Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMANFAATAN PESTISIDA NABATI DAN AGENSIA HAYATI UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK JAMUR AKAR PUTIH PADA JAMBU METE Mesak Tombe
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 19, No 1 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v19n1.2008.%p

Abstract

Penyakit busuk jamur akar putih (JAP) sampai saat ini telah ditetapkan sebagai salah satu OPT utama pada tanaman jambu mete di Indonesia. Penyakit ini dapat menye-babkan kegagalan berproduksi dan kematian tanaman jambu mete. Penelitian penanggulang-an penyakit JAP jambu mete telah dilaksana-kan di desa Kayangan, Kabupaten Lombok Barat NTB dan laboratorium Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, pada tahun 2002 – 2004. Komponen teknologi yang digunakan adalah agensia hayati, pupuk or-ganik dan fungisida nabati. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kombinasi penggunaan fungisida nabati (cengkeh dan nimba) disertai pemberian pupuk organik yang telah diperkaya dengan agensia hayati (Bacillus sp., Tricho-derma sp. dan Cytopaga sp.) dapat menekan serangan penyakit antara 47 - 80% dan berbeda nyata dengan kontrol. Perlakuan terbaik adalah fungisida nabati cengkeh (Mitol 20 EC) disertai pemberiaan pupuk organik yang mengandung Bacillus pantotkentikus dan Trichoderma lac-tae. Hasil isolasi mikroorganisme menunjuk-kan bahwa pupuk organik 1 didominasi oleh Trichoderma spp. dan pupuk organik 2 di dominsi oleh Bacillus spp. Kepadatan populasi mikroorganisme dalam setiap perlakuan teruta-ma Bacillus sp., Trichoderma sp. dan Pseu-domonas flourescens sangat erat kaitannya dengan tingkat serangan penyakit busuk akar jamur putih pada jambu mete. 
APLIKASI Fusarium oxysporum NON PATOGENIK (FoNP) UNTUK MENGINDUKSI KETAHANAN BIBIT LADA TERHADAP Phytophthora capsici L. Rita Noveriza; Mesak Tombe; H. Rialdy; Dyah Manohara
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 16, No 1 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v16n1.2005.%p

Abstract

Application of Fusarium oxysporum Non Pathogenic (FoNP) in Inducing Resistance of Black Pepper Seedlings to Phytophthora capsiciPhytophthora capsici Leon is a soil borne pathogen which is known as the causal agent of Foot rot disease of black pepper (Piper nigrum L.). Induced plant resistance against pathogens is a widespread phenomenon that has been intensively investigated with respect to the underlying signaling pathway as well as to its potential use in plant protection. This study used non pathogenic Fusarium oxysporum (FoNP) For inducing resistance on black pepper cuttings against Foot rot disease at laboratory and glass house of Phytopatology Laboratory of Indonesian Spice and Medicinal Crop Research Institute-Bogor from July until December 2004. It was observed that FoNP had ability to reduce disease severity. The level of  effectiveness was 84,99 percent (at Four months seedlings). The level of effectiveness of fungicide treatment was 14,49 percent. FoNP was able to colonize black pepper seedlings up to two and a half months. The lowest viabilities of P. capsici was observed on black pepper seedling treated with Organo-TRIBA. This study suggest that FoNP has potential to be used in inducing resistace of black pepper seedlings to foot rot disease, eventually will reduce severity of the disease. 
UJI IN VITRO LIMBAH PABRIK ROKOK TERHADAP BEBERAPA JAMUR PATOGENIK TANAMAN Rita Noveriza; Mesak Tombe
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 14, No 2 (2003): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v14n1.2003.%p

