Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Di Pekanbaru Provinsi Riau Dwi Anindya Harimurti
JURNAL RECHTENS Vol. 10 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/rechtens.v10i2.1124

Abstract

Kebijakan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan merupakan kebijakan yang diformalkan oleh pemerintah dalam mencegah dan mengendalikan Covid-19. Peraturan Gubernur Riau Nomor 55 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Disiplin, dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 merupakan peraturan yang disahkan oleh Gubernur Riau. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerapan kebijakan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan Covid 19 di Pekanbaru. Jenis penelitian ini merupakan penelitian  hukum  normative.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi telah dilaksanakan tetapi masih belum terlaksana dengan baik terutama pada konsistensi dalam pelaksanaan aturan tersebut; kemudian sumber daya yang ada juga diimplementasikan dengan baik; dalam hal disposisi telah dilaksanakan dengan sangat baik terutama dalam kognisi, arahan dan respon dari pelaksana, serta intensitas respon atau respon implementasi; namun struktur birokrasi belum terlaksana dengan baik karena tidak terdapat alur kepegawaian secara tertulis atau adanya fragmentasi tanggung jawab secara tertulis antara ketiganya instansi penegak hukum protokol kesehatan. Begitu juga dengan masyarakat yang masih banyak melakukan pelanggaran dikarenakan sanksi yang dianggap lemah sehingga tidak menimbulkan efek jera apabila terjadi pelanggaran.  Kata Kunci: Penegakan Hukum, Protokol Kesehatan, Covid 19  Abstract Disciplinary policies and law enforcement of health protocols are policies formalized by the government in preventing and controlling Covid-19. Riau Governor Regulation Number 55 of 2020 concerning the Implementation of Discipline, and Law Enforcement of Health Protocols as Efforts to Prevent and Control Covid-19 is a regulation passed by the Governor of Riau. The purpose of this study is to describe and analyze the implementation of disciplinary policies and law enforcement of health protocols as an effort to prevent and overcome Covid 19 in Pekanbaru. This type of research is normative legal research. The results of this study indicate that: Communication has been implemented but still not implemented properly, especially on the consistency in the implementation of these rules; then the existing resources are also implemented properly; in the case that the disposition has been implemented very well, especially in cognition, direction and response from the implementer, as well as the intensity of the response or implementation response; but the bureaucratic structure has not been implemented properly because there is no written staffing flow or there is a written fragmentation of responsibilities between the three health protocol law enforcement agencies. Likewise with people who still commit many violations due to sanctions that are considered weak so that they do not cause a deterrent effect in the event of a violation.  Keywords: Law Enforcement, Health Protocol, Covid 19
Perbandingan Pembagian Harta Bersama Menurut Hukum Positif Dan Hukum Islam Anindya Harimurti, Dwi
Jurnal Gagasan Hukum Vol. 3 No. 02 (2021): JURNAL GAGASAN HUKUM
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pasca Sarjana Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.419 KB) | DOI: 10.31849/jgh.v3i02.8908

Abstract

Harta gono gini atau yang dikenal dengan harta bersama adalah harta benda dalam perkawinan yang dihasilkan oleh pasangan suami istri secara bersama-sama selama masa perkawinan masih berlangsung sebelum terjadinya perceraian. Berdasarkan hukum positif yang berlaku diIndonesia, harta gono gini itu di atur dalam Undang-undang no 1 tahun 1974 tentang perkawinan, dan dalam hukum Islam diatur dalam Kompilasi Hukum Islam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perbandingan pembagian harta bersama dalam menurut hukum positif dan hukum islam. Peneltian ini menggunakan metode kualitatif yaitu berdasarkan hukum positif dan hukum islam. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu menurut KHI berdasarkan pada Pasal 97 harta bersama setelah perceraian dibagi rata, masing-masing ½ bagian antara suami dan isteri sama. Sedangkan menurut KUHPerdata pembagian dapat dilakukan atas bukti-bukti yang diajukan oleh penggugat dan tergugat. Dasar pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara pembagian harta bersama menurut KHI ada dua yaitu dasar musyawarah dan keadilan. Gono Gini assets, also known as joint assets, are marital property produced by a husband and wife jointly during the marriage period before the divorce. Based on the positive law that applies in Indonesia, the assets of gono gini are regulated in Law No. 1 of 1974 concerning marriage, and in Islamic law it is regulated in the Compilation of Islamic Law. The purpose of this study is to find out how to compare the distribution of joint property according to positive law and Islamic law. This research uses a qualitative method that is based on positive law and Islamic law. The conclusion in this study is that according to the KHI based on Article 97 the joint property after divorce is divided equally, each of the share between husband and wife is the same. Meanwhile, according to the Civil Code, the distribution can be made on the evidence submitted by the plaintiff and the defendant.
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Media Audiovisual di Panti Asuhan Fajar Harapan Kota Pekanbaru Suriadiman, Noprieka; Harimurti, Dwi Anindya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 10 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i10.1783

