MOCHAMMAD SHOLEH
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Correlation Between Phonska Fertilizer on Rice Field and Cl Content of Tobacco in Jombang, East Java MOCHAMMAD SHOLEH; DJAJADI DJAJADI
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 21, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/littri.v21n4.2015.153-160

Abstract

ABSTRACTHigh Cl content of tobacco might have negative effect on quality. The study tried to find out correlation between added Phonska fertilizer to rice planted before tobacco on tobacco Cl content. The objective was to determine the effect of added Phonska (10.8% Cl) to rice planted before tobacco on tobacco Cl content and quality. The study was carried out in the area of tobacco in five districts of Jombang, East Java Province from May to November 2012. Collecting data was done using survey method to the tobacco farmers and soil and tobacco samples were collecting from 100 points which were distributed in five districts based on land use map. The results showed that the most tobacco farmers (67%) added Phonska to the rice planted before tobacco. Addition of Phonska each year had caused accumulation of Cl in soil with high level >2% (90%). Based on analysis of variance it was known that tobacco Cl content was strongly influenced by Phonska addition to rice planted before tobacco plants (PPP) and soil Cl content, but not influenced by Phonska as starter to tobacco plants (PPT). The corelation was expressed by equation: leaf Cl = 0.4266 x exponential ((0.367 PPP*) - (0.314 PPT) + (0.388 soil Cl*))*.Keywords: Nicotiana tabacum L., quality, Phonska fertilizers, Cl HUBUNGAN ANTARA PUPUK PHONSKA PADA PADI DAN KADAR Cl TEMBAKAU DI JOMBANG, JAWA TIMURABSTRAKTingginya kadar Cl dalam daun tembakau adalah salah satu penyebab rendahnya mutu tembakau. Cl tembakau bisa berasal dari pemupukan seperti Phonska (10,8% Cl) atau dari tanah. Penelitian observasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk Phonska (10,8% Cl) pada padi terhadap mutu dan kadar Cl tembakau yang ditanam setelah padi. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada areal penghasil tembakau di lima kecamatan Kabupaten Jombang mulai bulan Mei sampai Nopember 2012. Survei pendahuluan untuk penentuan 100 satuan titik lokasi dilakukan secara proporsional yaitu berdasarkan prosentase terhadap luas areal tanaman tembakau dan mewakili bekas lahan padi yang tidak dipupuk dan yang dipupuk Phonska dari lima kecamatan berdasarkan peta penggunaan lahan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei, yaitu wawancara petani tembakau tentang penggunaan pupuk phonska pada padi dan tembakau, pengambilan sampel tanah dan daun tembakau. Penilaian mutu/harga tembakau oleh grader pabrik rokok. Sampel tanah dan daun tembakau dianalisis kadar Cl di Laboratorium Mutu Hasil Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat. Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif yaitu klasifikasi berdasarkan persentase kejadian. Untuk  mengetahui hubungan atau pengaruh antar variabel dilakukan analisis regresi menggunakan program SPSS. Dari hasil survei diketahui bahwasebagian besar petani (67%) menggunakan pupuk Phonska untuk tanaman padi sebelum tembakau dan akumulasi Cl tanah tergolong tinggi >2% (90%). Dari hasil analisis sidik ragam diketahui bahwa kadar Cl daun tembakau sangat dipengaruhi oleh pemupukan Phonska pada padi sebelum tanaman tembakau (PPP) dan kadar Cl tanah, tetapi tidak dipengaruhi oleh pemupukan Phonska pada Tembakau (PPT) sebagai starter. Hubungan pemupukan Phonska,  Cl tanah, dan Cl daun tembakau tersebut diekspresikan dengan model persamaan : Cl daun = 0,4266 x exponensial ((0,367 PPP*) – (0,314 PPT) + (0,388 Cl tanah*))*.Kata kunci : Nicotiana tabacum L., mutu, pupuk Phonska, Cl
Pengaruh Pemupukan N dan K Terhadap Produksi dan Mutu Dua Varietas Baru Tembakau Madura Mochammad Sholeh; Fatkhur Rochman; Djajadi Djajadi
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol 8, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bultas.v8n1.2016.10-20

