Sri Wahyuni Indiati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keragaan Karakter Agronomi dan Parameter Genetik Aksesi Ubi Jalar serta Toleransinya terhadap Hama Boleng Wiwit Rahajeng; Sri Wahyuni Indiati
Buletin Palawija Vol 16, No 1 (2018): Buletin Palawija Vol 16 No 1, 2018
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v16n1.2018.p1-8

Abstract

Plasma nutfah merupakan sumber gen yang digunakan dalam perakitan varietas. Informasi dari aksesi plasma nutfah mengenai keragaan, keragaman, daya pewarisan, dan kemajuan genetik harapan, serta toleransinya terhadap serangan hama dan penyakit perlu tersedia untuk merakit varietas baru. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan informasi keragaan karakter agronomi dan paramater genetik aksesi ubi jalar (Ipomoea batatas L.) serta toleransinya terhadap hama boleng (Cylas formicarius). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Muneng pada Mei–September 2014. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Bahan yang digunakan adalah 75 aksesi ubi jalar koleksi Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) dari berbagai daerah di Indonesia. Hasil analisis ragam menunjukkan perbedaan genotipe yang sangat nyata pada semua karakter yang diamati. Aksesi MLGI 0247 menunjukkan bobot umbi per plot tertinggi, sedangkan aksesi MLGI 0175 menunjukkan nilai terendah. Tujuh puluh lima aksesi yang diuji menunjukkan perbedaan ketahanan terhadap hama boleng yaitu satu aksesi ketahanan tinggi (HR), 19 aksesi ketahanan menengah (MR), 41 aksesi ketahanan rendah (LR), tujuh aksesi rentan (S), dan tujuh aksesi ekstrim rentan (ES). Empat aksesi (MLGI 0257, MLGI 0035, MLGI 0226, MLGI 0281) menunjukkan potensi hasil cukup tinggi dengan ketahanan terhadap hama boleng dengan kategori LR. Karakter diameter sulur, bobot tajuk, bobot umbi/plot, kadar bahan kering umbi, dan intensitas kerusakan umbi memiliki keragaman genetik yang luas, sedangkan panjang sulur, luas daun, indeks panen, jumlah umbi/plot, dan persen umbi boleng memiliki keragaman genetik yang sempit. Indeks panen dan bobot umbi/plot memiliki nilai keragaman genetik luas, heritabilitas, dan kemajuan genetik harapan yang tinggi, sehingga karakter tersebut berguna sebagai kriteria seleksi dan berpotensi memberikan respon positif dalam perbaikan hasil ubi jalar.
Beauveria bassiana: Biopestisida Ramah Lingkungan dan Efektif untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman Marida Santi Yudha Ika Bayu; Yusmani Prayogo; Sri Wahyuni Indiati
Buletin Palawija Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v19n1.2021.p41-63

Abstract

Beauveria bassiana merupakan salah satu jenis cendawan entomopatogen yang termasuk dalam divisi Ascomycota, kelas Sordariomycetes, ordo Hypocreales dan famili Clavicipitaceae. B. bassiana dapat membunuh seluruh stadia serangga pada berbagai jenis hama tanaman dari ordo Homoptera, Hemiptera, Coleoptera, Lepidoptera, Orthoptera, Isoptera, Diptera, dan Hymenoptera. Efikasi B. bassiana dipengaruhi oleh berbagai jenis enzim yang dihasilkan yaitu: kitinase, protease, amilase, dan lipase yang berfungsi sebagai pendegradasi lapisan integumen serangga. Efikasi cendawan juga dipengaruhi oleh produksi toksin yang terdiri dari beauvericin, bassianin, bassiacridin, beauvericin, bassianolide, cyclosporine, oosporein, dan tenellin yang dapat mengganggu sistem syaraf dan membunuh serangga sasaran. Keunggulan B. bassiana bersifat ovisidal yang dapat menggagalkan penetasan telur selain membunuh stadia nimfa/larva maupun imago, sehingga dapat menekan perkembangan populasi dan menghambat terjadinya peledakan hama. Kelebihan lain B. Bassiana, yaitu bersifat endofit yang dapat menghambat perkembangan patogen tular tanah maupun penyakit karat daun (Phakospsora pachyrhizi), embun tepung (Microsphaera diffusa), dan embun bulu (Peronospora mansyurica). Cendawan B. Bassiana juga bersifat ramah lingkungan sehingga aman terhadap kelangsungan hidup musuh alami dan hewan ternak serta tidak mencemari sumber air maupun lingkungan. Aplikasi B. bassiana dapat menekan terjadinya resistensi maupun resurjensi. Waktu aplikasi B. bassiana dianjurkan pada sore hari dengan frekuensi aplikasi tiga kali. Cendawan B. bassiana prospektif untuk digunakan sebagai biopestisida dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman, ramah lingkungan, serta dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pestisida sintetik.
Beauveria bassiana: Biopestisida Ramah Lingkungan dan Efektif untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman Marida Santi Yudha Ika Bayu; Yusmani Prayogo; Sri Wahyuni Indiati
Buletin Palawija Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v19n1.2021.p41-63

Abstract

Beauveria bassiana merupakan salah satu jenis cendawan entomopatogen yang termasuk dalam divisi Ascomycota, kelas Sordariomycetes, ordo Hypocreales dan famili Clavicipitaceae. B. bassiana dapat membunuh seluruh stadia serangga pada berbagai jenis hama tanaman dari ordo Homoptera, Hemiptera, Coleoptera, Lepidoptera, Orthoptera, Isoptera, Diptera, dan Hymenoptera. Efikasi B. bassiana dipengaruhi oleh berbagai jenis enzim yang dihasilkan yaitu: kitinase, protease, amilase, dan lipase yang berfungsi sebagai pendegradasi lapisan integumen serangga. Efikasi cendawan juga dipengaruhi oleh produksi toksin yang terdiri dari beauvericin, bassianin, bassiacridin, beauvericin, bassianolide, cyclosporine, oosporein, dan tenellin yang dapat mengganggu sistem syaraf dan membunuh serangga sasaran. Keunggulan B. bassiana bersifat ovisidal yang dapat menggagalkan penetasan telur selain membunuh stadia nimfa/larva maupun imago, sehingga dapat menekan perkembangan populasi dan menghambat terjadinya peledakan hama. Kelebihan lain B. Bassiana, yaitu bersifat endofit yang dapat menghambat perkembangan patogen tular tanah maupun penyakit karat daun (Phakospsora pachyrhizi), embun tepung (Microsphaera diffusa), dan embun bulu (Peronospora mansyurica). Cendawan B. Bassiana juga bersifat ramah lingkungan sehingga aman terhadap kelangsungan hidup musuh alami dan hewan ternak serta tidak mencemari sumber air maupun lingkungan. Aplikasi B. bassiana dapat menekan terjadinya resistensi maupun resurjensi. Waktu aplikasi B. bassiana dianjurkan pada sore hari dengan frekuensi aplikasi tiga kali. Cendawan B. bassiana prospektif untuk digunakan sebagai biopestisida dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman, ramah lingkungan, serta dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pestisida sintetik.