Abstract

Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan menulis cerpen anak-anak di Panti Asuhan Fajar Harapan melalui media audiovisual. Berdasarkan hasil observasi awal, ditemukan bahwa kemampuan menulis cerpen anak-anak tergolong rendah, khususnya dalam struktur cerita, penggambaran karakter, diksi, dan kreativitas. Metode yang digunakan meliputi tahapan observasi kebutuhan, perencanaan program, penyediaan media audiovisual, pelaksanaan kegiatan, pendampingan intensif, dan evaluasi. Media audiovisual seperti film pendek dan animasi digunakan untuk merangsang imajinasi anak-anak, memperkenalkan struktur cerita, dan meningkatkan motivasi belajar.Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada aspek keterampilan menulis, dengan rata-rata nilai post-test mencapai 79,5, dibandingkan dengan nilai pre-test sebesar 53. Peningkatan terbesar terlihat pada aspek kreativitas, dengan kenaikan hingga 88,9%. Anak-anak mampu menghasilkan cerpen dengan alur cerita yang runtut, karakter yang lebih hidup, dan ide yang orisinal. Selain itu, program ini berhasil menciptakan suasana belajar yang interaktif, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengasah kemampuan berpikir kritis serta kolaborasi.
INTRODUKSI DASAR HUKUM PARIWISATA DAN NEW NORMAL DALAM PENGELOLAAN DESA PARIWISATA BULUH CINA, KAMPAR Harimurti, Dwi Anindya; Sari, Maya Rizki; Miranda, Putri; Isabela, Tiwi Putriana; Purba, Sri Wahyuni; Sari, Nadia Rahma
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i1.1600

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan ilmu mengenai hukum Pariwisata dan aturan new normal yang dikeluarkan oleh Gubernur Riau dalam menjalankan kegiatan sehari-hari dimasa pandemi Covid 19. Desa Buluh Cina memiliki potensi alam yang besar dan menunggu pengelolaan yang tepat, baik oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Masyarakat desa Buluh Cina sudah mengelola hutan alam menjadi tempat wisata alam. Permasalahan yang ada pada mitra adalah kurangnya kesadaran pemandu wisata dalam menerapkan aturan protokol kesehatan dan tingkat keamanan bagi pengunjung pada saat berwisata didaerah tersebut. Hal ini tentu saja berdampak pada rendahnya minat wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Buluh cina. Tujuan yang hendak dicapai untuk memberikan penyuluhan mengenai hukum pariwisata serta kondisi new normal yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan dapat menjalankanya sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan pendekatan kualitatif berupa observasi secara langsung kepada pemandu wisata desa buluh cina tersebut. Hasil dari kegiatan pengabdian tersebut masih banyak dari pemandu wisata disana yang tidak mengikuti aturan keamanan wahana wisata serta tidak melakukan aturan new normal sebagai mana mestinya. Dengan tidak menggunakan jaket pelampung saat mengarungi danau, tidak menggunakan tali pengaman saat menunggang gajah dan tidak mematuhi protokol 5M 
INTEGRATED HUMAN RESOURCE MANAGEMENT DALAM PENGELOLAAN DESA PARIWISATA BULUH CINA Sari, Maya Rizki; Harimurti, Dwi Anindya; Miranda, Putri; Purba, Sri Wahyuni; Isabela, Tiwi Putriana; Sari, Nadia Rahma
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i1.1651

Abstract

Buluh Cina memiliki potensi alam yang besar dan menunggu pengelolaan yang tepat. Masyarakat desa Buluh Cina sudah mengelola hutan alam menjadi tempat wisata alam. Lahan hutan dikelola dengan baik tanpa merusak ekosistem hutan alam. Wisata alam Buluh Cina sudah mulai berkembang dan menuntut peran pemerintah yang tepat untuk perkembangan lebih lanjut. Salah satunya adalah pengelolaan pada SDM yang ada. Namun, Kurangnya keahlian pemandu wisata dalam bidang public speaking membuat mereka kurang percaya diri untuk memberikan informasi atau menjelaskan mengenai jenis wisata yang terdapat di desa tersebut. Keterbiasaan menggunakan bahasa daerah juga membuat para pemandu wisata kesulitan untuk berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Ditambah lagi dengan pengelolaan SDM yang masih terbatas disebabkan minimnya pengetahuan tentang Human Resource Management. Hal ini lah mendorong tim untuk melakukan pengabdian di Desa Pariwisata Buluh Cina. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan metode partisipatif dimana tim PkM ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, kemudian proses pengambilan data dilakukan melalui observasi secara langsung kepada pemandu wisata Desa Buluh Cina tersebut. Lokasi kegiatan ini berada di Desa Pariwisata Buluh Cina, yang di pusatkan di Valasta (Variasi alam semesta) Buluh Cina dengan pemandu wisata dari IP2ABC (Ikatan Pemuda Pencinta Alam). Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan lahirnya pemandu wisata yang terlatih sehingga dapat menghasilkan pelayanan mutu pariwisata sehingga dapat menunjang pengembangan desa pariwisata buluh cina.
Edukasi Literasi Konsumen melalui Bahasa Promosi Terhadap Perkembangan Penjualan Produk Elektronik Suriadiman, Noprieka; Harimurti, Dwi Anindya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 4 (2025): Juni
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i4.2521

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi konsumen dan keterampilan pelaku usaha dalam menggunakan bahasa promosi yang efektif untuk mendukung peningkatan penjualan produk elektronik di Toko Laptop Reseller Pekanbaru. Permasalahan utama yang diidentifikasi adalah masih rendahnya kemampuan pelaku usaha dalam menyusun narasi promosi yang komunikatif dan menarik, serta kurangnya pemahaman konsumen terhadap pesan-pesan promosi yang disampaikan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendekatan partisipatif melalui pelatihan interaktif, diskusi kelompok, pre-test dan post-test, serta praktik penyusunan konten promosi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terhadap teknik bahasa promosi dan literasi konsumen, yang ditandai dengan rata-rata peningkatan skor post-test sebesar 40%. Selain itu, pelaku usaha juga mulai menunjukkan perubahan dalam menyusun konten promosi yang lebih persuasif dan responsif terhadap kebutuhan audiens. Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi literasi konsumen yang dibarengi dengan pelatihan bahasa promosi mampu meningkatkan efektivitas komunikasi pemasaran dan memperkuat hubungan antara pelaku usaha dengan konsumen. Kegiatan ini juga memberikan kontribusi terhadap praktik komunikasi bisnis UMKM yang lebih strategis dan berkelanjutan.