Abstract

Dua varietas baru tembakau madura yang memiliki daun 3–5 lembar lebih banyak dibanding varietas praktik Prancak-95, Prancak N-1, dan Prancak N-2, telah diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh aplikasi beberapa dosis N dan K terhadap produksi dan mutu dua varietas baru tembakau madura.  Penelitian dilaksanakan di Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan mulai bulan Januari hingga Desember 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah petak terbagi dan diulang 3 kali. Perlakuan petak utama adalah 2 varietas tembakau madura: Prancak S1 Agribun dan Prancak T1 Agribun. Sebagai anak petak adalah 9 kombinasi jenis dan dosis pupuk N dan K: 1) 40 kg N + 25 kg K2O, 2) 50 kg N + 25 kg K2O, 3) 60 kg N + 25 kg K2O, 4) 40 kg N + 50 kg K2O, 5) 50 kg N + 50 kg K2O, 6) 60 kg N + 50 kg K2O, 7) 40 kg N + 75 kg K2O, 8) 50 kg N + 75 kg K2O, dan 9) 60 kg N + 75 kg K2O/ha. Pupuk SP-36 sebanyak 36 kg P2O5/ha dan pupuk kandang 5 ton/ha diberikan 3 hari sebelum tanam sebagai pupuk dasar. Pupuk N bersumber dari pupuk ZA dan K dari ZK masing-masing 1/3 dosis diberikan pada 10 hari setelah tanam (HST), sedangkan sisa pupuk ZA dan ZK masing-masing 2/3 dosis diaplikasikan pada 21 HST. Pengamatan meliputi pertumbuhan, hasil dan mutu tembakau, rendemen, indeks mutu dan indeks tanaman, serta analisa kadar nikotin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh faktor dua varietas tembakau madura Prancak S1 Agribun dan Prancak T1 Agribun yang diuji relatif sama terhadap pertumbuhan, hasil, dan mutu. Hasil uji kontras menunjukkan bahwa peningkatan dosis pupuk N tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan, hasil, dan mutu. Namun peningkatan dosis pupuk K berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan, hasil, dan mutu pada dosis pemupukan N tertentu. Kombinasi pupuk N dan K yang diuji berbeda nyata terhadap parameter panjang dan lebar daun, hasil rajangan kering, rendemen, dan indeks tanaman. Berdasarkan nilai indeks tanaman dan keuntungan tertinggi, bahwa rekomendasi pemupukan untuk varietas tembakau madura Prancak S1 Agribun dan Prancak T1 Agribun adalah 50 kg N + 36 kg P2O5 + 75 kg K2O + 5 ton pupuk kandang/ha.Two varieties of madura tobacco which bears3–5 leaves, more than Prancak-95, Prancak N-1, and Prancak N-2 varieties, had been acquired. This study was aimed to obtain an optimal dose of N and K corresponding to those varieties.  Research was conducted at BajangVillage, PakongDistrict, Pamekasan on January to December 2013. The treatments were arranged in split plots design with varieties were as the main plots and N and K dose rates were a ssubplotwith 3 replicates. The varieties were: PrancakS1 Agribun andPrancakT1 Agribun. The subplots were 9 combinations of type and dose of N and K fertilizers: 1) 40 kg N + 25 kg K2O, 2) 50 kg N + 25 kg K2O, 3) 60 kg N + 25 kg K2O, 4) 40 kg N + 50 kg K2O, 5) 50 kg N + 50 kg K2O, 6) 60 kg N + 50 kg K2O, 7) 40 kg N + 75 kg K2O, 8) 50 kg N + 75 kg K2O, and 9) 60 kg N + 75 kg K2O/ha.Thirty six kg P2O5/ha and 5 tons manure/ha were addedat3 days before transplanting as a basic fertilizers. N was sourced from ZA and K of ZK, one third dose of N and K were added at 10 days after planting (DAP) and the rest of N and K dose were applied at 21 DAP. Observations included growth, yield, and quality of tobacco, rendement, grade and crop indexes, and nicotine analysis. In wet conditions of climate anomalies at the beginning of the dry season of 2013, the results showed that there were no difference between Prancak S1 Agribun and Prancak T1 Agribun varieties of madura tobacco in term of growth, yield, and quality. Contrast test results showed that increasing rates of N fertilizer had no effect on growth, yield and quality. However, increasing dose rates of K affected growth, yield and quality at a given rate of N. Combination of N and K affected length and width leaves, yield, and crop index. Based on crop index and benefit, that the fertilizer recommendation for varieties of madura tobacco Prancak S1 Agribun and Prancak T1 Agribun was 50 kg N + 36 kg P2O5 + 75 kg K2O + 5 tons manure/ha. 
Correlation Between Phonska Fertilizer on Rice Field and Cl Content of Tobacco in Jombang, East Java MOCHAMMAD SHOLEH; DJAJADI DJAJADI
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 21, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/littri.v21n4.2015.153-160

