Adanya kegiatan pertambangan batu berdampak pada kualitas lingkungan hidup.Karena itu, Pemerintah Daerah Kota Palu mengeluarkan kebijakan yang mengatur kegiatanpertambangan batu. Namun dalam implementasi kebijakan belum optimal. Penelitian inimengacu pada model implementasi kebijakan menurut Smith yang memiliki empat komponenyaitu idealised policy, target groups, implementing organization, dan environmental factor.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yakni pengambilan data melalui kuesioner,observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang dianalisis adalah data yang diperoleh darikuesioner penelitian kemudian dianalisis secara statistik structural equation modeling (SEM).Pada pembahasan hasil penelitian berdasarkan atas data kuesioner sekaligus data pendukungkuesioner yaitu dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun unit analisis dalampenelitian ini adalah pegawai Dinas Pekerjaan Umum, Energi Dan Sumber Daya Mineral KotaPalu. Sedangkan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pertambangan secara signifikanberpengaruh terhadap efektivitas penanganan kualitas lingkungan hidup. Hal ini dapat diartikanbahwa pada prinsipnya implementasi kebijakan pertambangan memiliki peran yang sangatpenting untuk mencapai efektivitas penanganan kualitas lingkungan hidup di Kota Palu ProvinsiSulawesi Tengah.