Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POTENSI DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KOMODITAS AREN SEBAGAI PRODUK PANGAN DAN NONPANGAN / Potential and Technology Processing of Palm Sugar Commodity As Food and Non-Food Products Rindengan Barlina; Suzanne Liwu; Engelbert Manaroinsong
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 39, No 1 (2020): Juni, 2020
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v39n1.2020.p35-47

Abstract

The area of palm sugar plantations in Indonesia is estimated at 61,924 ha, which is spread over 26 provinces. The area of palm sugar plants increased by an average of 2.0% per year with a production growth rate of 1.9% per year. Generally, the main product expected is the neera (which is tapped from spadix). In its development, other parts of the sugar palm plant began to be glimpsed, because it has an impact on increasing the added value of commodities. This paper aims to express the potential of palm sugar as a source of raw materials for processing various products, especially food products. Like just a coconut plant, the sugar palm plant can also be dubbed the tree of life because all parts can be utilized. Neera as the main product, whose production can reach 8-22 liters/tree/day is the raw material for processing sugar. Besides that it can be processed into palm wine and soft drinks. Palm stems (pith parts) can be processed into starch and production can reach 60-70 kg / tree. Sugar palm starch can substitute flour in the processing of biscuits, MP-ASI, noodles and as raw material for edible films. Whereas the fruit can be processed into the kolang kaling and can be further processed into various products. Food product processing technology from palm sugar is available, so it is expected to increase the variety of food products, while improving consumer health and farmers’ incomes.Keywords: Sugar palm, potential, processing, product AbstrakLuas areal tanaman aren di Indonesia diperkirakan 61.924 ha yang tersebar pada 26 propinsi. Areal tanaman aren bertambah rata-rata 2,0% dengan laju pertumbuhan produksi 1,9% per tahun. Produk utama yang diharapkan dari aren adalah nira yang disadap dari mayang. Dalam perkembangannya, bagian-bagian lain dari tanaman aren mulai dilirik, karena juga memiliki nilai tambah. Naskah ini mengemukakan potensi tanaman aren sebagai sumber bahan baku berbagai produk, terutama pangan. Seperti halnya kelapa, tanaman aren juga dapat dijuluki sebagai tanaman serbaguna karena semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan. Nira sebagai produk utama aren memiliki produktivitas antara 8-22 liter/pohon/hari dan merupakan bahan baku gula cetak, gula cair, dan gula semut. Selain itu, nira aren dapat diolah menjadi palm wine dan minuman ringan. Batang aren (bagian empulur) dapat diolah menjadi pati dengan produktivitas 60-70 kg/pohon. Pati aren dapat mensubstitusi tepung terigu dalam pembuatan biskuit, makanan pelengkap air susu ibu, mie, dan bahan baku edible film. Buah aren umumnya diolah menjadi kolang kaling dan dapat diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk. Teknologi pengolahan produk pangan dari aren telah tersedia, yang diharapkan dapat menambah keragaman produk pangan, sekaligus meningkatkan kesehatan konsumen dan pendapatan petani.Kata kunci: Aren, potensi, pengolahan, produk
Identifikasi Cendawan Mikoriza arbuskular (CMA) pada Beberapa Tekstur ENGELBERT MANAROINSONG; A. A. LOLONG
Buletin Palma Vol 16, No 2 (2015): Desember, 2015
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bp.v16n2.2015.203-210

Abstract

ABSTRAK Tanaman kelapa sawit ditanam hampir pada semua jenis tanah seperti gambut, liat berlempung dan lempung berpasir dengan proporsi kandungan tiap tekstur tanah berbeda-beda dilapangan. Cendawan mikoriza arbuskular (CMA) merupakan mikroorganisme tanah yang berperan sebagai mikroba perombak, membantu tanaman dalam penyerapan unsur hara dari tanah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis dan populasi spora mikoriza pada beberapa tekstur tanah dipertanaman kelapa sawit. Penelitian dilakukan pada 3 (tiga) lokasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sampit, Kalimantan Tengah, yaitu di lahan PT. Sapta Karya Damai (SKD), PT. Agro Bukit dan areal pertanaman kelapa dan kelapa sawit milik petani di Samuda besar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2015. Pengambilan contoh tanah dilakukan secara Purposive Sampling. Analisis contoh tanah dilakukan di  Laboratorium Pengujian Balittro - Bogor. Parameter yang diamati, yaitu pH, kelembaban tanah, jenis dan jumlah populasi spora mikoriza. Hasil penelitian menunjukan bahwa mikoriza yang ditemukan adalah dari jenis Glomus dengan populasi bervariasi menurut jenis tanah, yaitu berkisar antara 175,3 - 283 buah per 100 mg tanah. Populasi tertinggi, yaitu 283 spora per 100 mg tanah  ditemukan pada jenis tanah gambut di perkebunan kelapa sawit PT. Agro Bukit yang belum berproduksi (umur <5 tahun). Populasi terendah, yaitu 175,3 spora per 100 mg tanah ditemukan pada tektur tanah liat berlempung di lokasi perkebunan kelapa sawit PT. Agro Bukit yang telah berproduksi normal (umur >10 tahun).Kata kunci : Cendawan, mikoriza, tekstur, tanah, kelapa sawit. Identification of The Fungie Micorhyza Asbuscular on Saveral Soil Textures at Oilpalm Plantation, Central Kalimantan ABSTRACT Oil palm trees planted in virtually all types of soil such as peat, clay and sandy clay with argillaceous proportion of the content of each soil texture is different in the field. Arbuscular mycorrhizal fungie (FAM) is a soil microorganisms that act as microbial crusher, helps plants to absorb nutrients from the soil. This study aims to identify the types and populations of mycorrhizal spores in soil texture on oilpalm plantation. The study was conducted at three (3) locations oil palm plantations in the district of Sampit, Central Kalimantan, namely in te area of PT. Sapta Karya Damai (SKD), PT. Agro Bukit and coconut plantations and oil palm farmers in Samuda Besar. The experiment was conducted in March and June 2015. Soil sampling is purposive sampling. Analysis of soil samples carried out in the Laboratory Testing Balittro - Bogor. The parameters observed were pH, soil moisture, type and number of mycorrhizal spores population. The results showed that mycorrhizae are found are of the type Glomus with a population varies according to the type of soil ranged between 175.3 to 283 pieces per 100 mg of soil. The highest population, namely 283 spores per 100 mg of soil found in the peat soil types in PT. Agro Bukit oil palm plantations wihich is not yet in production (<5 years). Lowest population is 175.3 per 100 mg of spores found in soil texture argillaceous clay in PT. Agro Bukit oil palm plantations who have production (>10 years).Keywords : Fungi, michorrizal,textur, soil, oil palm.