Abstract

ABSTRACTHigh Cl content of tobacco might have negative effect on quality. The study tried to find out correlation between added Phonska fertilizer to rice planted before tobacco on tobacco Cl content. The objective was to determine the effect of added Phonska (10.8% Cl) to rice planted before tobacco on tobacco Cl content and quality. The study was carried out in the area of tobacco in five districts of Jombang, East Java Province from May to November 2012. Collecting data was done using survey method to the tobacco farmers and soil and tobacco samples were collecting from 100 points which were distributed in five districts based on land use map. The results showed that the most tobacco farmers (67%) added Phonska to the rice planted before tobacco. Addition of Phonska each year had caused accumulation of Cl in soil with high level >2% (90%). Based on analysis of variance it was known that tobacco Cl content was strongly influenced by Phonska addition to rice planted before tobacco plants (PPP) and soil Cl content, but not influenced by Phonska as starter to tobacco plants (PPT). The corelation was expressed by equation: leaf Cl = 0.4266 x exponential ((0.367 PPP*) - (0.314 PPT) + (0.388 soil Cl*))*.Keywords: Nicotiana tabacum L., quality, Phonska fertilizers, Cl HUBUNGAN ANTARA PUPUK PHONSKA PADA PADI DAN KADAR Cl TEMBAKAU DI JOMBANG, JAWA TIMURABSTRAKTingginya kadar Cl dalam daun tembakau adalah salah satu penyebab rendahnya mutu tembakau. Cl tembakau bisa berasal dari pemupukan seperti Phonska (10,8% Cl) atau dari tanah. Penelitian observasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk Phonska (10,8% Cl) pada padi terhadap mutu dan kadar Cl tembakau yang ditanam setelah padi. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada areal penghasil tembakau di lima kecamatan Kabupaten Jombang mulai bulan Mei sampai Nopember 2012. Survei pendahuluan untuk penentuan 100 satuan titik lokasi dilakukan secara proporsional yaitu berdasarkan prosentase terhadap luas areal tanaman tembakau dan mewakili bekas lahan padi yang tidak dipupuk dan yang dipupuk Phonska dari lima kecamatan berdasarkan peta penggunaan lahan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei, yaitu wawancara petani tembakau tentang penggunaan pupuk phonska pada padi dan tembakau, pengambilan sampel tanah dan daun tembakau. Penilaian mutu/harga tembakau oleh grader pabrik rokok. Sampel tanah dan daun tembakau dianalisis kadar Cl di Laboratorium Mutu Hasil Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat. Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif yaitu klasifikasi berdasarkan persentase kejadian. Untuk  mengetahui hubungan atau pengaruh antar variabel dilakukan analisis regresi menggunakan program SPSS. Dari hasil survei diketahui bahwasebagian besar petani (67%) menggunakan pupuk Phonska untuk tanaman padi sebelum tembakau dan akumulasi Cl tanah tergolong tinggi >2% (90%). Dari hasil analisis sidik ragam diketahui bahwa kadar Cl daun tembakau sangat dipengaruhi oleh pemupukan Phonska pada padi sebelum tanaman tembakau (PPP) dan kadar Cl tanah, tetapi tidak dipengaruhi oleh pemupukan Phonska pada Tembakau (PPT) sebagai starter. Hubungan pemupukan Phonska,  Cl tanah, dan Cl daun tembakau tersebut diekspresikan dengan model persamaan : Cl daun = 0,4266 x exponensial ((0,367 PPP*) – (0,314 PPT) + (0,388 Cl tanah*))*.Kata kunci : Nicotiana tabacum L., mutu, pupuk Phonska, Cl
Pengaruh Pemupukan N dan K Terhadap Produksi dan Mutu Dua Varietas Baru Tembakau Madura Mochammad Sholeh; Fatkhur Rochman; Djajadi Djajadi
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol 8, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.023 KB) | DOI: 10.21082/bultas.v8n1.2016.10-20

