Cicih Ratnasari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KADAR TIMBAL PADA PERONA BIBIR YANG BEREDAR DI LOKING (SIMPUR) BANDAR LAMPUNG DENGAN METODE SSA Gusti Ayu Rai Saputri; Nofita Nofita; Cicih Ratnasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v6i1.5483

Abstract

Timbal pada kosmetik dapat diakibatkan sebagai kontaminan dari bahan bakuyang digunakan atau penggunaan pigmen yang mengandung timbal, selain itu timbal biasanya ditambahkan untuk sediaan warna.Temuan kosmetik berbahaya di dominasi oleh kandungan pewarna merah K3, merah K10, rhodamin, dan timbal yang banyak digunakan pada produk perona bibir, cemaran logam berat arsen, dan merkuri.Senyawa timbal organik umumnya masuk ke dalam tubuh melalui jalur pernafasan, dan atau penetrasi melalui kulit.Penyerapan lewat kulit ini dapat disebabkan karena senyawa ini dapat larut dalam minyak dan lemak.Pada umumnya timbal yang terdapat dalam sediaan sangat kecil maka untuk itu dipilih metode analisis yang mempunyai kepekaan sangat tinggi yaitu SSA.Karena SSA merupakan instrument yang dapat digunakan untuk analisis kuantitatif unsur-unsur logam dalam jumlah sekelumit (race) dan sangat sekelumit (ultra trace).Berdasarkan hasil analisis kadar logam timbal pada perona bibir kadar rata-rata yang diperoleh dari lima sampel yaitu : sampel A 1,66 mg/g, sampel B 0,15 mg/g, sampel C 1,39 mg/g, sampel D -0,11 mg/g, dan sampel E -0,38 mg/g. Sehingga apat disimpulkan bahwa kadar tersebut tidak melebihi kadar batas kadar yang telah ditetapkan oleh BPOM. Sedangkan pada analisa penandaan kemasan maka sampel tidak memenuhi persyaratan teknis kosmetika oleh BPOMKata Kunci : Perona Bibir; Timbal; SSA
ANALISIS KADAR TIMBAL PADA PERONA BIBIR YANG BEREDAR DI LOKING (SIMPUR) BANDAR LAMPUNG DENGAN METODE SSA Gusti Ayu Rai Saputri; Nofita Nofita; Cicih Ratnasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v6i1.5483

Abstract

Timbal pada kosmetik dapat diakibatkan sebagai kontaminan dari bahan bakuyang digunakan atau penggunaan pigmen yang mengandung timbal, selain itu timbal biasanya ditambahkan untuk sediaan warna.Temuan kosmetik berbahaya di dominasi oleh kandungan pewarna merah K3, merah K10, rhodamin, dan timbal yang banyak digunakan pada produk perona bibir, cemaran logam berat arsen, dan merkuri.Senyawa timbal organik umumnya masuk ke dalam tubuh melalui jalur pernafasan, dan atau penetrasi melalui kulit.Penyerapan lewat kulit ini dapat disebabkan karena senyawa ini dapat larut dalam minyak dan lemak.Pada umumnya timbal yang terdapat dalam sediaan sangat kecil maka untuk itu dipilih metode analisis yang mempunyai kepekaan sangat tinggi yaitu SSA.Karena SSA merupakan instrument yang dapat digunakan untuk analisis kuantitatif unsur-unsur logam dalam jumlah sekelumit (race) dan sangat sekelumit (ultra trace).Berdasarkan hasil analisis kadar logam timbal pada perona bibir kadar rata-rata yang diperoleh dari lima sampel yaitu : sampel A 1,66 mg/g, sampel B 0,15 mg/g, sampel C 1,39 mg/g, sampel D -0,11 mg/g, dan sampel E -0,38 mg/g. Sehingga apat disimpulkan bahwa kadar tersebut tidak melebihi kadar batas kadar yang telah ditetapkan oleh BPOM. Sedangkan pada analisa penandaan kemasan maka sampel tidak memenuhi persyaratan teknis kosmetika oleh BPOMKata Kunci : Perona Bibir; Timbal; SSA