Abstract

Dalam rangka pemanfaatan limbah produk sebagai bahan pengendali patogen tanaman yang bersifat alami dan diharapkan tidak berdampak negatif terhadap lingkung-an, maka dilakukan penelitian awal untuk mengetahui pengaruh limbah pabrik rokok kretek terhadap beberapa jamur patogen. Telah dilakukan pengujian pengaruh enam jenis limbah rokok kretek asal pabrik rokok terhadap beberapa jenis jamur patogen tanah (Fusarium oxysporum f.sp. vanillae, Colletotrichum gloeosporiodes, Rigidoporus lignosus dan Sclerotium rolfsii) secara in vitro di laboratorium Hama dan Penyakit Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat dari bulan Juni sampai September 2000. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah rokok kretek asal pabrik rokok (terutama cengkeh matang dan tembakau) ternyata dapat menekan pertumbuhan beberapa jamur patogen tanah (F. oxysporum f.sp. vanillae, C. gloeosporiodes, R. lignosus dan S. rolfsii). Pada konsentrasi 0,2 %, cengkeh matang dapat menghambat lebih dari 50 % pertumbuhan jamur R. lignosus dan S. rolfsii, sedangkan terhadap jamur Colletotrichum sp. dan F. oxysporum hal tersebut terjadi pada konsentrasi 0,5 %. Pada konsentrasi 1 %, tembakau dapat meng-hambat lebih besar dari 50 % pertumbuhan jamur R. lignosus dan S. rolfsii, sedangkan untuk jamur C. gloeosporiodes dan F. oxysporium pada konsentrasi 2 %. Limbah pabrik rokok ini berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai fungisida nabati.
APLIKASI Fusarium oxysporum NON PATOGENIK (FoNP) UNTUK MENGINDUKSI KETAHANAN BIBIT LADA TERHADAP Phytophthora capsici L. Rita Noveriza; Mesak Tombe; H. Rialdy; Dyah Manohara
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 16, No 1 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v16n1.2005.%p

Abstract

Application of Fusarium oxysporum Non Pathogenic (FoNP) in Inducing Resistance of Black Pepper Seedlings to Phytophthora capsiciPhytophthora capsici Leon is a soil borne pathogen which is known as the causal agent of Foot rot disease of black pepper (Piper nigrum L.). Induced plant resistance against pathogens is a widespread phenomenon that has been intensively investigated with respect to the underlying signaling pathway as well as to its potential use in plant protection. This study used non pathogenic Fusarium oxysporum (FoNP) For inducing resistance on black pepper cuttings against Foot rot disease at laboratory and glass house of Phytopatology Laboratory of Indonesian Spice and Medicinal Crop Research Institute-Bogor from July until December 2004. It was observed that FoNP had ability to reduce disease severity. The level of  effectiveness was 84,99 percent (at Four months seedlings). The level of effectiveness of fungicide treatment was 14,49 percent. FoNP was able to colonize black pepper seedlings up to two and a half months. The lowest viabilities of P. capsici was observed on black pepper seedling treated with Organo-TRIBA. This study suggest that FoNP has potential to be used in inducing resistace of black pepper seedlings to foot rot disease, eventually will reduce severity of the disease. 
PEMANFAATAN PESTISIDA NABATI DAN AGENSIA HAYATI UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK JAMUR AKAR PUTIH PADA JAMBU METE Mesak Tombe
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 19, No 1 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v19n1.2008.%p

Abstract

Penyakit busuk jamur akar putih (JAP) sampai saat ini telah ditetapkan sebagai salah satu OPT utama pada tanaman jambu mete di Indonesia. Penyakit ini dapat menye-babkan kegagalan berproduksi dan kematian tanaman jambu mete. Penelitian penanggulang-an penyakit JAP jambu mete telah dilaksana-kan di desa Kayangan, Kabupaten Lombok Barat NTB dan laboratorium Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, pada tahun 2002 – 2004. Komponen teknologi yang digunakan adalah agensia hayati, pupuk or-ganik dan fungisida nabati. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kombinasi penggunaan fungisida nabati (cengkeh dan nimba) disertai pemberian pupuk organik yang telah diperkaya dengan agensia hayati (Bacillus sp., Tricho-derma sp. dan Cytopaga sp.) dapat menekan serangan penyakit antara 47 - 80% dan berbeda nyata dengan kontrol. Perlakuan terbaik adalah fungisida nabati cengkeh (Mitol 20 EC) disertai pemberiaan pupuk organik yang mengandung Bacillus pantotkentikus dan Trichoderma lac-tae. Hasil isolasi mikroorganisme menunjuk-kan bahwa pupuk organik 1 didominasi oleh Trichoderma spp. dan pupuk organik 2 di dominsi oleh Bacillus spp. Kepadatan populasi mikroorganisme dalam setiap perlakuan teruta-ma Bacillus sp., Trichoderma sp. dan Pseu-domonas flourescens sangat erat kaitannya dengan tingkat serangan penyakit busuk akar jamur putih pada jambu mete.