelompok tani dan peningkatan peran pemerintah.Kata Kunci:, unggul, pengembangan, cabai merah, tomatAbstractThe objective of this study was to find out the superiority of chili and tomato in order to determine its development. Survey method was conducted by applying description scoring in determining superior criteria of chili and tomato.  Its development would be suggested based on the result of description scoring analysis. The result of this study indicated that based on the score chili has more superior criteria than tomato. However based on category both of them were included in medium commodity of superior criteria. Thus, it indicated both of the commodities have weaknesses that should be improved to gain high superiority. Based on the weaknesses on superior criteria, the development of chili and tomato in the District of Sukabumi should be directed to the improvement of superiority criteria which were still lacking.  The efforts of improvement could be conducted by reinforcing group of farmers and increasing role of government. Keywords: superior, development, chili, tomato
Development of Horticultural Supply Chain with Value Co-Creation to Improve Farmers' Competitiveness and Incomes Muhammad Azka; Arfina Samangi; Muhammad Naufal; Tomy Perdana
INSIST Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.96 KB) | DOI: 10.23960/ins.v4i1.205

Abstract

Vegetables are one of the horticultural commodities that have high economic value and opportunity in the market. However, vegetables supply chain in Indonesia is often identified with the traditional supply chain of long marketing chains, difficult market access for farmers, low competitiveness, farmers’ low income, and injustice to supply chain actors, especially between farmers and wholesalers. In creating a structured supply chain, value co-creation intervention applied to synergize farmers and wholesalers in Ciwidey Sub-district to understand each other’s problems then seek solutions to solve them. This research has been conducted in Ciwidey Sub-district, West Java. This research aims to measure the competitiveness and farmers income of each wholesaler’s group before and after value co-creation intervention. The result shows that variables competitiveness and income of Sari Hejo Farmer Group and Hidayah Alam Farmer Group have significant positive changed, while one of three indicator variable of competitiveness has not significantly changed.
MEMAHAMI MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN AGROINDUSTRI MENGGUNAKAN ALAT BERPIKIR SISTEM Khairinnisa Aghnani; Tomy Perdana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 6, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.033 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v6i1.1950

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi beberapa jenis jamur-jamuran, perusahaan ini adalah salah satu perusahaan pertanian terbesar di negara A yang merupakan negara dengan empat musim. Penelitian ini difokuskan pada manajemen persediaan paket jamur potong. Setiap tahunnya perusahaan mendapati kendala yang sama dimana perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan (under stock) saat lonjakan permintaan terjadi ketika suhu mulai turun, dan mengalami over stock pada saat penurunan permintaan terjadi ketika suhu mulai naik. Hal ini terjadi akibat adanya budaya menu makanan yang musiman milik masyarakat negara A, dan jamur dianggap sebagai makanan musim dingin. Selain itu, negara A memiliki masalah penurunan tingkat pertumbuhan penduduk. Hal ini berimbas kepada masalah ketenagakerjaan semua industri di negara A. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan diantara manajemen persediaan, ketenagakerjaan, dan permintaan konsumen pada PT. XYZ menggunakan alat berpikir sistem melalui penggambaran diagram simpal kausal, dan pola archetypes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya masalah over stock dan under stock paket jamur potong dipengaruhi oleh banyaknya tenaga kerja asing, dan adanya fluktuasi permintaan yang cukup tinggi.
MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK INTERNAL HORTIKULTURA SAWI (Studi Kasus: Buruan SAE “Mang Oded”, Kota Bandung, Jawa Barat) Legenda Samuel Pardede; Tomy Perdana; Dhany Esperanza; Endah Djuwendah
Jurnal Agristan Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v6i1.8118

Abstract

Sawi merupakan tanaman berdaun hijau dan tergolong tanaman musiman yang kerap membawa nilai ekonomis dan turut menunjang pemenuhan kebutuhan pangan lokal. “Buruan SAE” merupakan program pertanian kota terintegrasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Bandung untuk mencapai kemandirian pangan, rantai pasok, dan ketahanan pangan lokal. Buruan SAE “Mang Oded” menjadi salah satu dari ragam kelompok pertanian perkotaan lainnya di Kota Bandung yang menjalankan aktivitas rantai pasok sawi yang turut dibina oleh Dinas DKPP Kota Bandung. Ragam risiko yang kerap ada dalam aliran rantai pasok kelompok tersebut turut membawa ragam persoalan di setiap pelaksanaan rantai pasok internal. Penanganan ragam risiko di setiap pelaksanaan yang ada dapat turut menciptakan efisiensi dan efektifitas di setiap alirannya. Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi pelaksanaan manajemen rantai pasok internal sawi, dan menelusur kejadian agen risiko yang ada, serta   menetapkan aksi mitigasi yang relevan dalam meminimalisir ragam risiko yang ada. Penelitian ini mengusung desain kualitatif dengan pendekatan deskriptif berbentuk studi kasus. Penelitian ini mengadopsi analisis data dengan House of Risk (HOR) method.  Hasil penelitian menunjukkan: (i) terdapat 23 kejadian risiko dan 23 agen risiko dalam rantai pasok internal sawi di kelompok tersebut; (ii) terdapat 14 prioritas agen risiko yang harus dikendalikan, (iii) aksi mitigasi yang patut dilakukan ialah meningkatkan intensitas penyuluhan dan pendampingan, serta disusul 13 aksi mitigasi lainnya.