Abstract

Dua varietas baru tembakau madura yang memiliki daun 3–5 lembar lebih banyak dibanding varietas praktik Prancak-95, Prancak N-1, dan Prancak N-2, telah diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh aplikasi beberapa dosis N dan K terhadap produksi dan mutu dua varietas baru tembakau madura.  Penelitian dilaksanakan di Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan mulai bulan Januari hingga Desember 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah petak terbagi dan diulang 3 kali. Perlakuan petak utama adalah 2 varietas tembakau madura: Prancak S1 Agribun dan Prancak T1 Agribun. Sebagai anak petak adalah 9 kombinasi jenis dan dosis pupuk N dan K: 1) 40 kg N + 25 kg K2O, 2) 50 kg N + 25 kg K2O, 3) 60 kg N + 25 kg K2O, 4) 40 kg N + 50 kg K2O, 5) 50 kg N + 50 kg K2O, 6) 60 kg N + 50 kg K2O, 7) 40 kg N + 75 kg K2O, 8) 50 kg N + 75 kg K2O, dan 9) 60 kg N + 75 kg K2O/ha. Pupuk SP-36 sebanyak 36 kg P2O5/ha dan pupuk kandang 5 ton/ha diberikan 3 hari sebelum tanam sebagai pupuk dasar. Pupuk N bersumber dari pupuk ZA dan K dari ZK masing-masing 1/3 dosis diberikan pada 10 hari setelah tanam (HST), sedangkan sisa pupuk ZA dan ZK masing-masing 2/3 dosis diaplikasikan pada 21 HST. Pengamatan meliputi pertumbuhan, hasil dan mutu tembakau, rendemen, indeks mutu dan indeks tanaman, serta analisa kadar nikotin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh faktor dua varietas tembakau madura Prancak S1 Agribun dan Prancak T1 Agribun yang diuji relatif sama terhadap pertumbuhan, hasil, dan mutu. Hasil uji kontras menunjukkan bahwa peningkatan dosis pupuk N tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan, hasil, dan mutu. Namun peningkatan dosis pupuk K berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan, hasil, dan mutu pada dosis pemupukan N tertentu. Kombinasi pupuk N dan K yang diuji berbeda nyata terhadap parameter panjang dan lebar daun, hasil rajangan kering, rendemen, dan indeks tanaman. Berdasarkan nilai indeks tanaman dan keuntungan tertinggi, bahwa rekomendasi pemupukan untuk varietas tembakau madura Prancak S1 Agribun dan Prancak T1 Agribun adalah 50 kg N + 36 kg P2O5 + 75 kg K2O + 5 ton pupuk kandang/ha.Two varieties of madura tobacco which bears3–5 leaves, more than Prancak-95, Prancak N-1, and Prancak N-2 varieties, had been acquired. This study was aimed to obtain an optimal dose of N and K corresponding to those varieties.  Research was conducted at BajangVillage, PakongDistrict, Pamekasan on January to December 2013. The treatments were arranged in split plots design with varieties were as the main plots and N and K dose rates were a ssubplotwith 3 replicates. The varieties were: PrancakS1 Agribun andPrancakT1 Agribun. The subplots were 9 combinations of type and dose of N and K fertilizers: 1) 40 kg N + 25 kg K2O, 2) 50 kg N + 25 kg K2O, 3) 60 kg N + 25 kg K2O, 4) 40 kg N + 50 kg K2O, 5) 50 kg N + 50 kg K2O, 6) 60 kg N + 50 kg K2O, 7) 40 kg N + 75 kg K2O, 8) 50 kg N + 75 kg K2O, and 9) 60 kg N + 75 kg K2O/ha.Thirty six kg P2O5/ha and 5 tons manure/ha were addedat3 days before transplanting as a basic fertilizers. N was sourced from ZA and K of ZK, one third dose of N and K were added at 10 days after planting (DAP) and the rest of N and K dose were applied at 21 DAP. Observations included growth, yield, and quality of tobacco, rendement, grade and crop indexes, and nicotine analysis. In wet conditions of climate anomalies at the beginning of the dry season of 2013, the results showed that there were no difference between Prancak S1 Agribun and Prancak T1 Agribun varieties of madura tobacco in term of growth, yield, and quality. Contrast test results showed that increasing rates of N fertilizer had no effect on growth, yield and quality. However, increasing dose rates of K affected growth, yield and quality at a given rate of N. Combination of N and K affected length and width leaves, yield, and crop index. Based on crop index and benefit, that the fertilizer recommendation for varieties of madura tobacco Prancak S1 Agribun and Prancak T1 Agribun was 50 kg N + 36 kg P2O5 + 75 kg K2O + 5 tons manure/ha.