Salah satu kerajinan anyaman tangan Kalimantan Barat berasal dari perbatasan Sajingan Besar Kabupaten Sambas, kerajinan anyaman tangan tersebut merupakan warisan secara turun temurun yang membutuhkan pembinaan melalui inovasi dari regenerasi baru. Metode penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, peneliti melakukan wawancara dari berbagai informan dan mengumpulkan data sekunder dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua faktor penghambat pengembangan kerajinan anyaman tangan di wilayah perbatasan Sajingan Besar Kabupaten Sambas dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yaitu: 1) pola pikir masyarakat kurang inovatif dikarenakan kurangnya lembaga pendidikan dan pembinaan anyaman kerajinan untuk masyarakat sehingga kerajinan anyaman tangan sulit berkembang. Rendahnya kualitas sumber daya manusia membuat pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat perbatasan Sajingan Besar Kabupaten Sambas; 2) pemasaran produktifitas kerajinan anyaman tangan terkendala karena belum diresmikannya Pos Lintas Batas Negara Aruk di Kabupaten Sambas sehingga produk kerajinan anyaman tangan di wilayah perbatasan Sajingan Besar Kabupaten Sambas sulit bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.