Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efisiensi Penggunaan Kemasan Kardus Distribusi Mangga Arumanis Qanytah .; Indrie ambarsari
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30, No 1 (2011): Maret 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v30n1.2011.p8-15

Abstract

Mangga merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Jenis mangga yang paling banyak diekspor adalah gedong gincu dan arumanis. Proses distribusi merupakan tahap yang paling krusial dalam ekspor mangga karena mangga tergolong buah yang mudah rusak. Pendistribusian mangga umumnya menggunakan kemasan untuk memudahkan penyimpanan dan pengangkutan, selain untuk mengurangi kerusakan buah. Oleh karena itu, kemasan yang digunakan harus dapat meminimalkan kerusakan, mempertahankan mutu buah, dan efisien dari segi biaya. Kemasan yang banyak digunakan produsen/pengekspor mangga arumanis terbuat dari kardus bergelombang. Tulisan ini mengulas hasil-hasil penelitian tentang efisiensi penggunaan kemasan kardus untuk distribusi mangga arumanis. Evaluasi dilakukan berdasarkan jenis dan ukuran kemasan kardus yang banyak digunakan produsen/pengekspor mangga arumanis di beberapa sentra produksi. Ulasan mengenai efisiensi penggunaan kemasan kardus juga dikaitkan dengan efisiensi penggunaan palet sebagai alat bantu dalam distribusi mangga arumanis, terutama untuk tujuan ekspor. Efisiensi muatan palet untuk berbagai ukuran kemasan mangga arumanis berkisar antara 60-100%. Ukuran kemasan dengan efisiensi muatan palet tertinggi adalah 450 mm x 220 mm x 180 mm, yang digunakan produsen/pengekspor mangga di Cirebon. Usulan standar operasional prosedur (SOP) dan rekomendasi kemasan mangga arumanis untuk ekspor adalah karton bergelombang muka ganda dan dinding ganda, dengan tipe wadah celah teratur (regular slotted container/RSC), atau full-telescopic, self-locking dengan ukuran kemasan 450 mm x 220 mm x 180 mm. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, sebelum dikemas tiap buah dibungkus dengan net foam dan dasar kemasan diberi alas kertas. Kemasan diberi ventilasi untuk aerasi udara, lubang pegangan untuk memudahkan penanganan, dan label produk sebagai identitas.
Efisiensi Penggunaan Kemasan Kardus Distribusi Mangga Arumanis Qanytah .; Indrie ambarsari
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30, No 1 (2011): Maret 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.837 KB) | DOI: 10.21082/jp3.v30n1.2011.p8-15

Abstract

Mangga merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Jenis mangga yang paling banyak diekspor adalah gedong gincu dan arumanis. Proses distribusi merupakan tahap yang paling krusial dalam ekspor mangga karena mangga tergolong buah yang mudah rusak. Pendistribusian mangga umumnya menggunakan kemasan untuk memudahkan penyimpanan dan pengangkutan, selain untuk mengurangi kerusakan buah. Oleh karena itu, kemasan yang digunakan harus dapat meminimalkan kerusakan, mempertahankan mutu buah, dan efisien dari segi biaya. Kemasan yang banyak digunakan produsen/pengekspor mangga arumanis terbuat dari kardus bergelombang. Tulisan ini mengulas hasil-hasil penelitian tentang efisiensi penggunaan kemasan kardus untuk distribusi mangga arumanis. Evaluasi dilakukan berdasarkan jenis dan ukuran kemasan kardus yang banyak digunakan produsen/pengekspor mangga arumanis di beberapa sentra produksi. Ulasan mengenai efisiensi penggunaan kemasan kardus juga dikaitkan dengan efisiensi penggunaan palet sebagai alat bantu dalam distribusi mangga arumanis, terutama untuk tujuan ekspor. Efisiensi muatan palet untuk berbagai ukuran kemasan mangga arumanis berkisar antara 60-100%. Ukuran kemasan dengan efisiensi muatan palet tertinggi adalah 450 mm x 220 mm x 180 mm, yang digunakan produsen/pengekspor mangga di Cirebon. Usulan standar operasional prosedur (SOP) dan rekomendasi kemasan mangga arumanis untuk ekspor adalah karton bergelombang muka ganda dan dinding ganda, dengan tipe wadah celah teratur (regular slotted container/RSC), atau full-telescopic, self-locking dengan ukuran kemasan 450 mm x 220 mm x 180 mm. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, sebelum dikemas tiap buah dibungkus dengan net foam dan dasar kemasan diberi alas kertas. Kemasan diberi ventilasi untuk aerasi udara, lubang pegangan untuk memudahkan penanganan, dan label produk sebagai identitas.
PERUBAHAN KUALITAS SUSU PASTEURISASI DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN Indrie Ambarsari; Qanytah .; Tri Sudaryono
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 32, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v32n1.2013.p10-19

Abstract

Susu pasteurisasi merupakan salah satu produk olahan susu cair yang banyak dikonsumsi masyarakat. Susu pasteurisasi bersifat mudah rusak sehingga umur simpannya pendek. Teknologi pengemasan memegang peranan penting dalam memperpanjang masa simpan produk. Berbagai jenis kemasan digunakan untuk mengemas susu, seperti botol gelas,  kotak karton, dan kemasan dari plastik. Setiap bahan kemasan memiliki keunggulan dan kelemahan. Kemasan yang baik dapat menghambat perubahan kualitas susu pasteurisasi selama penyimpanan, baik dari segi mikrobiologi, kimia, maupun sensoris. Paparan cahaya pada kemasan akan memicu terjadinya oksidasi lipida, kehilangan riboflavin, dan  kerusakan flavor pada susu pasteurisasi. Oleh karena itu, penggunaan kemasan yang dapat menangkal cahaya dapat menghambat kerusakan susu pasteurisasi selama penyimpanan. Namun, kemasan bukan  satu-satunya faktor yang menentukan kualitas susu pasteurisasi. Kualitas dan komposisi bahan baku serta migrasi senyawa yang terdapat pada kemasan ke dalam susu yang dikemas juga menentukan kualitas susu pasteurisasi.