Siti Mulidah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN KONSEP FAMILY CENTERED MATERNITY CARE : HOME CARE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERAWATAN BAYI DAN KEMANDIRIAN PADA IBU POSTPARTUM PRIMIPARA DI PURWOKERTO Dina Indrati Dyah Sulistyowati; Siti Mulidah; Munjiati Munjiati
Majalah Keperawatan Unpad Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.884 KB)

Abstract

Dina Indrati Dyah Sulisty Dowati*Siti Mulidah*Munjiati* ABSTRAK                                             Masa nifas (post-partum)  merupakan masa yang rawan bagi ibu. Di Indonesia  sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan, diantaranya disebabkan oleh adanya komplikasi masa nifas. Konsep keperawatan maternitas yang berpusat pada keluarga yaitu FCMC:  home care diarahkan pada pemenuhan kebutuhan ibu pada masa nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan perawatan bayi dan kemandirian pada ibu postpartum  primipara di purwokerto sebelum dan setelah periode intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian quasi-eksperimen. Jumlah sampel 48 ibu primipara direkrut di wilayah Purwokerto. Analisis data penelitian ini menggunakan korelasi, pair t-test, dan independent t-test. Hasil analisis didapatkan  ada perbedaan yang signifikan rata-rata  tingkat pengetahuan perawatan bayi perawatan bayi dan kemandirian pada kelompok kontrol dan intervensi, demikian juga sebelum dan setelah periode intervensi pada kelompok intervensi ( p<0.001). Tindakan home care dapat meningkatkan pengetahuan perawatan bayi dan kemandirian ibu postpartum. FCMC: home care dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan perawatan bayi dan kemandirian ibu postpartum. Kata Kunci: Family centered, Home care, Pengetahuan Perawatan Bayi, Kemandirian,      Post Partum        ABSTRACTPost partum phase is critical period for mothers. In Indonesian, Maternal mortality is mainly caused by post partum complications approximately at 60% and 50% of maternal mortality occurs during the first 24 hours after delivery. The most common cause of maternal mortality is complication of post partum. Concept of maternity nursing applied in family focuses on Family Center Maternity Care (FCMC) by preparing home care in fulfilling needs of post partum period.  The objective of the study was to compare the levels of baby care knowledge and self-care in mothers experiencing first birth in Purwokerto between experimental and control group. This research using Quasi-experimental. Forty-eight mothers experiencing first birth were recruited from Prof. dr. Margono Soekarjo hospital and maternal clinic in Purwokerto. Data analysis by using SPSS software employed independent t-test and paired t-test. The findings of the study show that the levels of baby care knowledge and self-care in mothers experiencing first birth were significantly different between experimental and control group as well as before and after intervention in experimental group (p<0.001). Application of FCMC: home care could enhance the level of baby care knowledge and self-care in mothers experiencing first birth during post-partum phase.  FCMC by home care was effective to improve baby care knowledge and self-care in mothers experiencing first birth. Keywords: Family centered, Home care, Baby care knowledge, Self-care, Post-partum
EFEKTIFITAS FREKUENSI LATIHAN DALAM MENINGKATKAN KEPADATAN MASSA TULANG PADA WANITA MENOPAUSE Siti Mulidah; Asrin -; Welas Haryati; Dina Indrati Dyah Sulistyowati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2012: PROCEEDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN : Penggunaan Herbal Dalam Kesehatan Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Kejadian osteoporosis  meningkat sehubungan dengan masa puncak pembentukan tulang sampai 30 tahun telah terlampaui. Setelah umur 30 tahun, wanita mengalami kehilangan massa tulang rata-rata sekitar 0,5 % - 1 % per tahun dan kehilangan massa tulang pada wanita lebih awal dan cepat dibandingkan pria. Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap kejadian osteoporosis ini antara lain : kurangnya mineral, latihan, vitamin D, nutrisi dan perubahan hormonal.Tujuan :  Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan keefektifan frekuensi latihan dalam meningkatan kepadatan massa tulang pada wanita menopause.Metode : Jenis penelitian ini adalah kuasi eksprimen dengan desain staticcomparison pre & post test group design. Populasi penelitian adalah  wanita menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Sokaraja II Kabupaten Banyumas sebanyak 304 jiwa, jumlah sampel 30 yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok (masing-masing 10 responden). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji One Way Anova.Hasil : Wanita menopause  pada penelitian ini menunjukkan 50% mengalami osteoporosis, 33,3% mengalami osteopenia, dan 16,7%  normal. Gambaran kepadatan massa tulang sebelum diberikan latihan menunjukkan 50% memiliki ZSkor > -2,5, 33,3% memiliki Z-Skor –1 sd.-2,5, dan 16,7%. memiliki Z-Skor < 1. Gambaran kepadatan massa tulang setelah diberikan latihan dengan frekuensi sekali seminggu menunjukkan  40% memiliki Z-Skor > -2,5 dan masing-masing 30% memiliki Z-Skor  –1 sd. –2,5 dan  Z-Skor < -1. Latihan frekuensi dua kaliseminggu menunjukkan ada 60% memiliki Z-Skor -1 sd. -2,5,  30% memiliki ZSkor > -2,5, dan 10% memiliki Z-Skor < -1. Latihan denganfrekuensi tiga kali seminggu menunjukkan 60% memiliki Z-Skor > -2,5 dan masing-masing 30% memiliki Z-Skor  -1 sd. –2,5 dan Z-Skor <. -1. Frekuensi latihan sekali seminggu, 2 kali seminggu, dan 3 kali seminggu  tidak berbeda siqnifikan dalam meningkatkan kepadatan massa tulang pada wanita menopause. Namun demikian, frekuensi latihan 2 kali seminggu lebih baik (siq = 0,820) dibanding frekuensi latihan 1 kali seminggu (siq = 0, 969) dan 3 kali seminggu (siq = 0,931).Kesimpulan : Separuh dari wanita menapause di Wilayah Kerja PuskesmasSokaraja II Kabupaten Banyumas sudah mengalami osteoporosis. Untukmeningkatkan kepadatan massa tulang wanita menopause latihan 2 kali seminggu paling efektif dilakukan.dibandingkan 1 kali seminggu dan 3 kali seminggu.