Reinaldi Juniarto
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tomografi Seismik Menggunakan Full Waveform Inversion Pada Studi Kasus Zona Kecepatan Rendah Muhammad Akbar Najib Hidayat; Ade I.G Capah; Reinaldi Juniarto
Jurnal Migasian Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v5i1.132

Abstract

This paper investigates near surface velocity imaging in the full waveform inversion (FWI). Conventional traveltime tomography may produce inaccurate result for imaging low velocity zone. FWI compute synthetic seismic shot gathers associated with initial velocity depth model by acoustic finite difference forward modeling. The velocity model is updated by iteratively back propagate waveform residual to update velocity model. This method is applied to synthetic 2-D land data which has complex structure and low velocity zone beneath the high velocity layer. We compare near-surface velocity models derived from traveltime tomography and FWI at simple model The result is traveltime tomography produces inaccurate result for low velocity anomaly in 2-D land synthetic seismic data, than FWI. In addition, FWI can further improve the near surface velocity model which shows greater vertical and lateral resolution and reveals low velocity zone that is not present in the traveltime tomography. Near surface imaging affects the result of static correction in preprocessing stage. More accurate near surface velocity model, more satisfied the result of static correction. The pre-stack time migration (PSTM) section using statics from FWI model led to more accurate time imaging results compared to PSTM section using traveltime tomography velocity model. Nowadays, in the oil and gas industry, the exploration of hydrocarbon is located in complex structure. FWI is a high-end method and needed to produce seismic image accurately.
PENENTUAN POTENSI COAL BED METHANE MELALUI PERHITUNGAN GAS CONTENT PADA SEAM BATUBARA FORMASI MUARAENIM Reinaldi Juniarto; Okta Dwi Puspita
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.108 KB) | DOI: 10.30872/jtg.v5i1.5435

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang bersifat terbarukan maupun non terbarukan. Salah satu sumber saya yang non terbarukan tetapi jumlahnya melimpah di Indonesia adalah batubara. Batubara di Indonesia sebagian besar tersebar di pulau Sumatra dan juga Kalimantan. Untuk di pulau sumatera, tepat nya di sumsel, batubara melimpah di formasi muara enim. Adapun batubara di muara enim sebagian besar merupakan kualitas rendah, sedangkan sisanya adalah kualitas tinggi. Batubara kualitas tinggi biasanya digunakan guna pembangkit listrik tenaga uap. Seiring berjalannya waktu, batubara kualitas tinggi semakin habis. Diperlukan inovasi guna memanfaatkan batubara kualitas rendah yang melimpah tersebut. Yaitu dengan coal bed methane. CBM merupakan gas Methane yang terdapat dan terbentuk pada Batubara selama terjadi aktivitas mikrobial (biogenic) atau panas (thermogenic) dalam proses pembentukan Batubara. Gas ini terbentuk selama proses pematangan dari batubara. Salah satu hal yang berperan besardalam cbm adalah nilai gas content (GC) dan gas in place (GIP). gas content merupakan banyaknya kandungan gas meterkubik per ton,sedangkan gas in place merupakan jumlah gas yang terkandung pada area tertentu. nilai gas content di dapatkan dari perhitungan metode kim menggunakan data proksimat batubara sedangkan gas in place didapatkan dari perhitungan rumus mavor&netson. Berdasarkan perhitungan formula kim dan rumus mavor&netson lokasi penelitian berpotensi sebagai pengembangan Coal Bed Methane.