Herdina Pratiwi1*
BALITKABI

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penekanan Klorosis dengan Pseudomonas fluorescens dan Belerang untuk Peningkatan Hasil Kacang Tanah di Tanah Alkalin Herdina Pratiwi1*; Nurul Aini2; Roedy Soelistyono2
Buletin Palawija Vol 14, No 1 (2016): Buletin Palawija Vol 14 No 1, 2016
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v14n1.2016.p9-17

Abstract

Klorosis pada tanaman kacang tanah di tanah alkalin dapat menurunkan hasil hingga 60%, karena tanaman mengalami kahat Fe dan S. Penekanan klorosis tersebut di antaranya dapat dilakukan dengan aplikasi belerang dan pupuk hayati berbahan baku Pseudomonasfluorescens. Penelitian bertujuan untuk menentukan keefektifan belerang dan P. fluorescens dalam menekan klorosis dan meningkatkan hasil kacang tanah di tanah alkalin. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Malangpada bulan Januari–Mei 2015, menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan, tiga ulangan. Faktor pertama adalah 3 konsentrasi P. fluorescens (cfu/mL), terdiri dari: 1) P0=0, 2) P1=107, 3) P2=109 cfu/mL. Faktor kedua adalah 4 dosispemberian serbuk belerang (g/kg tanah) terdiri dari: 1) S0=0, 2) S1=1, 3) S2=2, 4) S3=3. Penelitian menggunakan tanah Alfisol dari Lamongan Jawa Timur dengan pH 9,5. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi nyata antara pengaruh penggunaan P. fluorescens dengan belerang terhadap penekanan klorosis dan peningkatan hasil kacang tanah. P. fluorescens mampu meningkatkan kadar Fe tersedia dalam tanah hingga 35%tetapi tidak mampu menekan klorosis dan meningkatkan hasil kacang tanah. Pemberian belerang dapat meningkatkan kadar SO4 2– di tanah, menurunkan pH tanah, menekan klorosis dan meningkatkan hasil 81% pada dosis 3 g/kg tanah di tanah alkalin ber-pH 9,5. Penekanan klorosis, peningkatan hasil polong dan indeks panen kacang tanah berkorelasi positif dengan peningkatan kadar SO4 2– di tanah dan penurunan pH tanah.
Penekanan Klorosis dengan Pseudomonas fluorescens dan Belerang untuk Peningkatan Hasil Kacang Tanah di Tanah Alkalin Herdina Pratiwi1*; Nurul Aini2; Roedy Soelistyono2
Buletin Palawija Vol 14, No 1 (2016): Buletin Palawija Vol 14 No 1, 2016
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.856 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v14n1.2016.p9-17

Abstract

Klorosis pada tanaman kacang tanah di tanah alkalin dapat menurunkan hasil hingga 60%, karena tanaman mengalami kahat Fe dan S. Penekanan klorosis tersebut di antaranya dapat dilakukan dengan aplikasi belerang dan pupuk hayati berbahan baku Pseudomonasfluorescens. Penelitian bertujuan untuk menentukan keefektifan belerang dan P. fluorescens dalam menekan klorosis dan meningkatkan hasil kacang tanah di tanah alkalin. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Malangpada bulan Januari–Mei 2015, menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan, tiga ulangan. Faktor pertama adalah 3 konsentrasi P. fluorescens (cfu/mL), terdiri dari: 1) P0=0, 2) P1=107, 3) P2=109 cfu/mL. Faktor kedua adalah 4 dosispemberian serbuk belerang (g/kg tanah) terdiri dari: 1) S0=0, 2) S1=1, 3) S2=2, 4) S3=3. Penelitian menggunakan tanah Alfisol dari Lamongan Jawa Timur dengan pH 9,5. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi nyata antara pengaruh penggunaan P. fluorescens dengan belerang terhadap penekanan klorosis dan peningkatan hasil kacang tanah. P. fluorescens mampu meningkatkan kadar Fe tersedia dalam tanah hingga 35%tetapi tidak mampu menekan klorosis dan meningkatkan hasil kacang tanah. Pemberian belerang dapat meningkatkan kadar SO4 2– di tanah, menurunkan pH tanah, menekan klorosis dan meningkatkan hasil 81% pada dosis 3 g/kg tanah di tanah alkalin ber-pH 9,5. Penekanan klorosis, peningkatan hasil polong dan indeks panen kacang tanah berkorelasi positif dengan peningkatan kadar SO4 2– di tanah dan penurunan pH tanah.