Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbandingan Sifat Fungsional Pati Sitrat Skala Laboratorium dan Komersial Sebagai Bahan Pelapis Buah Terolah Minimal Dyah Ayu Larasati; Indah Yuliasih
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 14, No 2 (2020): TEKNOTAN, Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol14n2.2

Abstract

Kecenderungan masyarakat modern untuk mengkonsumsi makanan yang sehat namun keterbatasan waktu menyediakan, menyebabkan produk buah terolah minimal diminati karena praktis dan porsi penyajiannya sesuai dengan kebutuhan. Kelemahan buah terolah minimal adalah cepat rusak dan umur simpannya pendek sehingga mutunya menurun dengan cepat. Apel merupakan salah satu buah yang banyak diminati masyarakat dan tersedia sepanjang musim, namun jika diproses menjadi buah terolah minimal, akan terjadi reaksi pencoklatan enzimatis (enzymatic browning). Pelapisan berbahan dasar pati sitrat merupakan alternatif untuk mengurangi terjadinya reaksi enzimatis tersebut. Terdapat dua skala produksi pati sitrat pada penelitian ini yaitu skala laboratorium dan komersial. Perbedaan kedua skala produksi tersebut terdapat pada agen ikat silang dan peralatan yang digunakan. Pada skala laboratorium menggunakan asam sitrat teknis dan oven, sedangkan skala komersial menggunakan asam sitrat yang banyak tersedia di pasar yaitu ‘Citrun’ dan tray dryer. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan pati sitrat skala laboratorium dan komersial serta membandingkan sifat fungsionalnya. Terdapat perbedaan sifat fungsional pati sitrat skala laboratorium dengan skala komersial. Persentase kelarutan, swelling power, dan freeze thaw stability pada pati sitrat skala komersial lebih tinggi dibandingkan skala laboratorium, yaitu sebesar 12.40, 4.79, dan 3.21%. Namun nilai swelling power dan freeze thaw stability tidak berpengaruh nyata (p>0.05) sedangkan persentase kejernihan pasta 1% mengalami penurunan sebesar 8.04%.
REVIEW : TEKNOLOGI PRODUKSI PLASTIK BIODEGRADABLE DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN KEMASAN Nurmalisa Lisdayana; Dyah Ayu Larasati; Eka Nurazmi Yunira
Majalah TEGI Vol 11, No 2 (2019): Majalah TEGI Vol 11, No 2 Desember 2019
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46559/tegi.v11i2.5801

Abstract

Plastik merupakan bahan pengemas yang sangat sering digunakan karena sifatnya yang ringan, mudah dibentuk, serta murah harganya. Namun, tingginya penggunaan plastik menjadi permasalahan baru terutama terhaddap lingkungan karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terdegradasi dan tidak ramah lingkungan. Permasalahan tersebut menjadi penyebab berkembangnya penelitian maupun produksi plastik yang dapat terdegrasasi secara alami atau plastik biodegradable. Penelitian tentang plastik biodegradable banyak banyak menggunakan polimer alami seperti pati dan selulosa sebagai bahan utama pembuatan plastik biodegradable karena ketersediannya yang melimpah. Pati lebih banyak digunakan sebagai matriks plastik biodegradable karena sifatnya yang mudah dibentuk dan elastis. Namun pati memiliki kelemahan dalam sifat fisik dan mekaniknya sehingga memerlukan bahan tambahan lain, modifikasi pati, dan teknologi produksi untuk memperkuat sifat fisik dan mekanik plastik biodegradable. Komposit plastik biodegradable cenderung memiliki sifat fisik dan mekanik yang lebih baik dibandingkan plastik biodegradable yang hanya terdiri dari satu bahan saja.
REVIEW : TEKNOLOGI PRODUKSI PLASTIK BIODEGRADABLE DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN KEMASAN Nurmalisa Lisdayana; Dyah Ayu Larasati; Eka Nurazmi Yunira
Majalah TEGI Vol 11, No 2 (2019): Majalah TEGI Vol 11, No 2 Desember 2019
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.833 KB) | DOI: 10.46559/tegi.v11i2.5801

Abstract

Plastik merupakan bahan pengemas yang sangat sering digunakan karena sifatnya yang ringan, mudah dibentuk, serta murah harganya. Namun, tingginya penggunaan plastik menjadi permasalahan baru terutama terhaddap lingkungan karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terdegradasi dan tidak ramah lingkungan. Permasalahan tersebut menjadi penyebab berkembangnya penelitian maupun produksi plastik yang dapat terdegrasasi secara alami atau plastik biodegradable. Penelitian tentang plastik biodegradable banyak banyak menggunakan polimer alami seperti pati dan selulosa sebagai bahan utama pembuatan plastik biodegradable karena ketersediannya yang melimpah. Pati lebih banyak digunakan sebagai matriks plastik biodegradable karena sifatnya yang mudah dibentuk dan elastis. Namun pati memiliki kelemahan dalam sifat fisik dan mekaniknya sehingga memerlukan bahan tambahan lain, modifikasi pati, dan teknologi produksi untuk memperkuat sifat fisik dan mekanik plastik biodegradable. Komposit plastik biodegradable cenderung memiliki sifat fisik dan mekanik yang lebih baik dibandingkan plastik biodegradable yang hanya terdiri dari satu bahan saja.
PENGUATAN EKONOMI LOKAL DESA BANDING MELALUI INKUBATOR BISNIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS TEKNOLOGI Kurnianingsih, Nela Agustin; Putri, Marsista Buana; Tanjung, Adinda Sekar; Larasati, Dyah Ayu; Praseptiawan, Mugi
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v2i1.735

Abstract

Desa Banding dengan kekayaan alamnya memiliki produk hasil olahan perikanan dan perkebunan yang selayaknya dapat berkembang dan produknya dikenal hingga ke luar Lampung. Saat ini produk UMKM Desa Banding memiliki permasalahan dalam hal daya tahan, pengemasan, dan pemasaran sehingga perlu upaya mengembangkan produk UMKM Desa Banding melalui inkubator bisnis produk pertanian berbasis teknologi. Kegiatan ini dilakukan agar Desa Banding ini dapat memperkuat ekonomi lokalnya. Metode yang digunakan adalah observasi, FGD, sosialisasi pengemasan dan izin edar, serta pelatihan pengemasan produk dengan peralatan dan kemasan yang juga diserahkan ke desa. Pelaku usaha mikro Desa Banding dan juga perangkat desa sangat antusias yang dilihat dari brand yang telah disepakati yakni BANTERA, bentuk logo kemasan yang disepakati, pembentukan tim inti UMKM Desa Banding, tambahan pengetahuan dalam pengemasan produk khususnya produk yang lama simpannya terbatas, serta memanfaatkan peralatan yang telah diberikan untuk mulai mengemas produk secara baik dan apik.